Pamit Cari Rumput Tapi Tak Kunjung Pulang, Seorang Kakek Ditemukan di Atas Pohon, Kondisinya Tragis
Kakek yang pamit mencari rumput itu ditemukan meninggal dengan posisi terjungkir, kakinya menyangkut di antara cabang pohon.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang kakek pamit mencari rumput tapi tak kunjung pulang hingga Magrib.
Khawatir dengan kondisi ayahnya, sang anak pergi mencarinya.
Dia syok menemukan ayahnya Ini di atas pohon dalam keadaan tragis.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Wanita Tega Bobol ATM Sahabat Sendiri, Awalnya Tanyakan Tanggal Lahir, Korban Syok Tahu Pelakunya
Baca juga: Pintu Rumah Diketuk Tengah Malam, Penghuni Kaget Temukan Bayi di Teras Rumah: Banyak yang Mau Adopsi
Seorang kakek tak junjung pulang ke rumah hingga buat cemas anak cucunya.
Kakek tersebut awalnya berpamitan untuk mengambil pakan ternak rumput di ladang miliknya di Desa Sendang Agung, Paciran, Lamongan.
Namun kakek yang bernama Sri'un (64) itu tak kunjung kembali pulang ke rumah.
Padahal biasanya ia sudah pulang sebelum adzan Magrib berkumandang.
Sang anak yang cemas pun mencari keberadaan Sri'un.
Betapa terkejutnya ia saat melihat sesuatu di atas pohon.
Rupanya kakek Sri'un warga Sunan Drajad, Kecamatan Paciran, Lamongan, itu ditemukan meninggal dengan posisi terjungkir.
Kakinya menyangkut di antara cabang pohon, sementara kepalanya menghujam ke tanah membentur batu, Kamis (21/7/2022), sekitar pukul 17.40 WIB.
Menurut anak korban, Muhammad Fadlullah (30), sebelum ditemukan meninggal, sekitar pukul 14.00 WIB, korban pamit berangkat dari rumah untuk mencari pakan ternak rumput di ladang.
Biasannya, paling lama hanya 1 jam mencari rumput, korban sudah kembali ke rumah.
Namun berbeda dengan hari itu, hingga petang menjelang azan Maghrib, korban tidak juga pulang.
"Tidak biasanya, sampai berjam-jam tidak juga pulang," kata Fadlullah, Jumat (22/7/2022).

Hingga pukul 17.WIB, korban belum juga kembali pulang ke rumah, sehingga pihak keluarga, termasuk Fadlullah mencarinya ke ladang.
Pihak keluarga pun kaget mendapati Sri'un tewas tergantung di pohon dengan posisi kaki di atas pohon dan kepala di bawah membentur batu.
"Kematian korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Jumat (22/7/2022).
Kemungkinan saat sebelum kejadian, korban memanjat pohon mengambil daun untuk pakan ternak.
Saat itulah, kemungkinan korban terpeleset dan kedua kakinya tersangkut di antara dua cabang pohon, dan terbalik menggantung, sementara kepalanya di permukaan tanah membentur batu.
Atas laporan saksi, petang itu juga Kapolsek Paciran, Iptu Achmad Purnomo, didampingi Ps Kanit Reskrim, Bripka Ferry Agus S, Banit Reskrim, Aipda Irsyadul Anam, perangkat desa dan petugas dari puskesmas menuju ke TKP.
"Langsung dievakuasi," kata Ipda Anton Krisbiantoro.
Pihak keluarga menerima takdir kematian korban. Anak korban juga menyertakan surat pernyataan bermeterai tidak bersedia untuk diautopsi.
Baca juga: Pamer Kekayaan Habiskan Rp333 Juta Sehari, Influencer Dihujat hingga Diblokir, Terancam Dimiskinkan
Baca juga: Pria Syok Ada Ular Besar di Kandang Kucing, Hewan Kesayangannya Telah Dimangsa: Aku Sampai Gemetar
Kisah Lainnya - EMOSI Diejek Tak Bisa Naik Motor & Gajinya Dipakai Istri Selingkuh, Suami di Bogor Nekat Lakukan Ini
Seorang suami asal Desa Cintamanik, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berinisial A alias J (26) harus mendekam di penjara atas perbuatannya.
Pria tersebut tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, IMS (22).
Tersangka tega membunuh istrinya pada Minggu (17/7/2022) dini hari di sebuah saung atau gubuk kosong.
Mayat korban ditemukan warga keesokan harinya sekitar pukul 09.00 WIB.
"Dari situ kami kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap identitas serta mengetahui keberadaan pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).
Korban dibekap dan dicekik
Polisi menyebut alasan pelaku tega membunuh korban dengan cara dibekap dan dicekik.
Rupanya pelaku mendapati sang istri selingkuh dengan laki-laki lain.
Suami mengklaim istrinya sudah ketahuan selingkuh beberapa kali.

Pelaku pun marah dan kesal setelah cekcok saat memergoki sang istri pulang larut malam diantar laki-laki lain.
"Dari keterangan pelaku, dia melakukan tindak pidana tersebut dikarenakan tersinggung dengan perkataan korban.
Kemudian juga diketahui beberapa kali selingkuh dengan orang lain.
Karena itu, muncul niatan pelaku menghilangkan nyawa korban," kata AKP Siswo DC Tarigan.
Berawal dari laporan masyarakat
Polisi menyebut kasus pembunuhan itu berawal dari laporan masyarakat.
"Peristiwa ini diketahui berawal dari adanya laporan masyarakat tentang penemuan mayat yang diketahui pada hari Minggu (17/7/2022) sekitar pukul 09.00 WIB pagi," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan.
Mayat setengah telanjang
Ketika ditemukan, kondisi mayat saat itu dalam kondisi setengah telanjang yang ternyata telah diatur sedemikian rupa oleh pelaku agar terlihat seperti korban pemerkosaan.
Usai dilakukan penyelidikan, polisi lantas melakukan pengejaran kepada pelaku yang ternyata suami korban sendiri, seorang buruh harian lepas.
"Kami melakukan penangkapan terhadap pelaku pada Selasa (19/7/2022) di daerah Kabupaten Brebes," kata AKP Siswo DC Tarigan.
Berawal dari cekcok
Korban dan pelaku mulanya cekcok.
Karena tersulut emosi, pelaku menampar korban beberapa kali sampai pingsan.
Ia kemudian membawa korban ke sebuah gubuk atau saung kosong lalu pelaku membekap dan mencekik korban sampai tewas.
Celana street dan celana dalam korban kemudian dilepas lalu dibuang oleh pelaku sehingga korban ditinggalkan dalam kondisi hanya mengenakan bra dan baju yang dibiarkan terbuka.
"Dari keterangan tersangka, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (17/7/2022) sekitar pukul 01.00 WIB," kata AKP Siswo DC Tarigan.
Kata Siswo, saat ditangkap pelaku tidak melakukan perlawanan kepada petugas dan akhirnya pelaku juga mengaku telah membunuh istrinya tersebut.
Berkata kasar
Dari keterangan pelaku, pembunuhan ini dipicu karena pelaku tak terima dengan perkataan korban saat cekcok setelah korban kedapatan selingkuh dengan pria lain.
Ia mencontohkan perkataan sang istri menggunakan Bahasa Sunda kasar mengakui bahwa uang hasil kerja suaminya itu sebagai buruh harian lepas dipakai untuk foya-foya dan main dengan laki-laki lain yang dia anggap lebih baik dari sang suami.
Lalu muncul kata-kata dari mulut sang istri, 'terserah aku, aku nyaman dengan pria itu (selingkuhannya). Aku mau main tinggal dijemput, daripada kamu gak bisa bawa motor.'
Selain itu juga muncul juga pengakuan sang istri di depan suaminya itu bahwa dia pernah dicium oleh pria selingkuhannya.
"Untuk pelaku sendiri kami kenakan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan.
Dengan pidana penjara paling lama 15 tahun," pungkas AKP Siswo DC Tarigan.
(TribunJatim/ Hanif Manshuri)(TribunSolo)
Diolah dari artikel di TribunJatim.com yang berjudul Tak Biasa, Jelang Azan Maghrib Kakek di Lamongan Belum Pulang, Keluarga Syok Lihat di Atas Pohon dan di TribunSolo.com yang berjudul Suami di Bogor Bunuh Istri, Kesal Gajinya Dipakai untuk Selingkuh, Emosi Diejek Tak Bisa Naik Motor