Breaking News:

VIRAL Pria Marah-marah, AC Pesawat Mati saat Terbang, Penumpang Kepanasan Sampai Buka Baju

Di dalam pesawat itu terlihat anak-anak yang menangis karena kepanasan sehingga para orangtua mengipasi mereka.

Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Dhimas Yanuar
TikTok
Viral AC pesawat mati, penumpang kepanasan 

TRIBUNSTYLE.COM - Naik kendaraan umum yang tak dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC terkadang sangat tidak nyaman.

Apalagi kendaraan itu adalah pesawat, seperti peristiwa yang terjadi di Malaysia berikut ini.

Beberapa rekaman video di media sosial menunjukkan para penumpang pesawat yang kepanasan karena adanya masalah teknis.

Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Mobil Masuk Hutan yang Bahkan Sulit Dilewati Motor, Penumpang: Seperti Jalan Tol

Baca juga: KEPERGOK Jadi Pemuas Nafsu Penumpang, Pramugari Ini Berakhir Dipecat, Raup Rp 29 Juta Sekali Terbang

Viral AC pesawat mati, penumpang kepanasan
Viral AC pesawat mati, penumpang kepanasan (TikTok)

Salah satu penumpang, mengunggah video itu di TikTok lewat akun @babahnadeen.

Dia mengunggah dua video yang mengungkapkan ketidakpuasannya.

Di sana juga terlihat anak-anak yang menangis karena kepanasan sehingga para orangtua mengipasi mereka.

Lewat video yang berdurasi hampir satu menit itu, dia mempertanyakan manajemen penerbangan kenapa tidak mengganti pesawat lain saja daripada menyiksa penumpang untuk terus menahan panas.

"Aku sudah berkeringat, ganti pesawat.

Panasnya (seperti) azab, mamp*s,” ujarnya.

Dalam video lain, @babahnadeen menginformasikan bahwa pesawat itu ternyata rusak dan memberikan saran kepada pihak yang bertanggung jawab.

“Kalau tahu begini, turunkan penumpangnya dulu untuk kenyamanan.

Sudah lama, seperti orang meninggal, ada anak kecil yang berkeringat dan menangis sampai menanggalkan pakaiannya.

Pusing! Bayar mahal tapi pelayanannya seperti ini.

Jika pelayanan anda seperti ini maka bisa mati,” ujarnya sambil tertawa.

Penumpang lain juga mengunggah video di TikTok melalui akun @nash_ruto.

Dia berbagi situasi yang sama di mana salah satu video yang diunggah telah ditonton lebih dari 4,3 juta kali dan mendapat ribuan komentar.

“Kami menunggu selama satu jam dalam panas karena AC tidak dingin.

Banyak anak menangis hingga menanggalkan pakaian.

Ada yang hampir pingsan," tulisnya.

Menurut @nash_ruto, diketahui bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.35 WIB pada Minggu (8/5/2022) saat penerbangan menuju Sandakan.

Namun, belum bisa dipastikan penyebab pasti dan gangguan sistem yang dialami di dalam pesawat yang menyebabkan beberapa penumpang mengamuk terhadap layanan penerbangan tersebut.

Baca juga: Calon Penumpang Ajak Berhubungan Intim, Driver Ojol Beri Balasan Tak Terduga: Selamat Anda Terlacak

Baca juga: VIRAL Video Penumpang Bayar Angkot Rp 200 Perak, Jawaban Supir Buat Pilu: Enggak Usah Bayar

Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Wanita Ini Kemudian Tersesat di Hutan Amazon, Begini Nasibnya Kini

Juliane Koepcke sempat menjadi sorotan setelah selamat dari kecelakaan pesawat LANSA 508 di Peru pada 1971.

Jatuh di hutan Amazon, dia juga sempat tersesat sendirian di sana selama lebih dari seminggu.

Seperti apa kisah lengkap dan kabar Juliane Koepcke kini?

Berbicara soal kecelakaan pesawat, ada sebuah kecelakaan yang dianggap paling mematikan di tahun 1971.

Tepatnya tanggal 24 Desember 1971, di mana terjadi kecelakaan yang secara efektif mengakhiri waktu LANSA sebagai maskapai operasional.

Disebabkan oleh sambaran petir, Lockheed L-188 Electra sebagian putus saat terbang di ketinggian lebih dari 20.000 kaki, dan menabrak hutan hujan Amazon di bawahnya, dilansir dari Simple Flying, Minggu (8/5/2022).

Satu-satunya penumpang yang selamat berbagi kisah yang luar biasa dalam bertahan hidup.

Penumpang tersebut berada dalam penerbangan LANSA 508, yang berasal dari Bandara Internasional Jorge Chávez Lima (LIM) dengan tujuan Bandara Internasional Iquitos (IQT), di timur laut Peru, melalui persinggahan di Bandara Internasional Captain Rolden (PCL) Pucallpa.

Ilustrasi hujan badai disertai petir
Ilustrasi hujan badai disertai petir (Istimewa)

Jaringan Keselamatan Penerbangan mencatat bahwa ada 92 orang di dalamnya, terdiri dari 86 penumpang dan enam awak.

Kecelakaan terjadi pada penerbangan pertama saat menghadapi area badai petir dan turbulensi kuat sekitar 40 menit perjalanan.

Pada titik ini, pesawat berada di ketinggian sekitar 21.000 kaki, atau 6.400 meter di atas permukaan laut.

Para kru memilih untuk melanjutkan penerbangan mereka melalui kondisi ini, dilaporkan karena berada di bawah tekanan untuk memenuhi jadwal Natal yang sibuk.

Namun, keputusan ini terbukti fatal, karena pesawat disambar petir dengan konsekuensi kecelakaan.

Sambaran petir tersebut menyebabkan sayap kanan pesawat terbakar, dan akhirnya terpisah dari bagian pesawat lainnya.

Saat jatuh menuju hutan hujan Amazon di bawah, kegagalan struktural menyebabkan pecahnya pesawat lebih lanjut.

Pesawat yang terbakar akhirnya jatuh di pegunungan, dengan dampak menewaskan semua orang kecuali satu penumpangnya.

Menariknya, belakangan diketahui sebanyak 14 korban awalnya selamat, namun meninggal sebelum sempat diselamatkan.

Juliane Koepcke yang berusia 17 tahun adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu, tetapi cobaan beratnya belum berakhir.

Sungai dan wilayah hutan Amazon
Sungai dan wilayah hutan Amazon (Chimu Adventures)

Jatuh dan tersesat di hutan Amazon

Jadi bagaimana tepatnya Koepcke berakhir sebagai satu-satunya yang selamat dari jatuh dari ketinggian yang begitu tinggi?

Beberapa faktor telah dipertimbangkan, seperti fakta bahwa dia tetap terikat di kursinya, dengan kursi yang berdekatan memperlambat jatuhnya karena tetap terpasang.

Selain itu, angin ke atas yang berangin dan dedaunan lebat hutan hujan juga dianggap telah memperlambat jatuhnya dan agak meredam dampaknya.

Koepcke masih mengalami cedera serius, tetapi berhasil bertahan hidup sendirian di hutan selama lebih dari seminggu.

Setelah mengikuti sungai ke perkemahan, pekerja lokal akhirnya menemukannya dan dapat memberikan pertolongan pertama sebelum mengembalikannya ke peradaban.

Nasib Juliane Koepcke kini

Juliane Koepcke atau Juliane Diller, wanita yang selamat dari kecelakaan pesawat LANSA 508 di Peru pada 1971
Juliane Koepcke atau Juliane Diller, wanita yang selamat dari kecelakaan pesawat LANSA 508 di Peru pada 1971 (Instagram/@juliane_koepcke)

Juliane Koepcke kini menjadi seorang ahli mamalia.

Dia sekarang dikenal dengan nama Juliane Diller.

Guinness World Records mendaftarkan penerbangan LANSA 508 sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan yang disebabkan oleh sambaran petir dalam penerbangan.

Maskapai ini diketahui menghentikan operasinya tak lama kemudian setelah kecelakaan.

Kisah ini membuat Koepcke menjadi sorotan dan membuatnya dikenal.

Dia telah melakukan wawancara dengan berbagai media besar.

Kisahnya bahkan diangkat dalam sebuah film dokumenter berjudul Wings of Hope.

Film dokumenter ini dibuat untuk TV tahun 1998 yang disutradarai oleh Werner Herzog.

(TribunStyle/Amr) (TribunTravel/Ratna)

Sebagian artikel telah tayang di TribunTravel.com yang berjudul Kisah Luar Biasa Penumpang Satu-satunya yang Selamat usai Pesawat Hancur Tersambar Petir

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
viralpesawatMalaysia
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved