Breaking News:

Anime

Mengenal Apa Itu Genre Anime Seinen dan Perbedaannya dengan Shonen, Serupa tapi Tak Sama

Jangan sampai tertukar, mengenal perbedaan genre anime shonen dan seinen. Serupa tapi tak sama.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Studio MAPPA
Mengenal perbedaan genre anime seinen dan shonen, Attack on Titan termasuk di mana? 

TRIBUNSTYLE.COM - Jangan sampai tertukar, mengenal perbedaan genre anime shonen dan seinen. Serupa tapi tak sama.

Sebagaimana tayangan seperti film dan serial, anime juga dikelompokkan berdasarkan genre.

Dari sekian banyak genre, yang paling banyak digemari adalah shonen.

Namun, ada pula genre lain yang tak kalah menarik, yakni seinen.

Kebanyakan anime populer mengusung genre shonen atau seinen.

Bagi pecinta anime sejati, tentu sudah memahami apa itu shonen dan seinen.

Namun, bagi penonton awam, baik manga atau anime, istilah tersebut mungkin sering tertukar pengertiannya, bahkan masih terdengar asing.

Lantas, apa itu anime seinen dan perbedaannya dengan shonen?

Baca juga: Termasuk One Punch Man, Ini 7 Rekomendasi Anime Action yang Seru dan Menarik Untuk Ditonton

Baca juga: Termasuk High School DxD, 7 Anime Ini Dilarang di Beberapa Negara Tertentu Padahal Populer, Kenapa?

Perbedaan genre anime seinen dan shonen.
Perbedaan genre anime seinen dan shonen. (The Anime Daily)

Mengenal Anime Seinen

Lebih dari sekadar genre, seinen menunjukkan demografi tertentu yang ditargetkan untuk audiens.

Istilah seinen berarti 'pemuda' dalam bahasa Jepang.

Seringkali, istilah ini digunakan bersama manga daripada anime.

Oleh karena itu, anime yang berasal dari manga ini disebut anime seinen.

Anime dan manga seinen ditargetkan untuk penonton pria muda dewasa.

Majalah seperti Weekly Manga Times, Big Comic, Weekly Young Magazine, dan Ultra Jump adalah contohnya.

Guts dalam anime Berserk.
Guts dalam anime Berserk. (Funimation)

Ada seluruh pasar untuk remaja dan pria dewasa yang membaca konten khusus aksi.

Ini adalah target pasar dari majalah-majalah tersebut.

Kelompok usia antara 18 sampai 40 berada di bawah demografi ini.

Beberapa contoh serial manga dan anime seinen termasuk Berserk, One Punch Man, Tokyo Ghoul, Hellsing, dan 20th Century Boys.

Namun, serial-serial itu terkadang juga disebut berada di bawah payung konten shonen.

Lantas, apa bedanya anime seinen dengan shonen?

Anime action One Punch Man, karakter Saitama.
Anime action One Punch Man, karakter Saitama. (Madhouse)

Perbedaan Anime Shonen dengan Seinen

Dalam bahasa Jepang, istilah shonen memiliki arti yang berbeda dengan seinen.

Shonen berarti 'anak laki-laki' dalam istilah Jepang.

Adapun konten jenis ini menargetkan pasar pria yang lebih muda dibandingkan dengan seinen.

Anak laki-laki dari kelompok usia 12-18 berada di bawah demografi ini.

Anime shonen biasanya memiliki waktu rilis yang sedikit lebih awal di malam hari.

Sementara itu, anime seinen biasanya mendapatkan slot tayang larut malam untuk pemirsa yang lebih dewasa.

Karakter Uta dan Luffy dalam film anime One Piece Red.
Karakter Uta dan Luffy dalam film anime One Piece Red. (YouTube One Piece)

Beberapa contoh anime shonen termasuk Naruto, One Piece, My Hero Academia, dan Dragon Ball.

Anime Attack on Titan juga termasuk shonen, meski beberapa penggemar menilainya sebagai seinen lantaran cerita dan adegan yang ditampilkan.

Sama seperti film dengan rating R, PG-13, dan A, manga dan anime memiliki perbedaan untuk target penontonnya.

Jadi, demikianlah penjelasan singkat soal perbedaan anime shonen dan seinen.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca artikel seputar anime lainnya di sini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
SeinenShonenanime
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved