Berita Viral
Wajahnya Cantik, ART Ini Ternyata Keji, Tega Bunuh Majikan Demi Kuasai Harta Rp 113 Miliar
Keji! ART cantik ini tega membunuh majikannya sendiri demi menguasai harta Rp 113 miliar.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - ART cantik tega membunuh majikannya sendiri demi menguasai harta Rp 113 miliar.
Seorang ART didakwa melakukan pembunuhan.
Korbannya adalah majikan sendiri.
Penyelidik percaya bahwa ART membunuh majikan untuk mengambil alih kekayaannya yang besar.
Insiden itu terjadi di sebuah rumah di Sydney, negara bagian New South Wales, Australia.
Korban telah diidentifikasi bernama Marjorie Welsh, 92 tahun.
Sedangkan, tersangka adalah asisten rumah tangga bernama Hanny Papanicolaou, 38 tahun.
Baca juga: VIRAL Mantan Finalis MasterChef Ini Tega Bunuh ART, Terancam Hukuman Mati Bersama Sang Suami
Baca juga: Aset Tanah Senilai Rp 17 M Digelapkan ART, Nirina Zubir Bagi Catatan Mendiang Ibu: Pembuka Mata Kami

Dilansir dari eva.vn, Kamis (17/2/2022), Hanny Papanicolaou awalnya adalah pembantu sekaligus pengasuh Marjorie yang sudah tua.
Alih-alih membantu dan melindungi Marjorie, pembantu justru tega membunuhnya dengan cara yang sangat brutal dan kejam.
Pengadilan Tinggi New South Wales memberi pernyataan bahwa Hanny melompati pagar di belakang rumahnya, memukuli Marjorie secara brutal dengan tongkat.
ART kemudian memukul nenek tak berdaya itu dengan menghancurkan vas keramik.
Sang nenek juga ditikam di dada dan perut bagian bawah.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Marjorie tak tertolong.
Nenek lanjut usia itu meninggal enam minggu setelah dirawat.
Saat ditangkap polisi, ART cantik itu tak mengakui bahwa telah membunuh Marjorie.
Hanny Papanicolaou mengatakan ia hanya memukulinya dan melukainya.
Di persidangan, Hanny bersaksi saat melakukan kejahatan terhadap pemiliknya, dia menderita amnesia dan depresi.
Hanny menyalahkan kondisi kesehatannya yang tidak biasa atas hilangnya kendali yang menyebabkan pembunuhan.

"Saya melihat Marjorie, suara alarm medisnya membuat saya membuka mata dan berdiri, saya tidak tahu apa yang saya lakukan.
Saya hanya melihat Marjorie di depan kulkas dengan banyak darah di tubuhnya.
Darah di tangan saya, saya memegang pisau," kata Hanny kepada polisi.
Pengadilan awalnya memutuskan Hanny dapat didakwa dengan pembunuhan berencana.
Namun, setelah memeriksa kasus ini dengan cermat, ditemukan bahwa pembunuhan ini dilakukan dengan sengaja.
Pernyataan Hanny yang mengaku menderita amnesia dan depresi tidak benar.
ART cantik itu ternyata seorang penjudi.
Di pagi hari kejadian, ART kehilangan 430 USD atau Rp 6 juta di mesin slot dalam waktu kurang dari 1 jam.
Saat itu, rekening banknya hanya 11 USD setara kurang lebih Rp 160 ribu.
Hal itu membuat Hanny Papanicolaou sangat marah dan tidak aman.
Setelahnya, Hanny secara tidak sengaja mengetahui bahwa nenek Marjorie memiliki kekayaan sebesar 8 juta USD atau Rp 113 miliar setelah menjual serangkaian real estatnya.
Karena kekayaan itu, sang ART tega membunuh wanita tua Marjorie untuk mengambil uangnya.
Pengadilan menemukan bukti Hanny memberikan pernyataan palsu kepada polisi karena dia memberi detektif itu rincian penting yang hanya bisa diberikan jika dia mengingat seluruh kejadian dengan jelas.

Tindakan Hanny juga menunjukkan bahwa kesehatan mentalnya benar-benar normal, tidak tertekan.
Namun, pengacara Tom Quilter yang mewakili ART Hanny membantah kliennya membunuh Marjorie demi uang.
Pengacara menunjukkan bukti bahwa kliennya tidak mencuri apa pun dari rumah Marjorie.
Karena uang tunai, tas mewah, cincin, dan jam tangan mahal masih terletak di rumahnya.
Pengacara Tom Quilter mengatakan Hanny tidak memiliki catatan kriminal dan tidak memiliki motif untuk membunuh majikannya.
Hingga artikel ini dimuat di eva.vn, kasus ini masih dalam proses persidangan.
Pihak pengadilan New South Wales akan menjatuhkan vonis untuk Hanny Papanicolaou dalam waktu dekat.
(TribunStyle.com/Heradhyta)