TKW di Taiwan Ini Diminta Layani Kakak Majikannya Sekaligus, Menolak Meski Diberi Bonus Rp5 Juta
Tak ada angin atau hujan, Dina ditawari bonus sebesar 10.000 NT atau sekitar Rp5 juta oleh majikannya jika bersedia melayani kakak laki-lakinya.
Editor: Amirul Muttaqin
Dijelaskannya juga bahwa sebelum ini sudah ada seorang perawat yang melayani kakak majikannya itu, namun sudah berhenti.
"Orangnya itu dulunya ada yang jaga, orang Taiwan, datangnya tu setiap satu minggu 3 kali, itu tugasnya bikinin sarapan bersihin gitu-gitu lah ya," kata TKW itu.
"Tapi karena dianya (kakak majikan) tu sering marah-marah, jadi kan takut ya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Dian bercerita bahwa kondisi kakak majikannya itu semakin memburuk.
"Karena enggak ada yang ngerawat, dia itu kakinya alergi, dan mungkin juga dia kena struk," ungkap Dian.
"Kata majikannya itu kakinya hampir membusuk karena kan berbulan-bulan engga ada yang rawat, trus dipanggil ambulance, dan dirawat satu minggu di rumah sakit," lanjutnya.
Sebelumnya, majikannya itu juga memiliki rencana untuk membawa kakaknya ke panti jompo namun penuh.
"Trus mau dibawa pulang, karena mau dibawa ke panti tempatnya full," kata Dian.
Majikannya kemudian berbicara empat mata dengan Dian soal kondisi sang kakak.
"Kemudian beliau bilang gini, kalau dia pulang, mau ditidurin di sini, ini tempat tidurnya istri akong, tapi kan sudah meninggal jadi kosong, rencananya kalau kakaknya pulang mau tidur sekamar sama aku," jelasnya.
"Terus kondisinya kan susah gerak ya kayak lumpuh separuh, nah aku disuruh melayani dia, mulai dari makan, bersihin, mandiin, buang air kecil air besarnya, nah kayak gitu deh namanya juga orang lumpuh," tambahnya lagi.
"Tapi nanti aku tiap bulan dapat gaji Rp5 juta, selain gaji pokokku," pungkas Dian.
Baca juga: Bos Gila Kebersihan, Karyawan Diharuskan Menyapu dan Mengepel di Kantor, Sejam Tak Selesai Dipecat
Baca juga: Anaknya Ternyata Hasil Selingkuh, Suami Tanya Siapa Ayah Kandungnya, Istri Bingung: Dulu Banyak Pria

Wanita asal Trenggalek, Jawa Timur ini pun tak langsung mengiyakan permintaan bosnya.
Ia mengatakan masih butuh waktu untuk memikirkan itu matang-matang.
"Soalnya akong itu usianya sudah 100 tahun lebih, dan anaknya ini udah 70 tahun ada gangguan mental juga, lumpuh juga, terus aku minta saran ke banyak orang," ujar Dian.