Breaking News:

Berita Viral

TAHAN Pilu Pria Ini 12 Tahun Lebaran Tanpa Dikunjungi Anak, Kena Karma dari Dosa Masa Lalu

Pak Man menganggap pengalaman merayakan Idul Fitri selama 12 tahun di panti jompo sebagai balasan dari Allah SWT atas apa yang menimpa ibunya dulu.

ohmymedia
Viral pria 12 tahun rayakan Ramadhan dan idul Fitri sendiri karena karma kepada ibunya 

TRIBUNSTYLE.COM - Menjalani bulan Ramadhan hingga Idul Fitri bersama keluarga dan orang terkasih merupakan dambaan banyak orang.

Namun, hal itu tidak bisa dirasakan oleh pria tua malang berikut ini.

Dia sudah lama menjalani Ramadhan hingga Idul Fitri tanpa keluarga karena tinggal di panti jompo.

Baca juga: Bisnis Suami Bangkrut, Wanita Ini Kini Jadi Anak Buah Mantan Sopirnya, Begini Perlakuan sang Majikan

Baca juga: VIRAL Dermaga Kayu Sederhana Ini Diklaim Habiskan Dana Rp 170 Juta, Warga Curiga Uangnya Dikorupsi

Ilustrasi Idul Fitri
Ilustrasi Idul Fitri (Freepik)

Dikutip dari Oh My Media, menurut pria bernama Abd. Ruahman Talib itu, ini merupakan kali ke-12 ia menjalani Bulan Suci di Rumah Sejahtera Batu Bertangkap sejak Januari 2010.

Jelas, ia mengaku merindukan suasana menjalani Ramadhan dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Namun pria yang akrab disapa Pak Man itu harus tunduk pada takdir yang telah ditetapkan dalam hidupnya.

Pak Man menambahkan, pengalaman 12 tahun membuatnya terbiasa merayakan Idul Fitri di panti jompo, meski tanpa dua orang anak di sisinya.

Ceritanya, sekitar tahun 2010 lalu, dia tinggal di rumah anaknya sebelum diusir sehingga menyebabkan dia tidak tahu arah.

Setelah itu, dia dirawat di rumah sakit karena masalah jantung, tetapi diselamatkan oleh Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) dan dibawa ke panti jompo.

Selain itu, Pak Man menganggap pengalaman merayakan Idul Fitri selama 12 tahun di sana sebagai balasan dari Allah SWT atas apa yang menimpa ibunya dulu.

Ibunya enggan tinggal dengan Pak Man setelah kecewa dan patah hati dengan tindakan mantan istrinya.

Mantan istri Pak Man saat itu mengusir mertuanya sehingga harus tinggal di panti jompo.

“Saya menganggap kisah hidup ini seperti roda yang berputar karena ibu saya juga tinggal di tempat yang sama (panti jompo) sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sejahtera Tun Dr. Hasmah, Jejawi,” ujar Pakman.

Baca juga: VIRAL Seorang Ibu Kehilangan Dompet Berisi Uang Rp5 Juta, Kembali Utuh dan Tak Tahan Nangis

Baca juga: Viral! Bayi Umur 4 Bulan Dicekoki Kurma dan Pir, Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Pendarahan

Kematian yang Dicemburui, Viral Pria Meninggal saat Salat Isya Berjamaah di Bulan Ramadhan

Kisah lainnya di bulan Ramadhan.

Meninggal dunia saat sedang melaksanakan sholat merupakan sebuah karunia dan takdir yang istimewa.

Tidak banyak yang mendapatkan kesempatan kembali ke Allah dalam posisi menghadapnya.

Hal itu salah satunya terjadi pada seorang pria bernama Yusri Taib berikut ini.

Yusri Taib, pria Malaysia yang meninggal saat sholat Isya di masjid
Yusri Taib, pria Malaysia yang meninggal saat sholat Isya di masjid (Facebook)

Yusri dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid An-Nur (MAN), Saujana Utama, Sungai Buloh, Malaysia baru-baru ini.

Menurut laporan Utusan Online, pria berusia 51 tahun itu pingsan pada rakaat pertama sebelum dipastikan meninggal oleh tim medis.

Kakak Yusri, Mat Isa Taib, mengatakan, almarhum yang adalah pensiunan dari Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF).

Belakangan dia bekerja sebagai penjahit dan diketahui dalam keadaan sehat.

“Dia memiliki empat anak berusia antara 16 dan 23 tahun. 

Anak sulungnya baru mulai bekerja setelah lulus,” kata Mat Isa.

Kabar meninggalnya yang disebut husnul khatimah itu dibagikan oleh beberapa pengguna Facebook, termasuk pengkhotbah dan penulis buku agama, Ustaz Pahrol Mohamad Juoi.

"Kematian yang dicemburui

Saat imam sedang membacakan surah pada rakaat pertama sholat Isya malam ini, tiba-tiba terdengar seseorang jatuh di belakangku dengan suara yang agak keras disertai suara, “Allah!”.

Usai salat, suasana semakin mencekam ketika salah seorang jemaah berseru, “Ada dokter di sini… cepatlah.”

Beberapa orang bergegas ke tempat kejadian dan memberikan pertolongan pertama.

Saya dan beberapa jemaah di barisan pertama tetap berada di tempatnya masing-masing sambil mendoakan kebaikan bagi jemaah dan terus memberi ruang untuk proses ventilasi yang baik.

Dia tidak sadar. Tangan dan tubuhnya sangat lemah. Saat dokter menekan dadanya beberapa kali untuk membantu proses pernapasan, ia terus melemah.

Setelah tubuhnya yang tak berdaya dibawa kembali, sholat tahlil dan sholat Tarawih dilanjutkan.

Setelah salat Tarawih dilanjutkan dengan salat witir, diumumkan bahwa jemaah telah meninggal dunia.

Saya tercengang. Sedih. Begitu cepat dan tiba-tiba Allah mengundangnya pulang.

Dan alangkah indahnya kematiannya... di rumah Allah, di malam Ramadhan yang penuh berkah, sambil berdoa, dan berkesempatan menyebut nama Allah. Cemburu!

Entah kenapa malam ini, saya tergerak untuk sholat di Masjid Nur, Jalan Seri Pagi, Bandar Saujana Utama. Dan malam ini, istri saya cukup sehat untuk ditinggal sendirian untuk saya ke masjid.

Tentu saja kejadian ini bukanlah suatu kebetulan. Tapi punya tujuan, untuk diri sendiri dan siapa saja yang ada di masjid, jauh dan dekat. Cukup kematian itu sebagai peringatan. Mengingat orang mati adalah kenangan yang sunyi.

Ketika saya melihat saudara saya duduk menangis di samping mayat, seorang wanita (mungkin istrinya) datang dengan tergesa-gesa sambil meneteskan air mata... saya sedih. Kami sedih.

Dan kami berdoa semoga almarhumah tersenyum untuk meninggalkan dunia yang penuh fitnah ini menuju dunia yang baqa penuh dengan saadah. Kehendak Tuhan. Amin.

Gambar di bawah ini, saya ambil beberapa saat sebelum acara. Entah kenapa, hati saya tergerak untuk mengabadikan sesuatu. Tak disangka, bidadari sudah berada di depan pintu untuk merenggut nyawa sang sahabat.

Innalilahi wa innailaihi rajiun. Semoga Allah merahmati dan mengampuni jiwanya. Amin.
Kematiannya yang indah... kita? Di suatu tempat? Saya tidak tahu kapan? Bagaimana? Rahasiakan.

Tapi pasti sampai!" papar Ustaz Pahrol Mohamad Juoi.

Banyak warganet yang kemudian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum dan berdoa agar almarhum ditempatkan di antara orang-orang yang beriman dan beramal saleh.

Diketahui, jenazah almarhum dimandikan di MAN sekitar pukul 08.30 tadi pagi dan akan dimakamkan di Makam Islam Felda Bukit Cerakah pada pukul 11.00 WIB.

(Tribunstyle/ Amr)

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
berita viral
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved