Demi Konten, YouTuber Nekat Tarik Hijab Wanita Tak Dikenal, Kapok Setelah Dipenjara: Tak Bisa Tidur
Demi konten, YouTuber ini nekat menarik hijab wanita tak dikenal, kini kapok setelah masuk bui. Curhat tak bisa tidur.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - YouTuber nekat menarik hijab wanita tak dikenal, kini kapok setelah masuk bui.
Kemunculan YouTuber dengan berbagai konten di media sosial memang menjadi tontonan baru bagi generasi muda.
Sebagai pembuat konten, YouTuber harus lebih hati-hati dalam mengunggah konten yang bersifat negatif.
Belum lama ini, YouTuber dengan nama kanal Nick CHANNEL dikecam karena konten yang diunggahnya yakni menarik hijab wanita tak dikenal.
Dalam video, terlihat seorang pria yang disebut-sebut sedang melakukan eksperimen sosial dengan menarik jilbab wanita tak dikenal untuk melihat reaksi mereka.
Baca juga: VIRAL! Super Duper Kreatif, Gadis Ini Pilih Gunakan Bungkus Indomie untuk Buat Kostum Cosplay
Baca juga: Viral Aksi Emak-emak Semprot Penumpang Alphard yang Buang Sampah di Jalan, Sampah Dilempar Balik

Dia tampaknya telah mengamati 'korban wanita' yang akan ditarik hijabnya.
Sang YouTuber memang sengaja mendapat kritikan.
Ia sengaja membuat video untuk memberi ruang pada orang-orang untuk mengutuknya di media sosial.
Atas aksinya, YouTuber itu masuk bui.
Seorang YouTuber yang dikenal sebagai Nick mengaku bertobat dan refleksi diri.
Nick didakwa di pengadilan karena melakukan lelucon menarik hijab dua wanita.
Nick didakwa di Pengadilan Magistrate Kuala Lumpur dan didenda berdasarkan Bagian 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan 1955.
Pemilik nama asli Fakhrul Rushdan Roslan mengatakan, insiden itu berdampak besar pada dirinya.
Ia mencurahkan perasaannya setelah dipenjara karena perbuatannya.
Nick mengakui kesalahannya.
"Ketika saya dipenjara di Kantor Polisi Wangsa Maju, saya benar-benar tidak bisa tidur.
Hati gelisah karena pikiran keluarga. Sedih dan tidak bisa menerima apa yang saya lakukan,"
“Saya paham soal itu ada kaitannya dengan agama, tapi ketika saya melakukan itu, saya tidak berpikir panjang. Hanya ketika seperti ini aku memikirkan dampaknya."
"Saya salah karena saya tidak membuat penjelasan awal, yang merupakan eksperimen sosial yang banyak orang salah paham," ucap Nick.
Pria berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa anggota keluarga, terutama ibunya, adalah orang yang paling sedih ketika mereka mengetahui masalah ini, tetapi dia hanya bisa mengakui kesalahannya.
Nick mengatakan lebih baik berdiam diri di rumah sampai permasalahannya selesai.
“Saya ingin mengatakan siap (untuk keluar dan menghadapi masyarakat) masih 50-50, karena banyak yang tidak bisa menerima apa yang saya lakukan. Untuk saat ini, saya duduk di rumah dahulu sampai kasus ini selesai,” ujarnya.
Universitas di London unggah poster 2 wanita berhijab ciuman
Sementara itu, sebuah universitas di London mendapat kecaman dari komunitas muslim setempat pasca mengunggah poster kontroversial ke media sosial.
Poster ini berisi ilustrasi 2 wanita berhijab yang sedang dalam posisi ciuman.
Pihak universitas mengatakan bahwa postingan tersebut merupakan bentuk dukungan kepada anggota LGBTQ+ dunia.

Baca juga: VIRAL Janda Kirim Surat Lamaran Jadi Istri, Ungkap Kelebihan di Ranjang: Kuasai 27 Posisi Bercinta
DIlansir dari lfpress.com, Rabu (18/5/2022), Western University mengunggah poster yang bersangkutan tepat pada Hari Internasional Melawan Homophobia, Transphobia, dan Biphobia (IDAHOTB).
IDAHOTB diperingati oleh sejumlah negara barat setiap tahunnya pada tanggal 17 Mei.
Akan tetapi, metode yang digunakan oleh Western University menuai kritik dari komunitas muslim London.
"Kami menghargai hak-hak siapa saja yang dilindungi undang-undang HAM... Kami menghargai tujuan (poster) untuk mempromosikan inklusi," kata Iman Abd Alfatah Tawakkal, salah satu pemuka agama lokal.
"Akan tetapi, poster ini melakukan hal yang sebaliknya," lanjut Iman.
Poster yang dimaksud mengandung tulisan: Rayakan Kekuatan Cinta.
Di bawah tulisan itu tampak beberapa ilustrasi pasangan kekasih dari berbagai ras dan kebudayaan.
Salah satunya, di bagian pojok bawah, dua orang wanita mengenakan hijab sedang dalam posisi ciuman.

Baca juga: Masih Ingat Jerome Kurnia? Dulu Viral Adegan Panas bareng Cinta Laura, Kini Punya Pacar Model Cantik
Iman mengaku bahwa hal yang dipermasalahkan oleh komunitas muslim London bukanlah esensi dari poster itu sendiri.
Tapi justru keputusan universitas untuk memasukkan ilustrasi perempuan muslim dalam situasi yang 'tidak pantas'.
Kontroversi ini memicu munculnya petisi yang menuntut Western University untuk menghapus penggambaran perempuan muslim pada poster yang bersangkutan.
Pada hari Rabu (18/5/2022) pekan lalu, petisi ini telah ditandatangani lebih dari 2000 orang.
"Sekali lagi dijelaskan bahwa ini bukanlah serangan terhadap komunitas LGBTQ+, kami mengakui keberadaan mereka," tulis pengaggas petisi.
"(Hanya saja) apa yang digambarkan sangat tidak sopan, tidak sensitif, dan sama sekali tidak peka terhadap komunitas Muslim pada umumnya."
Terakhir dikabarkan, pihak Western University akhirnya memutuskan untuk menghapus gambar itu dari media sosial mereka.
"Kami percaya bahwa hal ini menghadirkan kesempatan untuk diskusi yang tulus dan bijaksana tentang bagaimana kami dapat mendukung anggota komunitas Muslim Queer," kata Opiyo oloya, pengawas keragaman di Western University.
"Untuk mempromosikan diskusi itu, kami telah menghapus gambar dari postingan agar tidak mengalihkan perhatian dari percakapan penting ini." jelasnya.
(TribunStyle.com/Heradhyta/Abi)