Gletser di Swiss Mencair, Besi-besi Bermunculan, Misteri Kecelakaan Pesawat 54 Tahun Lalu Terungkap
Gletser di Swiss mencair, puing-puing pesawat bermunculan, misteri kecelakaan pesawat 54 tahun lalu pun terungkap.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Misteri kecelakaan pesawat 54 tahun yang lalu akhirnya terungkap.
Puing-puis pesawat yang jatuh di Pegunungan Alpen, Swiss 54 tahun lalu telah ditemukan di gletser Aletsch.
Seorang perwakilan dari Polisi Swiss mengatakan mereka menemukan puing-puing pesawat di gletser Aletsch di barat daya negara bagian Wallis, dekat puncak Jungfrau dan Monchi.
Setelah ditelaah, besi-besi itu adalah bagian dari Piper Cherokee yang jatuh pada tanggal 30 Juni 1968, nomor registrasi HB-OYL.
Puing-puing pesawat belum ditemukan dalam 54 tahun sejak kecelakaan udara ini terjadi.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Baca juga: KISAH Viral Bocah Kecil Naik Pesawat Sendirian dari Palembang ke Batam, Penumpang Keheranan

Dilansir dari SAOstar, Jumat (12/8/2022), penyebab puing belum ditemukan karena medan yang sulit.
Tak hanya itu, sarana teknis yang terbatas juga menjadi penyebab bagian pesawat sulit ditemukan.
Detail pesawat jatuh 500 meter di selatan punggung bukit Jungfrau di antara dua puncak.
Jenazah para korban ditemukan pada saat itu, tetapi puing-puingnya tidak.
Alasan mengapa puing-puing hingga saat ini belum terungkap sampai sekarang adalah karena perubahan iklim.
"Karena pencairan gletser, terutama di musim panas, puing-puing lainnya masih dapat muncul.
Seorang penjelajah di pegunungan secara tidak sengaja menemukan besi-besi itu dan melaporkannya ke polisi," ucap polisi setempat.
Hingga kini, polisi masih mencari lebih banyak puing-puing yang tersisa dari pesawat.
Kisah lainnya- Pesawat Tiba-tiba Putus Kontak, Disangka Ulah Teroris, Ternyata Pilot Ketiduran
Suasana mencekam sempat menghantui pesawat terbang milik Italia ketika sang pilot tidak dapat dihubungi.
Panik, pemerintah setempat langsung bersiap-siap atas kemungkinan pembajakan oleh teroris.
Ternyata, kapten pesawat tadi hanya lalai dan tertidur saat sedang mengemudi.

Baca juga: Dulu Viral Mengaku Anak Mario Teguh Tapi Tak Diakui, Bagaimana Nasib Ario Kiswinar Kini?
Dilansir dari Mirror, Minggu (29/5/2022), Pilot yang terkait bekerja sebagai kapten di maskapai penerbangan ITA Airways.
Ia sedang menerbangkan pesawat AZ609 dengan rute New York - Roma pada tanggal 30 April 2022.
Di tengah perjalanan, pesawat tipe Airbus 330 itu tiba-tiba putus kontak.
Pengontrol lalu lintas udara Marseille berulang kali mencoba menghubungi sang pilot tanpa ada jawaban.
Khawatir ada teroris, petugas dari Prancis langsung mengabari rekannya di Roma, Italia, pada pukul 05.21 waktu setempat.
Dua buah pesawat jet tempur disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Jaga-jaga semisal terjadi insiden semacam tragedi 9/11 pada tahun 2001.
Baca juga: Viral Guru Wanita Pakai Kostum Anatomi Manusia untuk Ajarkan Sistem Pencernaan, Kreativitas Dipuji

Baca juga: VIRAL Ingin Tampil Beda dan Terus Diingat, Pengantin Wanita Nekat Kemudikan Traktor ke Pernikahannya
Beruntung, sang pilot segera sadar diri 10 menit kemudian.
Pesawat itu pun berhasil mendarat dengan selamat.
Ketika dimintai penjelasan, pilot berdalih dirinya tak dapat dihubungi karena ada kesalahan teknis.
Namun, fakta terungkap setelah teknisi pesawat melakukan pengecekan sistem secara menyeluruh.
Ternyata, sang kapten tertidur saat co-pilotnya sedang mengambil jatah istirahat.
Baca juga: VIRAL Foto Medina Zein Berada di RSJ, Denise Chariesta Tak Kaget: Biar Orang-orang Kasihan
Hal ini merupakan pelanggaran dari prosedur ITA Airways.
Kabar itu sontak menuai kritik tajam dari publik.
ITA Airways dituntut untuk meminta maaf dan bertanggung jawab karena sudah membahayakan nyawa penumpang.
Juru bicara maskapai menyampaikan dalam pernyataan resmi bahwa nasib penumpang tidak pernah terancam berkat adanya auto-pilot.
Mereka menegaskan bahwa keselamatan penerbangan selalu menjadi jaminan nomor satu ITA Airways.
Kendati demikian, pilot yang bersangkutan sudah dipecat sebagai bentuk pertanggungjawaban.
(TribunStyle.com/Heradhyta/Abi).