Breaking News:

WARGA Korea Utara Tak Boleh Tertawa 11 Hari Demi Kenang Kim Jong Il, Hukuman 'Hilang' Bagi Pelanggar

WARGA Korea Utara tak boleh tertawa 11 hari untuk mengenang kematian Kim Jong Il, hukuman 'Hilang' bagi pelanggar.

Photo by KIM Won Jin / AFP
Orang-orang membungkuk saat mereka memberi hormat di depan patung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il untuk menandai peringatan sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di bukit Mansu di Pyongyang pada 16 Desember 2021. 

TRIBUNSTYLE.COM - WARGA Korea Utara tak boleh tertawa 11 hari untuk mengenang kematian Kim Jong Il, hukuman 'Hilang' bagi pelanggar.

Berbagai informasi tentang Korea Utara memang sering membuat banyak orang mengernyitkan dahi.

Seperti berita terbaru tentang peringatan satu dekade meninggalnya ayah Kim Jong Un yang menjadi pemimpin Korea Utara sebelum anaknya, Kim Jong Il.

Peringatan kali ini memang berbeda dari biasanya.

Baca juga: NEKAT Pelajar Korea Utara Nonton Squid Game, Dihukum Penjara Seumur Hidup, Pengedar Ditembak Mati

Baca juga: 6 Potret Transformasi Kim Jong Un yang Berulang Tahun ke-37, Intip Lucunya Masa Kecil Pemimpi Korut

Pyongyang, Korea Utara.
Pyongyang, Korea Utara. (Facebook/Drew Binsky)

Dilansir dari Kompas.com, selama 11 hari, warga Korea Utara dilarang untuk menunjukkan ekspresi kebahagiaan.

Pemerintah setempat secara eksplisit melarang warganya tertawa, berpesta, hingga meminum alkohol selama periode berkabung tersebut.

Tepat pada peringatan kematian Kim Jong Il pada 17 Desember kemarin, warga Korea Utara bahkan akan dilarang berbelanja bahan makanan.

“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa, atau melakukan kegiatan rekreasi,” kata seorang warga Korea Utara kepada Radio Free Asia (RFA).

Dia menambahkan, bahkan jika ada anggota keluarganya yang meninggal selama masa berkabung, mereka tidak boleh menangis dengan keras dan jenazahnya harus segera dibawa keluar.

“Orang-orang bahkan tidak dapat merayakan ulang tahun mereka sendiri tanggal lahir mereka jatuh dalam masa berkabung,” sambungnya.

Kim Jong Il memerintah Korea Utara sejak 1994 hingga meninggal dalam usia 69 tahun pada 2011 akibat serangan jantung.

Setelah Kim Jong Il meninggal, tampuk kekuasaan Korea Utara diteruskan oleh putranya, Kim Jong Un, hingga sekarang.

Melansir The Telegraph, pemerintahan Kim Jong Il adalah salah satu periode tergelap dalam sejarah Korea Utara.

Pada pertengahan 1990-an, terjadi kelaparan hebat di Korea Utara.

Diperkirakan sebanyak 3,5 juta orang meninggal dalam kurun empat tahun.

Hukuman 'hilang' bagi pelanggar

Masa berkabung untuk Kim Jong Il dan ayahnya, Kim Il Sung, digelar setiap tahun.

Biasanya, periode berkabung berlangsung selama sepuluh hari.

Tetapi tahun ini, masa berkabungnya ditambah sehari untuk memperingati satu dekade sejak meninggalnya Kim Jong Il.

“Dulu banyak orang yang kedapatan minum atau mabuk selama masa berkabung."

"Mereka ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis."

"Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi,” kata sumber tersebut.

Polisi Korea Utara juga diperintahkan untuk mencari mereka yang tidak terlihat cukup gundah selama masa berkabung, menurut RFA yang mengutip sumber kedua.

“Mulai hari pertama Desember, mereka (polisi) memiliki tugas khusus untuk menindak mereka yang merusak suasana berkabung kolektif,” kata sumber kedua itu.

“Ini tugas khusus polisi selama sebulan."

"Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali,” sambungnya.

Masa berkabung tahun ini akan digelar berbagai kegiatan seperti pameran seni, konser peringatan, dan pameran bunga Kimjongilia.

Namun, beberapa penduduk setempat cukup berani untuk berbicara secara anonim menentang tradisi tahunan tersebut.

Mereka mengaku, masa berkabung menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari.

“Saya hanya berharap masa berkabung Kim Jong Il dipersingkat menjadi satu minggu, seperti masa berkabung Kim Il-sung,” kata salah satu warga yang dikutip RFA.

“Warga mengeluh bahwa yang hidup terpaksa meratapi dua orang yang meninggal ini sampai mati,” sambungnya.

--

Seorang tentara Korea Utara telah ditangkap karena membawakan tarian BTS.

Dilansir oleh Koreaboo, prajurit itu adalah seorang pria berusia 20-an dengan nama keluarga Kim.

Ia merupakan seorang pemimpin peleton dari kompi patroli Korps Kesembilan.

Dia ditangkap oleh cabang korps Kementerian Keamanan Negara pada 12 November.

Untuk meningkatkan moral pasukan, pihak militer Korea Utara memberikan waktu istirahat selama 2 jam per harinya setelah bekerja.

BTS
Prajurit Kim menarikan tarian BTS, membuatnya di penjara (Soompi)

Baca juga: NEKAT Pelajar Korea Utara Nonton Squid Game, Dihukum Penjara Seumur Hidup, Pengedar Ditembak Mati

Baca juga: TINGKAH Unik Jungkook BTS Sembunyi di Belakang RM Setelah Tampil dengan Megan Thee Stallion

Selama waktu istirahat itu, Prajurit Kim menari untuk rekan-rekan prajuritnya.

Dia berusaha untuk membuat semangat para prajurit yang menderita karena kesulitan ekonomi akibat pandemi.

Langkah yang diambil Prajurit Kim untuk menyemangati sesama prajurit itu ternyata salah.

Sialnya, hal itu malah menyebabkan dia ditangkap keesokan harinya.

Dirinya dituduh 'meniru tarian BTS.'

Selama interogasi, Prajurit Kim membantah mengetahui tentang BTS.

Prajurit Kim membantah mengetahui tentang BTS
Prajurit Kim membantah mengetahui tentang BTS (Twitter @bts_bighit)

Dia mengatakan tarian yang dia bawakan untuk para prajurit adalah tarian yang biasa dia lakukan di kampung halamannya.

Kementerian Keamanan Negara mengatakan dia berbohong.

Akhirnya dia dijatuhi hukuman 3 bulan di benteng.

Prajurit Kim sebenarnya sangat dihormati oleh para perwira dan orang-orang dari kompi militernya.

Jadi dia berusaha menghindari hukuman yang lebih berat.

Mungkin jika dia tidak begitu dihormati, dia bisa menghadapi pemecatan secara tidak terhormat.

Atau bisa juga mendapat pemecatan dari partai komunis.

Menurut fakta di lapangan, Prajurit Kim bukanlah tentara Korea Utara pertama yang ditangkap karena menarikan tarian BTS.

Pada Agustus 2020, ada 3 tentara Korea Utara ditangkap karena mendengarkan dan menari lagu BTS 'Blood, Sweat, & Tears.'

Pada Agustus 2021 juga ada 3 taruna remaja ditangkap karena menyanyikan dengan keras lirik lagu 'Blood, Sweat, & Tears.'

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenang Kematian Kim Jong Il, Rakyat Korea Utara Dilarang Tertawa 11 Hari."

Sumber: Kompas.com
Tags:
Korea Utara
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved