Susu Beruang
Minum Susu Beruang untuk Pengganti Sarapan, Bolehkan Dikonsumsi Saat Perut Kosong?
Penjelasan minum susu beruang untuk sarapan. Simak aturan mengonsumsinya berikut ini!
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Penjelasan minum susu beruang untuk sarapan. Simak aturan mengonsumsinya berikut ini!
Susu beruang menjadi salah satu pilihan minuman yang dikonsumsi untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Beredar beragam rumor terkait susu beruang.
Salah satunya susu beruang yang membantu menyembuhkan penyakit.
Namun begitu, jangan sembarangan mengonsumsi susu beruang.
Bolehkah minum susu beruang sebagai penganti sarapan saat perut kosong?
Simak penjelasannya!

Baca juga: Keistimewaan Susu Beruang daripada Susu Sapi Biasa, Tak Hanya untuk Kesehatan tapi Juga Kecantikan
Baca juga: Jangan Percaya Mitos, Ketahui 8 Fakta Susu Beruang, Sejarah hingga Khasiat Sesungguhnya!
Apa Itu Susu Beruang?
Susu beruang adalah susu sapi yang telah melewati proses sterilisasi yang baik di atas titik didih.
Sehingga terjaga dari kontaminasi bakteri.
Susu beruang murni juga tidak mengandung bahan pengawet.
Sehingga biasanya harus segera diminum karena tidak tahan lama.
Susu beruang mengandung banyak protein dan vitamin.
Kandungan vitaminnya yaitu vitamin A, B1, B2, B6, B12, C dan D.
Selain itu juga ada kandungan lemak, kalsium, magnesium dan fosfor.
Susu beruang membantu menyembuhkan penyakit itu hanya mitos belaka.
Belum ada penelitian mendalam terkait susu beruang bisa menyembuhkan penyakit tertentu.
Sama seperti susu sapi yang lain, minum susu beruang membantu memenuhi nutrisi tubuh.
Minum Susu Beruang Pengganti Sarapan
Ada beberapa perbedaan pendapat terkait hal tersebut.
Ada yang mengatakan susu beruang baik diminum sebelum makan agar nutrisinya terserap optimal.
Namun ada pula yang mengatakan baik diminum setelah makan.
Sebenarnya minum susu beruang dapat dilakukan kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan.
Minum susu saat perut kosong rentan memicu naiknya asam lambung, terutama bagi pengidap asam lambung tinggi.
Sehingga dapat menyebabkan mual, perut kembung hingga diare.
Termasuk bagi kamu yang memiliki masalah lambung dan pencernaan, sebaiknya minum susu setelah makan.

Baca juga: Minum Susu Beruang Saat Sakit Tenggorokan, Benarkah Bantu Menyembuhkan? Simak Penjelasannya!
Jika memiliki alergi susu sapi dan intoleransi laktosa baiknya berkonsultasi lebih dulu ke dokter sebelum minum susu beruang.
Bagi anak-anak, baiknya minum susu setelah makan.
Sehingga anak tidak cepat kenyang dan menjadikannya tidak nafsu makan.
Minum susu di pagi hari memberikan reaksi yang berbeda bagi tiap orang.
Ini tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing.
Informasi lebih lanjut konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
Minum Susu Beruang Bagi Pengidap Diabetes, Apakah Picu Kadar Gula Darah Naik?
Bagaimana dengan pengidap diabetes? bolehkah minum susu beruang?

Pengidap Diabetes
Orang mengidap diabetes disebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.
Glukosa yang menumpuk dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.
Kadar gula darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas.
Bagi pengidap diabetes, pankreas mereka tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan.
Sehingga sel tubuh tidak bisa menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Gejala yang dialami bagi pengidap diabetes di antaranya:
Sering buang air kecil
Turun berat badan
Lemas
Luka sulit sembuh
dan sebagainya.
Baca juga: Bolehkah Pengidap TBC Minum Susu Beruang? Apakah Bantu Sembuhkan Penyakit? Simak Faktanya
Baca juga: Apakah Minum Susu Beruang Bisa Bantu Turunkan Demam? Perhatikan Aturannya jika Konsumsi Obat
Pengidap Diabetes Boleh Konsumsi Susu Beruang?
Susu beruang biasanya memiliki kandungan gula yang lebih rendah daripada susu sapi biasa.
Jika kandungan gula tinggi bisa memicu meningkatkan kadar gula darah.
Tidak ada larangan minum susu beruang.
Namun tetap perhatikan aturannya dan jangan sampai berlebihan.
Juga rajin cek kadar gula darah.
Juga bagi pengidap diabetes perhatikan kondisi tubuh, lebih baik tidak meminumnya saat gula darah sedang tinggi.
Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
(TribunStyle.com/Yuliana)