Nekat Mencuri di Kantor Polisi, Alasan Remaja Ini Membuat Iba, Akhirnya Diberi Pekerjaan
Remaja ini nekat mengambil uang Rp 545 ribu milik tiga orang siswa SEBA yang sedang magang di Polrestabes Palembang.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Viral remaja ketahuan mencuri di kantor polisi.
Alasannya bikin iba, remaja ini akhirnya diangkat jadi marbot di masjid Polrestabes Palembang.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Pamit ke Mal, Janda Muda di Sukabumi Tak Kunjung Pulang, Keluarga Curiga: Didekati Cowok di Medsos
Baca juga: Viral Mengaku Digaji dengan Uang Mainan, Kakek Ini Ternyata Bohong, Tipu Pedagang Demi Keuntungan

Pekerjaan tersebut diberikan langsung oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Sebelumnya, Endang ketahuan mencuri di kantor polisi ini.
Dia mengambil uang Rp 545 ribu milik tiga orang siswa SEBA yang sedang magang di Polrestabes Palembang, Sabtu (18/6/2022).
Uang disimpan di saku celana yang diletakkan di dalam gudang Masjid Polrestabes Palembang.
Sempat diamankan Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang, terungkap alasan Endang nekat mencuri di kantor polisi membayar kontrakan orangtua angkatnya yang sudah menunggak dua bulan.
Kisah pencurian di kantor polisi ini menyita perhatian Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib menemui ketiga siswa SEBA dan Endang bersama ibu angkatnya.
Sebelumnya perkara ini telah diselesaikan secara restorative justice di hadapan penyidik Pidum.
"Setelah saya mendengar alasan dari yang bersangkutan nekat mengambil uang milik siswa SEBA ternyata alasannya untuk membayar tunggakan biaya kontrakan rumah ibu angkatnya," kata Ngajib, Rabu (22/6/2022).
Melihat kondisi ekonomi Endang dan Musnah (54) ibu angkatnya yang kesulitan, Ngajib pun akan memberikannya pekerjaan menjadi marbot Masjid Sjamsul Bahri Oemar yang berlokasi di Polrestabes Palembang.
"Dari yang saya dengar Endang ini pandai mengaji dan sering beraktivitas di masjid makanya saya angkat jadi marbot di Masjid Polrestabes Palembang," ungkapnya.
Selain itu, Ngajib juga siap menanggung biaya kontrakan Musnah yang tinggal bersama Endang dan kedua anaknya selama satu tahun.
Satu bulan biaya kontrakan sebesar Rp 750 ribu.
"Saya juga berikan bantuan untuk menanggung biaya kontrakan selama satu tahun," katanya.
"Korbannya yakni siswa SEBA juga sudah mengikhlaskan dan memaafkan yang bersangkutan," katanya.
Momen mengharukan terlihat ketika keduanya berpelukan dengan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib seraya mengucapkan terima kasih.
Sementara Endang mengungkapkan terimakasih atas pemberian maaf dan membantu meringankan beban ibu angkatnya.
"Semoga bapak Kapolrestabes selalu dalam lindungan Allah SWT," katanya.
Baca juga: Dikira Hilang saat Memancing hingga Dicari Tim SAR, Pria Ini Ditemukan Ketiduran di Rumah Neneknya
Baca juga: Kenalan di Medsos, Gadis Indonesia Dinikani Pria Korea Bernama Lee Minho, Maharnya 15 Gram Berlian
Musnah, ibu angkat Endang mengatakan jika Endang sudah tinggal bersamanya sejak tahun 2013 lalu.
Endang menjadi seorang yatim piatu sejak masih usia belia usai kedua orangtuanya meninggal dunia.
"Semenjak orangtuanya meninggal dia tinggal sama neneknya.
Kebetulan almarhumah ibunya Endang semasa hidup kenal dekat sama saya.
Lalu sejak neneknya juga meninggal tahun 2013 dia saya ajak ke rumah dan tinggal sama saya," katanya.
Musnah sehari-hari berjualan cabai di Pasar Induk Jakabaring.
Endang juga berteman akrab dengan salah satu anaknya yang bernama Erwin yang masih sebaya dengan Endang.
"Dia akrab sama anak saya yang kecil, jadi dia sudah dianggap seperti anak saya sendiri," ujarnya.
(TribunSumsel.com/ Rachmad Kurniawan)
Diolah dari artikel di TribunSumsel.com yang berjudul Cerita Endang Remaja Mencuri di Kantor Polisi, Sekarang Jadi Marbot Masjid, Yatim Piatu Sejak Kecil