Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Saat Demo 11 April, 4 Masih Buron
Polda Metro Jaya tangkap dua pelaku pengeroyokan Ade Armando saat demo 11 April, 4 masih buron.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Polda Metro Jaya tangkap dua pelaku pengeroyokan Ade Armando saat demo 11 April, 4 masih buron.
Polda Metro Jaya telah menangkap dua pelaku kasus pengeroyokan Ade Armando.
Dosen Universitas Indonesia (UI) ini dipukuli saat ikut demo 11 April di DPR RI.
Total ada 6 pelaku telah teridentifikasi oleh tim gabungan Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Baca juga: BONYOK Dihajar Massa, Ade Armando Tak Gentar, Siap Balas Dendam: Saya Akan Semakin Gila Setelah Ini
Baca juga: Dinar Candy Dihujat Karena Membela Ade Armando, Mantan Ridho Ilahi Menolak Bungkam: Emang Hater!

Kepolisian saat ini sudah menetapkan enam tersangka kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando.
Diketahui, Ade Armando harus menjalani perawatan setelah dikeroyok sejumlah orang saat aksi 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Polda Metro Jaya pun sudah mengumumkan enam tersangkanya terkait kasus tersebut.
Para tersangka masing-masing atas nama Muhammad Bagja, Komar, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Abdul Manaf, dan Ade Purnama.
Dari keenam tersangka tersebut, kepolisian sudah menangkap dua pelakunya, masing-masing atas nama Muhammad Bagja dan Komar.
Muhammad Bagja ditangkap di kawasan Jakarta Selatan dan Komar diringkus di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
"Dari enam tersangka itu, dua tersangkanya baru saja berhasil diamankan. Pertama diamankan di Jonggol dan kedua diamankan di wilayah Jakarta Selatan. Dua orang itu masih terus dimintai keterangannya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Polisi Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Sementara empat tersangka lainnya, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Abdul Manaf, dan Ade Purnama saat ini berstatus buron.
"Sedangkan empat orang lainnya kami imbau, kami ekpose, kami rilis sengaja hari ini agar segera menyerahkan diri," ujarnya.
Menurut Tubagus, dua tersangka yang sudah ditangkap berstatus sebagai wiraswasta dan bukan bagian dari peserta demo mahasiswa.
"Dari data yang kami himpun, dua orang ini bukan bagian dari demo mahasiswa. Melainkan sebagai wiraswasta," katanya.
Tubagus mengungkapkan saat ini proses penyelidikan masih berjalan.
Polisi masih mencari motif pengeroyokan terhadap Ade Armando.
"Apa motifnya? Belum bisa dijawab karena yang bersangkutan masih diamankan dan masih dalam pendalaman motivasinya apa," kata Tubagus.
Tersangka buron
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, Abdul Latip tersangka yang masih diburu polisi diketahui tinggal di Sukabumi Jawa Barat.
Abdul Latip beralamat di Kampung Panaruban RT 07 RW 01, Kelurahan/Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi.
Polsek Tegalbuleud yang mendapatkan informasi identitas Abdul Latip, langsung melakukan pengecekan, Senin (11/4/2022) malam.
Kapolsek Tegalbuleud AKP Deni Miharja mengatakan, pencekan dilakukan untuk memastikan bahwa Abdul Latip merupakan warga Tegalbuleud.
Menurutnya, Abdul Latip benar warga Tegalbuleud dan alamatnya sesuai dengan poster yang beredar di media sosial.
Tapi, berdasarkan pengakuan dari orang tuanya, Abdul Latip bukan seorang mahasiswa.
"Benar ya bahwa sodara yang berinisial A itu warga Tegalbuleud. Adapun status sodara A tersebut duda ya dan wiraswasta dia bukan mahasiswa," jelasnya.
Deni mengatakan, awalnya Abdul Latip izin kepada keluarganya untuk pergi ke Surade menemui temannya. Orang tua Abdul Latip tidak mengetahui bahwa anaknya itu pergi untuk demo.
"Keadaan orang tersebut pada hari Minggu dia bilang kepada keluarganya akan menemui temannya di Surade dan mungkin dari sana berangkat ke Jakarta. Menurut informasi dari Surade benar dia ada yang mengajak ke Jakarta untuk demo, walaupun si A itu bukan Mahasiswa," katanya.
Kemudian, tersangka Dhia Ul Haq berdasarkan informasi yang beredar tinggal di Jalan Kampung Tanah 80, RT 007 RW 09, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Namun, setelah didatangi wartawan alamat yang dimaksud ternyata yang bersangkutan tidak pernah tinggal di sana.
Ketua RT 007 RW 09 Kelurahan Klender Supono menceritakan bahwa yang Dhia Ul Haq tidak pernah menempati rumah dengan alamat yang belakangan beredar luas.
"Alamatnya benar di sini, tapi nggak pernah ada tinggal di sini,” ungkap Supono, Senin (11/4/2022).
Pasalnya Dhia Ul Haq sekarang ini diketahui tinggal di sekitaran Jartiwaringin Bekasi, Jawa Barat, bersama keluarganya.
"Semenjak ibunya meninggal, keluarga sudah pindah ke Bekasi. Jadi cuman numpang KTP aja,” sambung Supono.
Saat ini, rumah yang ada di Klender itu telah dijual.
Sejak pindah ke Bekasi, Dhia Ul Haq disebutkan jarang kembali ke Klender.
Berdasarkan informasi yang didaptakan, Dhia Ul Haq berprofesi sebagai guru ngaji di daerah Palmerah, Jakarta Barat dan belum menikah.
"Setelah rumah ini dijual, dia pindah ke sana. Ngontrak di daerah Jatiwaringin." ujar Supono
Supono mengatakan, pihak kepolisian telah mendatangi rumah Dhia Ul HaqH di Klender.
"Semalam dari Polres Jaktim sama Polres Duren Sawit sampai pukul 01.00 WIB," ujar Supono.
Sementara itu, terkait dengan pemilik rumah yang sekarang, katanya masih mempunyai hubungan kerabat dikarenakan saudara dari almarhum ayahnya.
“Kalau (hubungan) sama pemilik rumah, paman. Jadi (pemilik rumah) kakaknya bapaknya,” ujar Supono.
Adapun juga penghuni rumah enggan bicara banyak terkait permasalahan aksi pengeroyokan itu.
"Intinya dia nggak pernah tinggal di sini, cuman alamat memang benar di sini,” ungkap seorang penghuni rumah.
Penelusuran pun dilakukan terhadap tersangka Ade Purnama (AP).
Ade Purnama diketahui tinggal di Desa Kopo, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Namun, saat ini berdasarkan informasi yang bersangkutan sudah pindah tempat tinggal di kawasan Cipayung, Megamendung, Bogor.
Sama seperti tersangka lainnya, Ade Purnama (AP) tidak berstatus sebagai mahasiswa.
AP diketahui bekerja sebagai buruh serabutan.
Pria asal Puncak Bogor itu dikenal bekerja serabutan mulai dari kuli bangunan hingga penjaga vila atau hotel di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Hal ini dikatakan oleh Suswantoro, Ketua RT alamat asal tinggal AP di kawasan Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Serabutan dia, di bangunan kadang-kadang, kadang-kadang jaga malam dia mah gitu," kata Suswantoro kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (12/4/2022).
Hal serupa juga dikatakan oleh Camat Cisarua Ivan Pramudya.
"Yang saya dengar dia bekerja sebagai satpam jadi kalau diitung, bukan mahasiswa," kata Ivan Pramudya.
Tersangka selanjutnya yang masih buron bernama Abdul Manaf. Untuk tempat tinggalnya hingga saat ini belum diketahui.
--
Sudah bonyok dihajar massa, Ade Armando menolak diam, siap balas dendam jika kondisi sudah pulih.
Dosen komunikasi Universitas Indonesia yakni Ade Armando sedang menjadi perhatian publik Tanah Air.
Bukan karena cuitannya yang kerap mengundang kontroversi, dirinya jadi sorotan karena dikeroyok hingga ditelanjangi oleh massa saat aksi demo 11 April di depan gedung DPR.
Aksi penganiayaan terhadap Ade Armando itu terekam banyak kamera.
Bahkan, foto-foto hingga videonya langsung menyebar luas di media sosial.
Namun, tak selang beberapa lama setelah aksi penganiayaan tersebut, Polda Metro Jaya akhirnya menangkap beberapa pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Informasi itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
Baca juga: Dinar Candy Dihujat Karena Membela Ade Armando, Mantan Ridho Ilahi Menolak Bungkam: Emang Hater!
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok Massa Demo 11 April, Dinar Candy Ungkap Rasa Simpati : Sedih Aku Lihat Ini
Kepada wartawan, Zulpan menyebut bahwa pihaknya telah menangkap beberapa pelaku yang terlibat pengeroyokan terhadap Ade Armando.
"Sudah beberapa kita amankan saya belum bisa sampaikan secara detail," kata Zulpan di Gedung DPR, Senin (11/4/2022).
Zulpan menjelaskan bahwa luka yang dialami Ade Armando cukup parah. Bahkan Ade mesti mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Lukanya cukup parah ya," tambah Zulpan.
Hingga kini, polisi belum mengetahui motif pemukulan tersebut.
Zulpan mengungkapkan bahwa saat pengeroyokan terjadi, Ade Armando telah diselamatkan oleh petugas kepolisian ke dalam kompleks Gedung DPR.
"Iya benar dia mengalami pemukulan tetapi bukan oleh petugas oleh massa aksi juga kita belum tahu motifnya apa, apa penyebab dia dipukuli," kata Zulpan.
Setelah babak belur dihajar massa, Ade Armando kemudian dijenguk oleh tokoh-tokoh penting.
Salah satunya, Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.
Hal itu ia bagikan melalui unggahan akun Instagramnya pribadinya, @gracenet.
Melalui caption di unggahan tersebut, ia menyebutkan terindikasi pelaku bukan kalangan mahasiswa.
Menurutnya, pengroyokan terhadap Ade terjadi setelah aksi membubarkan diri.
"Kebanyakan mahasiswa mulai berangsur pulang. Kalau melihat video dan bahasa yang mereka pakai, para pelaku adalah kelompok penyusup, orang-orang cacat logika yang sering dikritisi bang Ade selama ini," kata Grace dalam unggahan tersebut, Senin (11/4/2022).
Natali menyebutkan, dengan tragedi ini tidak membuat rekannya itu takut.
Sebaliknya, dengan apa yang ia alami akan membuatnya semakin berani.
"Tadi dia bilang dengan suara tidak gentar sedikitpun: jangan kalian pikir saya akan takut dan diam. saya justru akan semakin gila setelah ini," tulis Grace menirukan apa yang diucapkan Ade.

Sebelumnya, massa aksi 11 April 2022 berdemonstrasi di depan Gedung DPR.
Namun, di tengah orasi berlangsung terdapat beberapa orang yang mengeroyok Ade.
Diduga pelaku adalah bagian dari demonstran yang tak puas dengan massa mahasiswa yang membubarkan diri usai ditemui perwakilan Anggota DPR.
Sebelum mengeroyok Ade, beberapa massa sempat memprovokasi para mahasiswa dengan lembaran botol minuman.
Terlihat dalam video yang beredar di media sosial Ade dikeroyok bahkan ditelanjangi.
Ade tak berkutik dan terjebak di tengah-tengah massa yang mengeroyoki tanpa perlindungan.
Selain dipukuli, Ade yang hadir bersama kelompok Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) kewalahan dan jadi bulan-bulanan massa yang terlihat marah.
"Bunuh, bunuh Ade Armando," teriak massa yang anarkis itu.
(*)
(TribunPekanbaru/Ridho, Tribunstyle/ARA)
Artikel ini diolah dari Tribun Pekanbaru dengan judul: Ade Armando: Jangan Kalian Pikir Saya Takut dan Diam, Saya Akan Semakin Gila Setelah Ini
(*)
(Tribunnews.com/ Tribunjabar/ tribunenewsbogor/ wartakotalive/ Fandi Permana/ M Rizal Jalaludin)