Cara Mengetahui Tanda Anak Sering Menerima Perundungan atau Di-Bully, Kerap Mengurung Diri
Apakah putra putri atau adik kalian jadi korban perundungan. Ada beberapa ciri yang patut kalian cermati pada mereka anak-anak.
Penulis: Sinta Manilasari
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Saat ini semakin marak terkuak kasus-kasus perundungan anak atau bullying.
Umunya terjadi di luar rumah, sekolah atau tempat bermain yang sudah tak bisa diawasi oleh orang tua secara langsung.
Banyak orang tua yang meresahkan akan hal ini, sehingga penting untuk mengetahui lebih dini.
Apakah putra putri atau adik kalian jadi korban perundungan.
Ada beberapa ciri yang patut kalian cermati pada mereka anak-anak.
1. Barang hilang atau rusak

Survei menunjukkan bahwa sekitar 29% dari mereka yang ditindas terluka secara fisik.
Perhatikan barang-barang anak Anda.
Lihat apakah mereka kehilangan atau menghancurkan barang-barang, seperti buku, gadget, pakaian, atau perhiasan.
Ini bisa menjadi tanda para pengganggu mengambil barang-barang mereka atau menyakiti mereka.
2. Penurunan harga diri secara tiba-tiba

Bullying menyebabkan anak-anak mulai mempertanyakan harga diri mereka.
Mereka merasa menjadi pihak yang menerima tindakan ini hampir tanpa alasan sama sekali.
Akibatnya, harga diri mereka mulai turun.
Mereka menundukkan kepala saat berjalan atau berbicara dengan suara yang sangat lembut.
Mereka tidak akan berbicara ketika tidak disapa secara langsung atau mungkin sepenuhnya menghindari situasi seperti itu.
3. Susah tidur atau mimpi buruk

Ketika anak kalian tiba-tiba mengalami kesulitan tidur atau sering mengalami mimpi buruk, itu bisa menjadi tanda di-bully.
Penelitian menunjukkan bahwa diintimidasi dapat berdampak langsung pada kualitas tidur anak.
Cobalah mengawasi anak-anak Anda di malam hari sebanyak yang Anda bisa.
4. Menghindari teman dan lingkaran sosial

Anda mungkin memperhatikan saat anak memilih untuk tinggal di rumah daripada pergi bertemu teman.
Itu bisa menjadi tanda-tanda pertumbuhan atau ketakutan.
Mereka mungkin ingin menghindari kemungkinan bertemu pengganggu dengan cara apa pun yang mereka bisa.
Putus sekolah mungkin bukan pilihan bagi mereka, jadi mereka tinggal di rumah lebih lama.
5. Menarik diri dari interaksi keluarga

19% siswa yang diintimidasi melaporkan ketegangan dalam hubungan mereka dengan anggota keluarga.
Anak Anda mungkin berada di ruangan yang sama dengan Anda, tetapi mereka mungkin tidak berkontribusi sama sekali dalam percakapan.
Atau mereka bisa mulai menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mereka.
Ini berbahaya, terutama ketika anak sebelumnya tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan keluarga.
6. Perubahan sikap yang tiba-tiba terhadap orang tua

Ditindas dapat menyebabkan masalah dengan kesehatan emosional anak.
Mereka mungkin mulai menunjukkan perubahan dalam cara mereka menangani perasaan mereka.
Jika mereka menjadi korban bullying, kemungkinan akan sengaja melakukan hal yang salah.
Jika pengganggu mereka bisa melakukannya, mengapa mereka tidak bisa?
Mereka mulai melampiaskan agresi pada saudara kandung atau bahkan orang tua mereka.
Ini bisa menjadi upaya untuk merasa seperti mereka memegang kendali.
7. Tidak biasa meminta uang atau hal-hal lain

Bullying bisa datang dalam berbagai bentuk.
Bisa fisik, verbal, sosial, atau virtual.
Pengganggu mungkin menekan korbannya untuk mulai memberi mereka lebih banyak.
Akibat intimidasi itu, anak-anak mungkin mulai meminta lebih banyak barang atau uang kepada orang tua mereka daripada yang biasanya mereka butuhkan.
8. Cedera yang tidak dapat dijelaskan

Pengganggu bisa menjadi kekerasan fisik.
Jika anak Anda tiba-tiba mengalami luka atau memar, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang di-bully.
Jika mereka tidak dapat menjelaskan dari mana mereka mendapatkan luka itu.
Maka anda wajib untuk khawatir.
(Tribunstyle.com/Manila)