Pengertian Malam Nisfu Syaban, Lengkap dengan Kemuliaannya, Malam Istimewa Sebelum Bulan Ramadhan
Apa itu malam Nisfu Syaban? Berikut penjelasan kapan malam tersebut terjadi, lengkap dengan kemuliaannya.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Apa itu malam Nisfu Syaban? Berikut penjelasan kapan malam tersebut terjadi, lengkap dengan kemuliaannya.
Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 2022 jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022.
Artinya, bulan Ramadhan akan tiba sekitar 48 hari lagi.
Sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita harus tahu bahwa ada malam istimewa di bulan Syaban yang dikenal dengan malam Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban atau malam tanggal 15.
Pada tahun 2022 ini, Malam Nisfu Syaban jatuh pada hari Jumat 18 Maret 2022 atau lebih tepatnya pada hari Kamis 17 Maret 2022 setelah Maghrib.

Baca juga: BACAAN Doa Buka Puasa Hari Ini Senin 13 Rajab 1443 H, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Arti
Baca juga: BACAAN Dzikir Setelah Sholat Fardhu Lengkap Beserta Arab dan Latinnya, Mudah Diamalkan Setiap Hari
Apa istimewanya Malam Nisfu Syaban?
Keistimewaan malam Nisfu Syaban adalah diampunkannya dosa-dosa oleh Allah SWT.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.
"Semua yang beribadah di malam itu, diampunkan Allah kecuali orang-orang yang menyekutukan Allah dan mereka yang belum berdamai," kata Ustadz Abdul Somad.
"Jadi malam ini bisa dibilang malam perdamaian, supaya masuk bulan Syaban hatinya plong," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, pada malam NIsfu Syaban, bisa dihidupkan dengan berbagai macam ibadah.
Seperti baca Al Qur'an, zikir, tahajud, witir, shalat sunah taubat dan juga tahajud.
Amalan yang bisa dilakukan di malam Nisfu Syaban adalah amalan-amalan sunnah yang juga bisa dilakukan di waktu lain.
Artinya tidak ada amalam khusus di malam ini.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tak ada penjelasan spesifik terkait amalan Nabi Muhammad SAW pada malam Nisfu Syaban.
“Jadi kalau ada amalan yang spesifik menujukkan di malam itu maka disepakati oleh ulama disebut sebagai hadist palsu," katanya.
"Misal hadist yang mengatakan bangun di malam Sya'ban tunaikan shalat sekian rakaat dibacakan dengan qulhu dan sebagainya. Itu saking palsunya hadist itu, di kitab hadist paslu saja nggak ada," paparnya.
"Jadi kalau mau menghidupkan malam nifsu syaban silahkan saja lakukan shalat tahajud, baca Alquran, istighfar, silahkan saja," jelas Ustaz Adi Hidayat.
UAH mengatakan, pada siang hari Nisfu Syaban bisa diisi dengan berpuasa Ayyamul bidh.
"Silakan saja asal jangan disandarkan dengan hadist yang bermasalah," tegas UAH.
Dalil tentang keutamaan malam nishfu Sya’ban disampaikan Buya Yahya dalam buyayahya.org.
Menurut Buya Yahya, telah banyak hadits dari Nabi Muhammad SAW di antaranya adalah:
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban, beliau berkata hadits ini shahih yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ
Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: “Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi’ Al-Gharqad” maka beliau bersabda “Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia-nyiakanmu?” Kemudian aku berkata: “Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak).” (HR. Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih).
Domba Bani Kilab adalah gerombolan domba terbanyak di Jazirah Arab di waktu itu.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila tiba malam nishfu Sya’ban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengkabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar.”
Hadits yang diriwayatkan Imam Abu Nu’aim dan dikatakan shohih oleh Imam Ibnu Hibban begitu juga Imam Thabrani berkata semua perowinya adalah orang yang dapat dipercaya (Tsiqah):
عَنْ مُعَاذٍ بِنْ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Dari Sayyidina Mu’ad Bin Jabal, dari Nabi SAW beliau berkata: “Allah Tabaraka wa Ta’ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abu Musa Al-Asy’ari RA:
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو منافق.
Dari Abu Musa Al-asy’ari RA dari Rasulullah SAW, beliau berkata: “Sesungguhnya Allah SWT melihat kepada hambaNya di malam nishfu Sya’ban maka Allah SWT mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang munafik.“
(tribunpontianak.com / Nasaruddin)
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Mengenal Malam Nisfu Syaban, Malam Istimewa Sebelum Bulan Ramadhan