Dulu Sering Di-bully, Nasib Pria Ini Berubah, S1 dan S2 Selesai 4 Tahun 8 Bulan, Pekerjaan Mentereng
Pemuda ini dulunya dibully, kini nasibnya berubah, pendidikan S1 dan S2 ditempuh dalam waktu singkat hingga memiliki profesi yang membanggakan.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Pemuda ini dulunya dibully, dilempar batu gara-gara tak bisa membaca.
Kini nasibnya berubah, pendidikan S1 dan S2 ditempuh dengan waktu singkat dan mendapatkan beasiswa.
Tak hanya itu, dia juga memiliki profesi yang membanggakan di usia yang baru menginjak 22 tahun.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: VIRAL Pria Tak Mandi Selama 22 Tahun, Bersumpah Akan Mandi Saat Kekerasan Kepada Perempuan Berhenti
Nasib seseorang di masa depan tak ada yang mengetahui.
Terlebih roda kehidupan terus berputar dan mengubah kondisi seseorang seiring berjalannya waktu.
Kalimat ini pun tepat untuk seorang bocah laki-laki yang pernah menjadi korban bullying.
Bocah korban bullying mengaku pernah dilempar batu gegara tak bisa baca, tapi nasibnya kini justru jauh berbeda.
Semasa sekolah dulu dibully habis-habisan oleh teman-temannya, bocah dalam foto di atas kini miliki gelar dan profesi mentereng.
Ya, bocah tersebut yakni pemilik akun Instagram @alano_10 dan TikTok @alano_1010 yang kini telah berusia 22 tahun.
Melalui akun Instagram-nya, terungkap asalnya yakni Sumatera Barat.

Pria bernama Alano tersebut mengaku pernah mendapatkan kekerasan saat dulu duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Saat dulu SD ia mengaku pernah dilempar batu lantaran belum bisa membaca.
Bahkan, karena kejadian itu, ia memilih pindah sekolah agar berjalani hidup lebih tenang.
Namun, ketika SMP ia kembali mendapatkan risakan dari lingkungan sekitarnya.
Kali ini lantaran teman-temannya meledek fisiknya yang dirasakan sangat menyakitkan.
Saat duduk di bangku SMA, ia mulai belajar dengan giat agar bisa lulus SNMPTN dan mendapat beasiswa untuk kuliah.
Di masa putih abu-abu itu, ia juga mengaku gagal dalam hal asmara lantaran perasaan cintanya ditolak oleh cewek yang disuka.
Kerja kerasnya lalu berbuah manis lantaran ia berhasil duduk di bangku perkuliahan.
Namun, ia merasa salah jurusan dan sempat mendapatkan Indeks Prestasi (IP) sementara yang rendah, 2,27.
Kendati begitu, ia terus berjuang keras hingga akhirnya lulus S1 dalam waktu 3 tahun 5 bulan.
Tak sampai di situ saja, ia berhasil lanjut program S2 dan merampungkannya dalam waktu 1 tahun 5 bulan.
Ia mengaku merampungkan studi S1 dan S2 nya dalam waktu 4 tahun 8 bulan dengan beasiswa penuh alias gratis.
Lulus dalam waktu cepat bukan berarti ia hanya kuliah-pulang, kuliah-pulang alias kupu-kupu.
Melansir dari akun TikToknya @alano_1010, ia membagikan pengalamannya semasa menempuh pendidikan.
Ia mengaku sempat menjadi asisten dosen, tutor beberapa mata kuliah di organisasi, koordinator asisten tugas besar, asisten laboratorium lintas jurusan, kerja di konsultan, hingga jadi pembicara di beberapa seminar nasional.

Kini, di usianya yang memasuki 22 tahun, Alano telah menjadi seorang dosen muda di sebuah perguruan tinggi.
Cerita pria mantan korban bullying yang kini sukses pun viral di media sosial.
Tak sedikit kisahnya mencuri perhatian publik.
Bahkan, banyak warganet yang mengaku takjub dengan pencapaian Alano di usia muda.
Kerja kerasnya selama ini telah berbuah manis, bahkan masa lalu yang pahit pun seolah telah larut dalam kenangan.
agung*** Lu SD umur brpa lihhh??? Umur 22 udh jadi dosenn, skolah pindah2an, kuliah salah jurusan
twent2*** Bullyan itu memang buruk, tapi sisi positifnya mas ini jadikan bullyan sebagai bahan bakar penyemangat untuk sukses bukan malah down. Bahkan bisa jadi karena bullyan dia lebih sukses drpd tidak kena bully karena jadi terlena ga bekerja keras
pha*** Anda cuma hanya orang yg beruntung
dian*** Alhamdulillah, orang sabar selalu ada jalan yang terbaik
rico*** Kereeennnn
wifaa*** Awesome.
Baca juga: 5 Tahun Dijauhi Ayah Karena Tak Mau Jadi Tentara, Pria Buktikan Bisa Sukses, Begini Reaksi Bapaknya
Di-bully Tidak Ganteng & 'Tulang Lunak', Pria Ini Bungkam Omongan Teman, Glow Up & Jadi Putra Taruna
Kisah pria yang berhasil membungkam omongan temannya ini begitu menginspirasi.
Perjalanan hidupnya seseorang tak bisa ditebak juga terjadi pada pria ini.
Dulu kerap di-bully, ia justru glow up dan membuktikan kesuksesannya.
Seperti kisah yang dialami Dodi Sukaton, pria asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Semasa masih duduk di bangku SMA, ia kerap menerima cacian hingga perundungan akan penampilannya.
Sebutan lelaki 'tulang lunak' atau pria feminin acap kali diteriakan pada dirinya.
Kendati demikian, hujatan tersebut justru menjadikannya sebuah motivasi.

"Berkat didikan orang tua saya yang keras dan semangat dari temen-temen saya hingga meyakinkan saya untuk bisa bangkit sampai saat ini."
"Saya ingin membuktikan apa yang mereka sampaikan dulu tidak seperti yang mereka bayangkan."
"Saya mau membalas mereka dengan prestasi yang saya miliki," kata Dodi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (22/6/2022).
Kini dirinya menjadi pria gagah dengan sejumlah prestasi.
Setelah lulus SMA, Dodi langsung diterima di sekolah kedinasan sebagai Taruna di Politeknik Pelayaran, Sumatera Barat.
Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan memenangkan ajang Duta Wisata Nasional dan mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021.
Kisah tersebut ia bagikan melalui video yang diunggah di akun TikTok pribadinya @dodisukato17.
Hingga berita ini ditulis, video itu telah ditonton hingga 1,7 juta dan disukai 179 ribu pengguna TikTok.
Lihat videonya di sini
Dalam sebuah video, Dodi memperlihatkan video lawasnya semasa masih mengenakan seragam SMA.
Ia berlenggok seperti bernyanyi dengan gaya menyerupai pria 'tulang lunak'.
Penampilannya seakan dianggap dekil dan disebut tidak ganteng.
"Mau jadi apalah kau nanti? Sudah enggak ganteng, tulang lunak! Banyak tingkah," tulis Dodi, Minggu (12/6/2022) dalam keterangan videonya.

Dibully karena Aktif di Kegiatan Tari dan Nyanyi
Dodi mengaku perundungan terhadap dirinya lantaran ia aktif dalam kegiatan tari dan juga menyanyi di desanya.
"Waktu saya SMA dulu kan saya aktif di kegiatan tari, nyanyi, nasyid juga kalau di kampung saya."
"Saya sebagai pelatih nasyid yang saya latih cewek semua, jadi kalau mau tampil yang pasang jilbab mereka dan semua persiapan juga saya."
"Masyarakat menilai saya laki-laki 'tulang lunak' seperti itu, suka sedih dengan omongan mereka sampai saya dibilang gitu," kata Dodi.
Dodi mengatakan pada saat itu dirinya hanya pasrah menerima perundungan itu.
Ia tidak membalas atau memberi perlawanan.
"Saya dulu belum bisa melawan, jadi hanya diam saja tapi jujur di dalam hati sebenernya dongkol (kesal) tapi apa boleh buat."
"Kalau kita lawan juga nanti malah dikira merasa seperti yang mereka ucapkan jadi saya diam saja."
"Ada sebagian temen yang membela, mereka bilang 'jangan bilang gitu nanti entah-entah Dodi yang lebih sukses dari kalian' itu kata temen saya yang membela saya," jelas Dodi.

Pesan Dodi Bagi Para Pelaku Bullying
Ia mengatakan, tidak semua orang bisa menerima perilaku bullying.
Beruntung kata Dodi, ia termasuk orang yang kuat menerima cacian dan hinaan yang dilontarkan padanya.
Kata Dodi, alih-alih melakukan bullying berkedok peduli dengan hidup orang lain, lebih baik memberi motivasi atau membantu orang tersebut.
"Memang sebagian orang dapat menerima perkataan kasar atau bully yang kalian berikan ke si korban, tapi kalian harus ingat ada sebagian anak juga yang tidak kuat karna perkataan kasar yang kalian berikan."
"Syukur Alhamdulillah saya salah satu anak yang kuat menghadapi lontaran perkataan kasar itu yang aku jadilan motivasi untuk bangkit."
"Pesan dari saya kalau kamu emang peduli untuk masa depanya jangan kamu kasih kata yang membuat mental dia terluka, berilah motivasi yang baik dan bantu serta dukung dia untuk menjadi yang terbaik," Pungkas Dodi.
(Grid.ID/Tribunnews.com/Milani Resti)
Diolah dari artikel di Grid.ID yang berjudul Viral Kisah Nelangsa Bocah Korban Bullying, Dulu Dilempar Batu Gegara Tak Bisa Baca, Kini Nasibnya Berubah hingga Punya Gelar dan Profesi Mentereng dan di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Pria Sempat Dibully karena Dianggap Feminin, Kini Dapat Gelar Putra Taruna Nusantara