Sejarah Hari Bumi Diperingati Setiap 22 April, Dampak Perubahan Iklim Telah Disorot Sejak 70-an
Inilah sejarah Hari Bumi atau Earth Day diperingati setiap 22 April. Selebrasi pertama dilakukan pada 1970.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah sejarah Hari Bumi atau Earth Day diperingati setiap 22 April.
Pada tanggal 22 April, setiap tahun, diperingati sebagai Hari Bumi.
Untuk merayakannya, ditampilkan Google Doodle yang menampilkan dampak perubahan iklim di sejumlah negara.
Google Doodle berupa gambar berformat GIF itu merupakan citra nyata empat sudut bumi dari tahun 1986-2022 atau 38 tahun lamanya dengan teknologi time-lapse.
Hari Bumi 22 April 2022 mengambil tema 'Invest in Our Planet' atau 'Investasi di Planet Kita'.
Adapun subtemanya adalah 'Nature in the Race to Zero' atau 'Alam dalam Perlombaan Menuju Nol'.
Baca juga: Google Doodle Hari Bumi 2022, Tampilkan Dampak Perubahan Iklim yang Mengerikan di Seluruh Dunia
Baca juga: Sejarah Hari Kesehatan Sedunia Diperingati Setiap 7 April, Menandai Berdirinya WHO
Dengan ini, diharapkan manusia dapat menjaga bumi dan melindungi kesehatan, keluarga serta mata pencaharian.
Lantas, apa sebenarnya maksud diadakannya Hari Bumi?
Sejarah dan Asal-Usul Hari Bumi Diperingati 22 April
Peringatan Hari Bumi pertama kali dilakukan pada tahun 1970 silam.
Melansir laman earthday.org, hal itu menandai gerakan lingkunga modern.
Hari Bumi 1970 menyuarakan kesadaran publik yang muncul tentang keadaan planet kita.
Dalam beberapa dekade menjelang Hari Bumi pertama, orang Amerika mengonsumsi gas bertimbal dalam jumlah besar melalui mobil yang sangat besar dan tidak efisien.
Polusi udara secara umum diterima sebagai bau kemakmuran.
Kemudian, pada 1962, buku Rachel Carson, Silent Spring, terbit dan menjadi New York Times bestseller.
Buku tersebut mewakili momen di mana kesadaran dan kepedulian publik terhadap organisme hidup, lingkungan, dan hubungan yang tak terpisahkan antara polusi dan kesehatan masyarakat meningkat.
Senator Gaylord Nelson, seorang senator junior dari Wisconsin, telah lama mengkhawatirkan lingkungan yang memburuk di Amerika Serikat.
Kemudian pada Januari 1969, dia dan banyak orang lainnya menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California.
Terinspirasi oleh gerakan mahasiswa anti-perang, Senator Nelson ingin menanamkan energi protes antiperang mahasiswa dengan kesadaran publik yang muncul tentang polusi udara dan air.
Senator Nelson mengumumkan gagasan untuk mengajar di kampus-kampus kepada media nasional, dan membujuk Pete McCloskey, seorang Anggota Kongres Partai Republik yang berpikiran konservasi, untuk menjadi wakil ketua.
Mereka merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda, untuk mengatur pengajaran kampus dan mereka memilih 22 April, hari kerja antara Libur Musim Semi dan Ujian Akhir, untuk memaksimalkan partisipasi siswa terbesar.
Mereka pun menamai peringatan itu sebagai Hari Bumi atau Erath Day, yang segera menarik perhatian media nasional, menuebar ke seluruh negeri.
Menyebar dan Menjadi Global
Mendekati tahun 1990, sekelompok pemimpin lingkungan mendekati Denis Hayes untuk sekali lagi mengatur kampanye besar lainnya untuk planet ini.
Kali ini, Hari Bumi menjadi global, memobilisasi 200 juta orang di 141 negara dan mengangkat masalah lingkungan ke panggung dunia.
Hari Bumi 1990 memberikan dorongan besar bagi upaya daur ulang di seluruh dunia dan membantu membuka jalan bagi KTT Bumi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1992 di Rio de Janeiro.
Ini juga mendorong Presiden Bill Clinton untuk memberi Senator Nelson Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil di Amerika Serikat, untuk perannya sebagai pendiri Hari Bumi.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)