Breaking News:

VIRAL Video Warga Pukul Petugas PLN Karena Copot Listrik & Meteran, Disebut Nunggak Bayar Listrik

Simak video viral warga pukul petugas PLN karena copot listrik dan meteran, disebut nunggak bayar listrik.

Editor: Dhimas Yanuar
Facebook
Simak video viral warga pukul petugas PLN karena copot listrik dan meteran, disebut nunggak bayar listrik. 

TRIBUNSTYLE.COM - Simak video viral warga pukul petugas PLN karena copot listrik dan meteran, disebut nunggak bayar listrik.

Sebuah unggahan video saat petugas PLN dipukul oleh warga, viral di media sosial pada Jumat (4/2/2022).

Petugas PLN tersebut diduga sedang mencopot meteran listrik warga yang telat membayar listrik.

Baca juga: VIRAL Video Bayi Dengan Kulit Bersisik Seperti Ular, Ini Perjuangan Sang Ibu untuk Mengobati Anaknya

Baca juga: VIRAL Video Pedagang Bakso Pura-pura Jatuh, Dramatis hingga Modus Penipuan Minta Uang

Tangkapan layar petugas PLN yang dihajar warga diduga karena mencopot meteran listrik milik warga yang terlambat bayar listrik.(
Tangkapan layar petugas PLN yang dihajar warga diduga karena mencopot meteran listrik milik warga yang terlambat bayar listrik.( (Instagram)

Informasi tersebut diunggah oleh akun Instagram ini.

"Warga ngamuk ke petugas PLN, diduga meteran dilepas gegara tak kunjung bayar listrik. Lokasi belum diketahui," tulis pengunggah dalam postingan.

Hingga Jumat (4/2/2022) malam, unggahan itu sudah ditonton sebanyak 45.200 kali dan dikomentari sebanyak lebih dari 630 kali oleh pengguna Instagram lainnya.

Penjelasan PLN

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta, Ahmad Mustaqir menjelaskan bahwa kejadian pada video viral itu terjadi di Yogyakarta.

Ahmad mengatakan, kejadian dugaan pemukulan petugas PLN tersebut terjadi Rabu tanggal 2 Februari 2022, di wilayah kerja PLN tepatnya di unit PLN Yogyakarta unit Sedayu.

Ia menceritakan, pelanggan atau warga dalam video tersebut diketahui menunggak tagihan listrik selama satu bulan, yaitu bulan Desember 2021. 

Ahmad mengatakan, setelah lewat dari tanggal pembayaran tagihan atau lewat tanggal 20, petugas PLN mendatangi rumah pelanggan berulang kali.

"Karena sudah terus didatangi dan ditagih tapi belum ada pembayaran bahkan ia tidak ada niatan berkomitmen untuk bayar, akhirnya sama petugas itu diputus listriknya pada Rabu (2/2/2022) siang," ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

"Itu sudah ada aturannya, jadi petugas sudah bertindak sesuai perjanjian antara pelanggan dengan PLN," lanjut dia.

Karena pelanggan bersikeras, dan petugas PLN sudah berupaya menjelaskan aturannya dan sudah menagih berkali-kali namun tidak ada pembayaran tagihan, lalu terjadi petugas PLN dipukul di lokasi.

Soal surat tugas Dalam video tersebut warga menanyakan surat tugas petugas PLN saat akan mencabut meteran pelanggan. 

Ahmad mengungkapkan, dalam surat perintah memang tidak disebutkan secara detail soal pemutusan aliran listrik itu seperti apa.

Namun aturan yang telah disepakati petugas dengan pelanggan yakni apabila lewat tanggal 20 maka dilakukan pemutusan listrik sementara.

Tindakan pemutusan sementara ini bisa dengan kabelnya diputus atau mesin meterannya dibongkar, tapi sifatnya sementara.

Pelanggan bisa kembali menikmati layanan listrik begitu ia membayar semua tagihan dan denda yang dibebankan sebelumnya.

Jika sudah begitu, peralatan listrik bisa dipasang kembali oleh petugas PLN dan tanpa biaya apapun. "Jadi sudah sesuai dengan SOP kami," ujar Ahmad.

Petugas PLN lapor ke polisi

Terkait kasus pemukulan petugas PLN ini, Ahmad mengungkapkan, petugas yang terluka itu sudah melaporkan tindakan kekerasan tersebut ke Polsek Kasihan, Bantul, Yogyakarta pada Rabu (2/2/2022).

"Sudah diproses oleh polsek, pelaku sudah diperiksa oleh kepolisian," ujar Ahmad.

Hingga saat ini, proses pemeriksaan masih berlanjut dan menunggu kabar terbaru dari pihak kepolisian.

--

Simak video viral seorang pejabat di Tangerang pamer uang segepok, langsung mengundurkan diri, ini faktanya.

Sebuah video viral memperlihatkan seorang pria terlihat memamerkan segepok uang di meja.

Video ini akhirnya viral di berbagai sosial media, dan menjadi bahan pembicaraan warganet.

Usut punya usut, ternyata pria tersebut disebut sebagai salah satu pejabat di Tangerang, dan berakhir dengan pengunduran diri.

Baca juga: VIRAL Video Pedagang Bakso Pura-pura Jatuh, Dramatis hingga Modus Penipuan Minta Uang

Baca juga: VIRAL Kisah Perampok Kepergok, Minta Maaf, Lalu Kabur, Pemilik Rumah Malah Diberi Rp 2 Juta

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah, mengundurkan diri, Rabu (2/2/2022).
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah, mengundurkan diri, Rabu (2/2/2022). (Dok. Bupati Tangerang)

Pria itu diketahui adalah Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Banten, Syaefunnur Maszah.

Dalam video berdurasi 14 detik, pria berbaju batik warna hijau itu memegang sendok dan garpu.

Dengan alat makan tersebut, dia kemudian memindahkan uang gepokan dalam pecahan Rp 100.000 yang berserakan di meja ke dalam piring.

Pascavideo itu viral, Syaefunnur telah mengajukan pengunduran diri.

Bupati Tangerang Minta Maaf

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan pihaknya sudah memanggil Syaefunnur untuk dimintai keterangan oleh Inspektorat Kabupaten Tangerang.

Dari keterangan yang disampaikan oleh Syaefunnur, video tersebut direkam pada 2020 lalu.

Namun, baru beredar sekarang ini.

Zaki menyebutkan, apa yang dilakukan oleh Syaefunnur dalam video itu tidak etis.

Selain itu, juga tidak memiliki rasa empati kepada masyarakat.

"Kami menegur keras, bahkan akan menjatuhkan sanksi berat bagi ASN dan direksi atau pegawai BUMD yang mengunggah video yang tidak memperhatikan konten tidak etis semacam itu," ujar Zaki kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (2/2/2022).

Atas beredarnya video itu, Zaki meminta maaf.

Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran untuk ASN dan jajaran direksi BUMD di Kabupaten Tangerang.

"Saya memohon maaf atas kejadian ini, semoga kejadian ini tidak terulang lagi," ungkapnya.

Mundur dari Jabatan

Atas kejadian itu, Syaefunnur resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (2/2/2022).

"Mulai hari ini saya mengundurkan diri menjadi Dirut Perumda NKR Kabupaten Tangerang," ujarnya, sebagaimana dilansir Warta Kota.

Dikatakannya, keputusannya untuk mundur dari jabatan Dirut Perumda NKR, sebagai wujud tanggung jawab moralnya sebagai pejabat publik.

"Mundurnya sebagai Dirut Perumda ini, merupakan sikap gentleman saya dan bertanggung jawab sebagai pejabat BUMD," terangnya.

Ombudsman Banten Minta Bupati Tangerang Periksa Aliran Dana Syaefunnur

Viralnya kasus pamer gepokan uang itu membuat Ombudsman RI Perwakilan Banten angkat bicara.

Pihaknya meminta agar Bupati Tangerang melibatkan tim dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Tujuannya, untuk memeriksa Syaefunnur.

Demikian disampaikan Asisten Muda Ombudsman RI Perwakilan Banten, Harri Widiarsa.

"Segera lakukan pemeriksaan termasuk aliran transaksi keuangannya dengan melibatkan PPATK."

"Jangan ada ruang abu-abu dalam penegakkan disiplin di Pemerintahan Kabupaten Tangerang," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Harri juga mendesak Bupati Tangerang untuk melakukan evaluasi serta memberikan sanksi tegas dan terukur jika ditemukan pelanggaran dan penyimpangan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Petugas PLN Dipukul Warga yang Nunggak Bayar Listrik", Klik untuk baca: 

Penulis : Retia Kartika Dewi

Sumber: Kompas.com
Tags:
viralvideoPLN
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved