Breaking News:

Mengenal Manik Bipolar, Ramai Dikaitkan dengan Kondisi Marshanda yang Dikabarkan Hilang di LA

Apa itu fase manik bipolar? Kondisi mental yang dikaitkan dengan kabar hilangnya Marshanda.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
online.jefferson.edu
Ilustrasi gangguan manik bipolar, dikaitkan dengan hilangnya Marshanda di LA. 

TRIBUNSTYLE.COM - Apa itu fase manik bipolar? Kondisi mental yang dikaitkan dengan kabar hilangnya Marshanda.

Baru-baru ini, kabar menghilangnya Marshanda di Los Angeles, Amerika Serikat, menggegerkan publik.

Kabar tersebut dibagikan oleh sahabat Marshanda yang juga berada di Los Angeles (LA), Sheila Salsabila.

Soal kabar hilangnya Marshanda di LA, kondisi mentalnya jadi sorotan.

Sheila menyebut bahwa Marshanda sempat mengalami kambuh kondisi manik (bipolar) yang ia alami.

Meski begitu, adik kandung Marshanda, Alyssa Ramadhani, telah memberikan klarifikasi lewat Instagram Story bahwa kakaknya baik-baik saja.

Lantas, apa itu manik bipolar?

Baca juga: 5 Fakta Marshanda Dikabarkan Hilang di Los Angeles, Adik Kandung: Baik-Baik Saja, Tidak Menghilang

Baca juga: Mengenal Sindrom Ramsay Hunt, Kelumpuhan Wajah yang Dialami Justin Bieber hingga Tunda Konser

Sahabat sebut hilangnya Marshanda dipicu kambuhnya kondisi manik bipolar.
Sahabat sebut hilangnya Marshanda dipicu kambuhnya kondisi manik bipolar. (Kolase Instagram)

Mengenal Gangguan Bipolar

Melansir Mayo Clinic, gangguan bipolar, sebelumnya disebut manik depresi, adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim.

Perubahan suasana hati ekstrim itu mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).

Ketika penderita depresi, ia mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.

Sementara itu, ketika suasana hati berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu ekstrem dibandingkan mania), ia mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.

Perubahan suasana hati tersebut bisa mempengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih seseorang.

Episode perubahan suasana hati dapat terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun.

Sementara kebanyakan orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode, beberapa mungkin tidak mengalaminya.

Ilustrasi orang yang mengalami gangguan bipolar.
Ilustrasi orang yang mengalami gangguan bipolar. (Lawlis Peavey PNP Center)

Gejala Gangguan Manik Bipolar

Ada beberapa jenis bipolar dan gangguan terkait, termasuk mania atau hipomania dan depresi.

Gejala dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak terduga, yang mengakibatkan penderitaan dan kesulitan yang signifikan dalam hidup.

Berikut ini rangkuman beberapa gejalanya.

- Gangguan Bipolar I

Penderita akan mengalami setidaknya satu episode manik yang mungkin didahului atau diikuti oleh episode hipomanik atau depresi mayor.

Dalam beberapa kasus, mania dapat memicu kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi (psikosis).

- Gangguan Bipolar II.

Penderita mengalami setidaknya satu episode depresif berat dan setidaknya satu episode hipomanik, tetapi belum pernah mengalami episode manik.

- Gangguan Siklotimik

Penderita memiliki setidaknya dua tahun, atau satu tahun pada anak-anak dan remaja, dari banyak periode gejala hipomania dan periode gejala depresi (meskipun tidak separah depresi berat).

- Tipe lainnya

Ini termasuk, misalnya, gangguan bipolar dan gangguan terkait yang disebabkan oleh obat-obatan atau alkohol tertentu atau karena kondisi medis, seperti penyakit Cushing, sklerosis ganda, atau stroke.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca artikel terkait gangguan bipolar di sini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
manik bipolarMarshandaLos AngelesAmerika SerikatSheila Salsabila
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved