Virus Corona
Tak Terlihat, Menyebar Cepat & Kasus Tinggi, Ini Fakta-fakta Terbaru Tentang Covid-19 Varian Omicron
Tak terlihat, menyebar cepat, hingga kasus tinggi, simak fakta-fakta ilmiah terbaru tentang Covid-19 varian Omicron.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Tak terlihat, menyebar cepat, hingga kasus tinggi, simak fakta-fakta ilmiah terbaru tentang Covid-19 varian Omicron.
Kasus Covid-19 di Indonesia terus naik, meski pelan, belum lagi di Jakarta kasus juga semakin merebak.
Tak sedikit masyarakat yang mengkhawatirkan Covid-19 varian Omicron terbaru ini.
Baca juga: 6 Artis Indonesia Positif Covid-19 Awal 2022, Naysila Mirdad hingga Ashanty, Ada yang Dua Kali
Baca juga: Siap-siap, Puncak Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Diprediksi Bulan Depan, Kasus Masih Naik

Untuk lebih mengetahui dan waspada akan varian Omicron, simak fakta-fakta ilmiah terbarunya di dalam artikel ini.
Data yang dihimpun Kompas.com menunjukkan, terdapat penambahan 16.021 kasus baru virus corona per Selasa (1/2/2022).
Dengan penambahan itu, hingga kini total ada 4.369.391 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Sejalan dengan melonjaknya kasus Covid-19, penambahan kasus Omicron terus merangkak naik. Hingga Senin (31/1/2022), total ada 2.980 varian Omicron di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.601 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri dan 1.039 berasal dari transmisi lokal.
Mengutip informasi di laman covid19.go.id, pemerintah sudah mengantisipasi hal ini dan menyiapkan beberapa langkah untuk menghadapinya. Misalnya saja melakukan perbaikan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan sesuai dengan karakter varian Omicron, dan juga dengan menyediakan layanan telemedisin (aplikasi layanan kesehatan).
Untuk menghindari peningkatan beban pada tenaga dan fasilitas kesehatan, pemerintah mengimbau agar pasien tanpa ada gejala (asimtomatik) dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah selama lima hari.
Sedangkan untuk pasien dengan gejala ringan (seperti batuk, pilek, atau demam) dapat menggunakan layanan telemedisin, ke puskesmas atau dokter terdekat.
Kenali 8 fakta Omicron
Para ahli sudah mempublikasikan beberapa fakta baru terkait dengan Omicron.
1. Omicron diketahui menyebabkan kenaikan kasus yang lebih tinggi dibandingkan varian Delta dikarenakan lebih mudah menular dan dapat menular pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya.
2. Masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus Omicron cenderung lebih cepat daripada varian lain.
3. Lalu, gejalanya tidak spesifik namun disinyalir lebih ringan.
4. Saat ini diketahui angka rawat inap di rumah sakit (hospitalisasi) lebih rendah dibandingkan varian Delta.
5. Varian Omicron dapat menular pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya.
6. Varian Omicron masih dapat terdeteksi dengan RT-PCR maupun rapid antigen.
7. Untuk vaksin sendiri masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian, walau diketahui efektivitasnya berkurang.
8. Untuk terapi pengobatan, obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron.
"Dengan berbagai fakta baru ini, disiplin protokol kesehatan dan segerakan vaksinasi tetap jadi upaya utama untuk menghentikan penyebaran Omicron," pesan Satgas Penanganan Covid-19.
--
Kasus Jakarta dan seluruh Indonesia terus meningkat, ini ciri-ciri tertular Covid-19 Omicron, simak juga cara mencegahnya.
Kasus Covid-19 varian Omicron masih terus meningkat di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam laporan terbarunya dari Data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Jumat (28/1/2022) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 hari ini.
Baca juga: Siap-siap, Puncak Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Diprediksi Bulan Depan, Kasus Masih Naik
Baca juga: WHO: Omicron Bukanlah Varian Terakhir Virus Corona Covid-19, Mematikan Bagi yang Belum Vaksin

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.319.175 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Jumat sore.
Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id. Sembuh dan meninggal Data yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan kasus sembuh.
Dalam sehari, jumlahnya bertambah 2.028.
Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.131.333.
Akan tetapi, jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah.
Pada periode 27-28 Januari 2022 ada 7 kasus kematian.
Sehingga, kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 144.268.
Satgas juga melaporkan saat ini tercatat ada 43.574 kasus aktif Covid-19.
Ciri-ciri varian Omicron
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Budi menyampaikan, Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan."
"Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022), dilansir laman Kemenkes.
Ciri-ciri selanjutnya, yakni tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah.
Tak hanya itu, tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga, pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri.
Cara Mencegah Penularan Omicron
Menkes Budi berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.
Yang paling penting, kata dia, selalu pakai masker dan hindari kerumunan.
Mengingat, penularan varian Omicron akan semakin tinggi.
"Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi."
"Tapi kalau pun tertular, tidak usah panik. Yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin."
"Jika ada gejala ringan, minum obat," kata Menkes.
“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit," jelasnya.
Budi juga mengimbau masyarakat agar segera vaksinasi untuk memperkuat daya tahan tubuh.
(*)
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie