10 Tahun Lumpuh, Wanita Ini Akhirnya Temukan Jodoh, Diperlakukan Bak Ratu Nikahi Anak Sahabat
Setelah 10 tahun mengalami kelumpuhan, wanita ini bahagia akhirnya menemukan jodoh hingga diperlakukan bak ratu.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Wanita ini akhirnya menemukan jodoh hingga diperlakukan bak ratu.
Yin Houping tak pernah membayangkan akan menikahi putra sahabatnya.
Kisah hidup Yin Houping begitu memilukan.
Pada 2014, Yin kehilangan anak pertamanya yang berusia tiga tahun karena insiden tenggelam.
Di tahun yang sama, Yin bertemu dengan ibunda Zhao Yingfeng dan menjadi tetangga.
Ibunda Zhao memahami kesedihan yang dialami Yin saat itu.
Setahun berikutnya, Yin dikaruniai anak kedua.
Namun, kemalangan menimpa Yin lagi, dia lumpuh setelah tertimpa batang pohon yang tumbang pada tahun 2016.
Baca juga: Lumpuh Pasca Melahirkan, Wanita Ini Minta Cerai Karena Tidak Mau Jadi Beban, Jawaban Suaminya?
Baca juga: VIRAL Suami Nekat Gendong Istrinya yang Lumpuh 12 Jam Naik Gunung, Bukti Cinta Sejati

Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (22/4/2022), dimulai 10 tahun lalu, serangkaian kejadian memilukan dialami Yin setelah dirinya menikah dan punya anak.
Setelah kecelakaan itu, sang suami menceraikan Yin dan membawa anak untuk tinggal dengannya.
Mendengar perceraian itu, ibunda Zhao khawatir dan menyarankan putranya yang berusia 30 tahun untuk berkencan dengan Yin.
Zhao saat itu sedang tak memiliki kekasih.
Ibunda Zhao percaya kepribadian mereka saling melengkapi.
Karena belum pernah bertemu, Yin menghubungi Zhao terlebih dahulu dan menceritakan kondisinya.
“Aku sering mengompol, aku bisa menodai sprai dan celana kapan saja, dan aku mungkin tidak bisa punya anak di masa depan. Apakah kamu baik-baik saja dengan itu?" tanya Yin.
Yang mengejutkan Yin, bukannya putus asa, Zhao justru tak keberatan.
“Aku mendiskusikannya dengan orangtua, dan kami tidak keberatan apakah kamu dapat memiliki anak atau tidak,” kata Zhao.
"Dan jika sprai dan celananya kotor, aku akan mengganti dan mencucinya untukmu, itu bukan masalah besar," sambungnya.
Perasaan Zhao kian muncul setelah melihat video yang diunggah Yin di TikTok.
“Ibunya menunjukkan kepadanya videoku di TikTok, dan dia selesai menonton hampir 200 video dalam dua hari.
Dia bilang dia mulai memiliki perasaan padaku setelah itu," ungkap Yin.
Terluka kedua kalinya karena jatuh dari kursi roda, Yin mengalami patah tulang.
Jadi, Yin tak bisa bergerak.
Zhao bertanggung jawab penuh untuk mengurus Yin.
Termasuk memotong kukunya dan mencuci serta menyisir rambutnya.

“Saat itulah aku benar-benar menerima dia sebagai calon suami di hatiku,” kata Yin.
Yin dan Zhao akhirnya menikah pada Oktober tahun lalu.
Mereka akan menyambut anak pertamanya.
Zhao sempat mengkhawatirkan kondisi kesehatan Yin saat hamil.
“Dia pernah berkata kepadaku, 'Jika hanya ada kita berdua dalam hidup ini, aku bersedia menjagamu sampai kita berdua tua, dan aku beberapa tahun lebih muda darimu, jadi aku masih bisa menggendongmu saat itu'” kenang Yin.
Kisah haru di balik video viral seorang wanita berjoget di depan suami yang lumpuh
Ini kisah haru di balik video viral seorang wanita berjoget di depan sang suami yang terbaring lumpuh karena stroke.
Seorang wanita menjadi buah bibir warganet lantaran video dirinya berjoget di depan suami yang terbaring sakit viral di media sosial.
Baca juga: VIRAL Pria Mirip Iqbaal Ramadhan, Ikut Antre Beli Minyak Goreng, Rambut hingga Gestur Disorot
Baca juga: KISAH di Balik Wanita Viral Jual Gorengan Dandan Ala Nyi Roro Kidul, Dapat Bantuan Rp 8 Juta

Wanita bernama Cui Fangli (46) inipun menjadi bulan-bulanan warganet karena dihujani kritikan.
Hal tersebut lantaran warganet menilai perbuatan wanita asal China ini dianggap tidak menghargai perasan sang suami.
Namun rupanya ada kisah haru di baliknya.
Dikutip dari South China Morning Post, suami Cui Fangli, Fang Jianhui, kehilangan fungsi tubuhnya lantaran sakit.
Bahkan kesulitan untuk makan hingga buang air besar.
Hal tersebut dialami Fang Jianhui setelah dirinya stroke pada tahun 2019.
Lantas akibat video yang beredar, orang-orang mengatakan Cui tidak berperasaan, bahkan seorang warganet mengomentarinya:
"Berusaha membunuh (Fang) dengan membuatnya marah sehingga Anda dapat menemukan suami baru?"
Ketika kisah sebenarnya muncul, menjadi jelas bahwa Cui pada dasarnya mendedikasikan hidupnya untuk menjaga Fang tetap hidup.
Selama sang suami sakit, Cui dengan setia tetap merawatnya.
Dia mengatakan rutinitas hariannya termasuk membantu Fang berolahraga untuk mencegah degenerasi otot.
Memberinya makan melalui kateter dan mengeluarkan lendirnya setiap dua jam untuk menjaga saluran udaranya tetap bersih.
Cui mengatakan dia menari sebagai cara untuk mengurangi tekanan dan stres.
“Saya orang yang positif. Tidak peduli seberapa keras hidup ini, saya tidak mengeluh. Saya terus tertawa,” katanya.
“Dulu saya menari dengan penduduk desa di alun-alun, tetapi setelah suami saya jatuh sakit, saya tidak bisa pergi ke mana pun, jadi saya kadang-kadang menari di rumah,” katanya.
“Saya hanya bermaksud membagikan rutinitas kami tentang memerangi penyakit. Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa itu akan memicu kritik. Tapi, dari sudut pandang lain, ini membuat saya terkenal dan tidak ada yang salah dengan itu,” katanya.
Fang menghabiskan dua bulan dalam keadaan vegetatif setelah dia dirawat di rumah sakit dengan detak jantung yang lemah.
Dokter mengatakan dia mengalami pendarahan otak.
Sekarang dia bisa berkomunikasi dengan gerakan jari sederhana, kata Cui.
Setelah stroke, dokter mengatakan dia akan berada dalam kondisi vegetatif selama sisa hidupnya, tetapi Cui menolak untuk menyerah dan bersikeras untuk merawatnya bahkan jika dia akan tetap vegetatif.
Banyak pengguna online tersentuh oleh cinta, keberanian, dan optimismenya.
“Jarang hari ini seorang istri tetap berada di sisi suaminya selama tiga tahun setelah suaminya lumpuh,” tulis seorang pengguna di Weibo.
Pada hari Selasa (15/2/2022), dia menerima hadiah 10.000 yuan (US $ 1.578) atau sekitar Rp22 juta lebih dari kampanye Alibaba untuk mempromosikan hal positif.
(TribunStyle.com/Heradhyta, Tribunnews.com/Muhamad Nandri Prilatama)