Tinggalkan Jabatan Mentereng dan Gaji Fantastis, Pria Ini Pilih Jadi Badut Jalanan, Alasannya Pilu
Warga Kota Bogor bernama Ferdy tinggalkan pekerjaan lama sebagai Supervisor di restoran Jepang, kini pilih jadi badut jalanan, alasannya pilu.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Uang bisa membeli kenyaman materi, namun uang tidak bisa membeli kenyamanan hati, kira-kira begitulah yang sedang dirasakan oleh warga Kota Bogor bernama Ferdy (35).
Punya jabatan mentereng, Ferdy justru meninggalkan pekerjaannya dan memilih cari pekerjaan lain.
Bukan tanpa alasan, Ferdy mengaku dirinya jauh dari keluarga meski kala itu dirinya memiliki banyak uang.
Tak ingin hal itu terus terjadi dalam hidupnya, Ferdy akhirnya memutuskan resign dan mencari pekerjaan lain.
Lantas, apa sebenarnya pekerjaan Ferdy pada kala itu?
Dan apa pekerjaan Ferdy pada saat ini?
Baca juga: BUTUH Pekerjaan, Angga Wijaya Bersedia Jika Diminta Jadi Manager Dewi Perssik Kembali: Kalau Dia Mau
Baca juga: Menang Undian Rp 253 Miliar, Wanita Ini Keluar dari Pekerjaan dan Jauhi Keluarga: Mereka Serakah

Ferdy mengaku, sebelumnya dirinya bekerja sebagai Supervisor di restoran Jepang selama 8 tahun, dia pun bisa meraup puluhan juta dalam sebulan.
Namun, dia memutuskan resign dan kini berprofesi sebagai badut jalanan.
Kehidupan yang dinamis serta berkecukupan dalam hal materi, justru membuat kehidupannya tidak terjamin bahagia.
Kejadian ini bermula ketika dirinya pergi meninggalkan anaknya yang baru berusia 4 bulan untuk bekerja di daerah Samarinda.
"Kalau supervisor kan lama kontraknya. Sekira 3 tahun lalu saya pulang ke Bogor.
Tapi, saya sedih anak saya tidak kenal saya sama sekali.
Malah dia nanya ibunya. Itu siapa bu. Kata anak saya," kata Ferdy dikutip TribunStyle.com dari TribunBogor saat dijumpai di lampu merah Yasmin, Sabtu (23/7/2022).
Sontak saja, dirinya merasa terenyuh dengan pernyataan sang anak yang tidak mengenalinya.
Dirinya pun mengaku tidak sanggup hal itu kembali terjadi pada keluarganya.
Akhirnya, dirinya memutuskan untuk bekerja di Bogor dengan cara menghibur orang di lampu merah Yasmin.
"Mungkin tadinya saya gaakan berhenti kerja. Karena mungkin alasan saya berumah tangga dan anak masih kecil terus dimutasi ke luar kota dan kontraknya cukup lama.
Nggak mau ninggalin perkembangan anak. Gajinya memang besar.
Tapi yang namanya ninggalin anak saya udah nggak bisa," ungkapnya.

Jauh sebelum jadi badut jalanan, dirinya sempat mendapat penolakan dari sang istri.
Dirinya bahkan diminta untuk melanjutkan kerjanya sebagai Supervisor Restoran Jepang.
Namun, hal itu tidak dihiraukan olehnya demi mendekatkan dirinya dengan keluarga kecilnya ini.
"Jujur saya mendapat tawaran banyak dari restoran.
Tapi saya tolak. Lebih baik saya mundur dan cari pekerjaan apa saja supaya dekat dengan keluarga," tambahnya.
Segala resiko itu pun kini diemban oleh Ferdy dengan menjadi badut jalanan.
Berbagai tantangan dan pendapatan yang tidak menentu tidak menjadi soal bagi ayah satu orang anak ini.
Justru, dirinya lebih bahagia ketika menjalankan profesinya yang baru sebagai badut jalanan.
"Alhamdulilah masih bisa membantu keluarga dan menghibur anak kecil karena setiap hari ketemu.
Seneng aja. Disyukurin aja. Penghasilan alhamdulilah setiap hari ada aja," ungkapnya.
Profesi menjadi badut jalanan pun dilakukan Ferdy dengan keikhlasan hati.
Walaupun sejatinya, dirinya cukup merasa sedih ketika harus mencari uang di jalanan.
"Saya juga merasa sedih aja. Apalagi istri dan anak memang kebetulan sering lewat sini dan saya sering lihat.
Tapi, lambat laun istri menyadari saya resign kerja demi keluarga yang utuh," tandasnya.
Kisah Lain, Menang Undian Rp 253 Miliar, Wanita Ini Keluar dari Pekerjaan dan Jauhi Keluarga
Wanita ini menceritakan bagaimana kehidupannya setelah memenangkan lotre senilai ratusan miliar.
Ibu tunggal itu berhenti dari pekerjaan, meninggalkan keluarga dan membeli 50 tas tangan mewah dari Mulberry.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: LANGKA! Wanita Dibayar Rp5,4 Juta per Jam untuk Jadi Teman Ngobrol, Kini Sebulan Hasilkan Rp725 Juta
Baca juga: Dua Hari Bertemu Langsung Lamaran, Pasangan Ini Diragukan Banyak Orang, Begini Nasib Mereka Kini
Menulis secara anonim di Mumsnet, wanita itu mengaku mengantongi lebih dari £ 14 juta (Rp 253 miliar) tahun lalu setelah memenangkan undian.
"Saya baru memeriksa tiket saya beberapa hari setelah pengumuman pemenang.
Itu terjadi saat saya bekerja karena saya mendengar pembacaan nomor undian di radio dan itu terdengar seperti milik saya.
Saya kemudian memeriksa secara online dan hampir jatuh dari kursi karena terkejut.
Saya harus menenangkan diri karena masih harus bekerja sehari penuh.
Saya bahkan tidak menelepon kantor lotre sampai saya pulang kerja," paparnya.

Setelah memastikan kemenangannya, wanita itu pulang ke rumah dan memberi tahu putranya dan mereka pergi untuk makan malam perayaan.
Setelah menang, dia tidak langsung berhenti dari pekerjaannya.
Wanita itu bekerja beberapa bulan lagi, tetapi pada akhirnya memutuskan untuk keluar.
Saat ini, dia banyak menghabiskan waktu sebagai seorang relawan.
"Saya mungkin akan mati kebosanan jika tidak melakukannya," katanya.
Mengingat kekayaannya yang besar, dia harus membuka rekening bank pribadi, serta menyewa penasihat keuangan dan akuntan.
Wanita itu kini masih memiliki banyak uang dari kemenangan lotre itu.
Dia pun memiliki 50 tas tangan mewah dari merek desainer Mulberry, dan juga membeli rumah untuk pertama kalinya, rumah yang selama ini dia impikan.
Wanita ini tidak memiliki penyesalan dengan apa yang dia alami, namun jika bisa memutar waktu, dia tidak akan memberi tahu siapa pun kalau dia menang lotre, bahkan kepada keluarganya.
Dia merasa keluarganya begitu serakah untuk meminta bagian uang seolah dia memiliki berutang banyak kepada mereka.
"Satu-satunya hal yang akan saya ubah adalah tidak memberi tahu siapa pun.
Saya mulai tak berkomunikasi dengan beberapa teman dan sebagian besar anggota keluarga.
Saya tidak menyesal sedetik pun karena menang, saya hanya berharap anggota keluarga saya tidak begitu serakah dan merasa berhak atas hadiahku.
Saya akan dengan senang hati membantu banyak dari mereka membayar utang atau mendapatkan rumah, tetapi aku tidak suka dengan cara beberapa dari mereka, seolah saya berutang nafkah kepada mereka, dan itu gila."
(TribunBogor/Rahmat)