Stress di Tempat Kerja, Pria Ini Menangis Video Call Istrinya: Dia Takut Tak Berumur Panjang
Pria ini menangis video call sang istri karena stress di tempat kerja. Takutkan umurnya tak panjang.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Pria ini menangis video call sang istri karena stress di tempat kerja.
Memikul tugas sebagai kepala keluarga merupakan satu tanggung jawab yang besar.
Terkadang beban yang dipikul oleh seorang suami sekaligus ayah membuat mereka merasa ingin menyerah.
Seperti halnya yang dirasakan Ahmed Abuhassira.
Pria 36 tahun ini menangis saat tengah bekerja.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Baca juga: Suami Pamit Pergi Bisnis, Istri Syok Lihat Mobilnya di Rumah Teman Wanita, Hubungan Gelap Terungkap
Dilansir dari mStar, Senin (8/8/2022), Ahmed Abuhassira melakukan video call dengan sang istri, Nadiah Ahmad Fauzi.
Ahmed memiliki restoran nasi khas Arab di Pulau Langkawi, Kedah, Malaysia.
Nadiah menceritakan terkait video viral yang membuat hati para netizen tersentuh.
"Video yang saya posting ini dari video call antara saya dan suami. Dia sedang bekerja untuk menyiapkan bahan-bahan untuk memasak di restoran.
Sulit baginya untuk melakukan video call dengan saya, terutama ketika dia sedang bekerja," ucap Nadiah.
Ahmed curhat stres di tempat kerja hingga takut jika tak berumur panjang.
"Tapi hari itu dia menelepon ... dia mengingatkan saya untuk menyimpan resep makanan dengan baik, karena dia takut tidak berumur panjang.
Saat itu dia mulai menangis, dia meminta maaf jika ada yang salah dengan saya. Dia bilang dia lelah, kurang istirahat dan yang membuatnya semakin sedih adalah dia bilang dia merindukan ibunya di Gaza.
Dia bilang dia berharap dia bisa memeluk ibunya kali ini," sambungnya.
Nadiah mengaku baru pertama kali melihat suaminya sedih sampai banjir air mata karena terlalu lelah menyembunyikan perasaannya.
Perasaan khawatir pun menyelimuti Nadiah.
Diketahui, ayah Nadiah meninggal pada Maret 2022 lalu.
Ia takut jika hal yang sama akan terjadi pada suaminya.
“Sebenarnya baru pertama kali saya melihat suami saya benar-benar stress di tempat kerja, breakdown (lemah) dan menangis seperti itu sehingga membuat saya terdiam dan menyadari bahwa suami saya benar-benar lelah dan dia menyembunyikan banyak perasaannya.
Sebelumnya dia tidak pernah menunjukkannya, dia orang yang serius jadi aku tidak menyangka dia menangis yang membuatku merasa bersalah. Mungkin aku mengabaikan emosinya.
Ayahku baru saja meninggalkan kami tahun ini, dua hari setelah ulang tahunku.
Sebelum 'pergi', almarhum ayah saya memberikan instruksi yang sama. Tiba-tiba sering panggilan video, pesan dan pesan. Makanya saya takut dan merasa bersalah pada suami saya," bebernya.
Berbicara tentang pernikahannya yang kini berusia tujuh tahun, salah satu kesulitan yang dihadapinya adalah saat harus berhenti dari pekerjaannya karena memilih untuk mengasuh anak di rumah.
Ia menuturkan, meski sama-sama menjalankan usaha kecil-kecilan, jika situasi keuangan menjadi tidak stabil, ia mulai merasa bersalah dan merasa menjadi beban bagi suaminya yang hijrah dari Gaza, Palestina ke Malaysia, 10 tahun lalu.
Berhubungan dengan bisnis yang dijalankan, dia dan suami menjual nasi khas Arab sejak tiga tahun lalu.
Berawal dari berjualan makanan di bazar Ramadhan, di pinggir jalan dan di depan rumah, Nadiah dan Ahmed kini bisa menyewa ruko untuk terus mendapatkan pundi-pundi uang.
“Suami saya dan saya menjual nasi arab menggunakan resep suami saya. Mulailah dengan berbisnis di bazar, lalu di pinggir jalan dan di depan rumah selama MCO. Sekarang kami mampu menyewa toko desa.
Segala macam ujian dalam bisnis ini, ditambah 'orang luar' suami. Dia harus memiliki izin kerja, masalah tempat usaha lagi, ditambah keuangan yang tidak stabil. Lagi-lagi sekarang harga semua barang sudah naik," keluh Nadiah.
Rata-rata netizen bersimpati melihat penderitaan suaminya hingga meneteskan air mata.
Nadiah yang merupakan ibu dari tiga orang anak ini menjelaskan bahwa video yang diunggahnya tersebut sebagai pengingat untuk dirinya sendiri.
Baca juga: IKHLAS Istri Carikan Wanita untuk Suami, Beri Gaji Rp 6 Juta/Bulan, Sadar Sibuk Kerja Sulit Layani
“Saya tidak menyangka video itu akan ditonton banyak orang dan banyak yang memberikan dukungan dan doa. Saya sangat tersentuh dan menghargai semua pengikut yang tak tergoyahkan atas semangat dekat kami.
Pada kesempatan ini, saya hanya ingin berbagi pandangan saya. Kita semua hanyalah manusia biasa, kita tidak bisa lari dari perasaan sedih, lelah, kecewa, marah dan sebagainya.
Tidak salah jika kita ingin menangis, untuk mengekspresikan dan melepaskan beban di dada kita, yang penting kita bangun kembali.
Juga, seperti kita yang punya anak. Kami tidak boleh putus asa, karena itulah satu-satunya sumber penghidupan kami.
Hargai pasangan dan keluarga Anda. Selalu menyapa, mendukung di mana kita bisa. Bahkan dengan doa, percayalah itu yang terbaik," pungkas Nadiah.
(TribunStyle.com/Heradhyta)