Setelah Pertamax, Harga BBM Pertalite Disebut Bakal Naik: 'Jumlah Rakyat Miskin Bakal Meningkat'
Wacana harga BBM Pertalite yang disebut bakal naik, memberatkan masyarakat dan jumlah rakyat miskin meningkat.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Wacana harga BBM Pertalite yang disebut bakal naik, memberatkan masyarakat dan jumlah rakyat miskin meningkat.
Pada tahun ini harga BBM Pertamax sendiri telah dinaikkan oleh pemerintah.
Bahkan, beberapa wacana dan penyebutan harga BBM Pertalite naik juga semakin disuarakan.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan, orkestra wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite pertama kali didendangkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Baca juga: Harga BBM Pertamax Non-subsidi, Mulai Hari Ini 3 Maret 2022, Ini Nasib Pertamax & Pertalite
Baca juga: Pertamina Resmi Naikkan Harga BBM Mulai Februari, Berbeda Setiap Provinsi, Simak Daftar Lengkapnya

Kemudian, digelorakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan kini dinyaringkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Nyanyian ketiga menteri utama Kabinet Indonesia Maju itu semakin memperkuat sinyal bahwa harga BBM Pertalite dan Solar akan segera dinaikkan.
Wacana kenaikkan harga BBM tersebut seharusnya tidak diumbar di hadapan publik," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Minggu (24/4/2022).
Pasalnya menurut Fahmy, wacana kenaikkan harga BBM akan menyulut kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok sebelum BBM dinaikkan.
Baca juga: Update Harga BBM Pertalite dan Pertamax di SPBU Seluruh Indonesia Hari Ini, 20 April 2022
"Kalau harga BBM benar-benar dinaikkan, sudah pasti akan menyulut inflasi dan memperburuk daya beli masyarakat. Kenaikkan inflasi itu akan menyebabkan kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok, yang memberatkan beban rakyat utamanya rakyat miskin," katanya.
Dia menambahkan, tidak bisa dihindari jumlah rakyat miskin akan meningkat dan rakyat miskin akan menjadi semakin miskin.
"Pemberian bantuan langsung tunai (BLT) untuk kompensasi penaikkan harga BBM tidak akan pernah menyelesaikan masalah penurunan daya beli masyarakat. Pasalnya, pemberian BLT terbatas dalam jangka waktu tertentu, sedangkan kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok hampir tidak terbatas," pungkasnya.
--
Harga Pertamax naik Rp 16.000 per liter, banyak masyarakat kalang kabut.