'Awalnya Jijik', Pria Australia Kini Ketagihan Buah Durian, Langsung Beli Kebun 2800 Hektar
Pria Australia nekat membeli kebun ribuan hektar untuk budidaya buah tropis saking ketagihannya dengan durian. Berikut ini kisah lengkapnya.
Penulis: Abi Rizki Alviandri
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Pertama kali Blair Limbert (31) mencicipi durian, Ia mengaku syok berat.
Pria asal Brisbane, Australia, ini mengaku otaknya tidak dapat memproses sensasi kenikmatan yang kompleks dari buah tropis tersebut.
Sekarang, Blair memiliki 2.833 hektar lahan yang akan Ia gunakan untuk merealisasikan mimpinya: menyebarkan durian ke dunia barat.

Baca juga: Tak Kuat Habiskan Uang Seorang Diri, Pria WNA Cari Istri untuk Habiskan Kekayaannya, Minat?
Dilansir dari The Star (20/5/2022), Blair pertama kali mencicipi durian saat berkunjung di sebuah kebun buah tropis di Queensland, Australia.
Tak hanya durian, di sana Blair juga disajikan berbagai buah tropis lain seperti rambutan, manggis, dan cempedak.
Dari semua buah yang Blair cicipi, durian lah yang paling meninggalkan kesan.
"Awalnya aku menganggap bau (durian) sangat menyengat dan menjijikkan," ungkap Blair.
"Hal itu membuatku tidak nyaman dan aku jadi tidak suka. Lalu si petani menyerahkan sebiji durian untuk dicoba," lanjutnya.
Sesaat setelah daging durian menyentuh lidah Blair, pendapatnya langsung berubah 180 derajat.
"Aku takkan pernah melupakan momen (durian) itu mengenai lidahku, Aku tidak tahu apa yang terjadi. Ada begitu banyak rasa yang rumit sehingga tak bisa kugambarkan," ungkap Blair.
Setelah kunjungannya selesai, petani tadi berbaik hati memberikan 2 buah durian utuh kepada Blair untuk dibawa pulang.
Pengalaman Blair di kebun buah tropis ini sontak memicu tekadnya untuk bergelut di bidang budidaya durian.
Akan tetapi, membangun kebun buah tropis di Australia tidaklah mudah.
Baca juga: VIRAL Kakek 65 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun, Mahar Fantastis Jadi Sorotan, Ternyata Ini Pekerjaannya

Blair memulai bisnisnya dengan jualan cempedak di Facebook.
Dari sana, Blair berkenalan dengan rekan seperjuangannya, Ryan Hickson.
Keduanya makin akrab lantaran sama-sama memiliki passion terhadap buah tropis.
Mereka memutuskan untuk menjadi rekan bisnis dan mulai menanam pohon buah di halaman rumah ibunya Blair.
Blair dan Hickson sempat kesulitan untuk menemukan lahan dan modal untuk mengembangkan visi mereka.
Beruntung, beberapa tahun yang lalu Blair dan Hickson menemukan sebuah perkebunan yang sesuai dengan kriteria mereka di Far North Queensland.
Lokasi tersebut adalah satu-satunya tempat yang iklimnya cocok untuk budidaya buah tropis di Australia.
Pemilik kebun sudah menanam pohon buah tropis di sana sejak tahun 1970an.
Lahan seluas 50 hektar ini diisi berbagai varietas buah-buahan terbaik dari asia tenggara.
Baca juga: Janda Bawa Masuk Pria Beristri, Warga Curiga dan Intip dari Ventilasi, Ketahuan Mesum di Ruang Tamu

Baca juga: Pria Hidup 21 Tahun Dalam Kebohongan, Sang Kakak Ternyata adalah Ibu Kandungnya: Demi Nama Baik
Perkebunan tersebut juga dilengkapi dengan berbagai infrastruktur yang diperlukan, seperti tempat pembibitan komersial, gudang pengepakan buah, dan lain-lain.
Blair dan Hickson sontak mengumpulkan dana untuk mengambil alih kebun tersebut dari pemilik awalnya.
Pada bulan Juni 2021, perkebunan 'The Ripe Time' milik Blair dan Hickson pun resmi beroperasi.
"Kami pindah dan memulai hidup baru. Kurva pembelajaran (di sana) adalah yang tersulit yang pernah kami alami,"
"Kami sama sekali tidak punya pengalaman bekerja di sebuah kebun buah. Banyak yang harus kami pelajari dari titik nol,"
"Kami tidak punya mentor, tidak ada keluarga keturunan petani, tidak ada keluarga kaya. Hanya dua pemuda dengan mimpi besar." ungkap Blair.
Sekarang, Blair dan Hickson bertanggungjawab atas lahan seluas 2.833 hektar.
Keduanya berniat untuk memperluas skala bisnis mereka hingga semua lahan itu terpakai.
"Kami bermaksud untuk menjadi petani durian dan buah tropis terbesar di dunia." ungkap Blair. (TribunStyle/ARA)