Susu Beruang
Benarkah Pengidap Asma & Nyeri di Ulu Hati Tak Boleh Minum Susu Beruang? Simak Faktanya!
Penjelasan minum susu beruang bagi pengidap asma dan nyeri ulu hati. Simak fakta-faktanya!
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Penjelasan minum susu beruang bagi pengidap asma dan nyeri ulu hati. Simak fakta-faktanya!
Susu beruang menjadi minuman populer yang dikonsumsi untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Banyak rumor beredar terkait susu beruang.
Salah satunya terkait susu beruang yang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Namun bagi orang-orang yang mengidap tertentu harus memperhatikan kondisi tubuh saat minum susu.
Bagaimana dengan pengidap asma? bolehkah minum susu beruang?
Saat merasakan nyeri di ulu hati, bolehkah mengonsumsinya?

Baca juga: Benarkah Minum Susu Beruang Saat Sakit Bantu Lekas Sembuh? Simak 5 Faktanya, Perhatikan Gejala
Baca juga: Diare Setelah Minum Susu Beruang, Apa Penyebabnya? Simak Penjelasannya!
Susu Beruang
Susu beruang adalah susu sapi yang telah melewati proses sterilisasi yang baik di atas titik didih.
Sehingga terjaga dari kontaminasi bakteri.
Susu beruang murni juga tidak mengandung bahan pengawet.
Susu beruang mengandung protein, kalsium hingga vitamin yang baik untuk tubuh.
Nyeri di Ulu Hati
Nyeri di ulu hati biasanya merupakan dampak dari radang lambung (gastritis).
Namun juga bisa karena hal lain seperti intoleransi karbohidrat, bronkhitis, radang usus dan sebagainya.
Tidak disarankan minum susu, termasuk juga susu beruang saat mengalami nyeri ulu hati.
Hal itu berlaku jika ulu hati disebabkan oleh intoleransi karbohidrat, alergi susu, atau gangguan saluran empedu.
Terlebih jika kamu mengonsumsinya dalam keadaan perut kosong.
Ini bisa menjadikan nyeri semakin buruk.
Namun jika nyeri ulu hati dipicu oleh hal lain tak masalah untuk mengonsumsi susu.
Untuk itu periksa ke dokter sehingga mengetahui secara pasti kondisi tubuh.

Baca juga: Minum Susu Beruang Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Tak Mudah Terjangkit Virus? Mitos Atau Fakta?
Pengidap Asma
Asma terjadi karena peradangan yang terjadi di saluran udara menuju paru (bronkus).
Banyak penyebab asma, di antaranya karena alergi, stres, perubahan cuaca hingga infeksi di paru-paru.
Gejala asma salah satunya sesak nafas.
Ada beragam pendapat minum susu beruang bagi pengidap asma.
Ada yang mengatakan boleh dan justru memberikan manfaat.
Karena susu beruang mengandung vitamin D membantu meringankan gejala asma.
Di sisi lain ada yang tidak menganjurkan pengidap asma untuk minum susu beruang.
Apalagi jika dikonsumsi berlebihan.
Pasalnya bisa memicu produksi lendir berlebih di saluran nafas.
Perlu memperhatikan kondisi tubuh masing-masing.
Meski begitu hingga kini belum ada penelitian mendalam mengenai korelasi pengidap asma minum susu beruang.
Informasi lebih lanjut bisa kamu konsultasikan dengan dokter.
Sehingga mengetahui apa minuman dan makanan yang baik untuk pengidap asma sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
Diare Setelah Minum Susu Beruang, Apa Penyebabnya?
Di sisi lain, ada yang mungkin justru mengalami diare dan perut kembung setelah minum susu beruang.
Apa penyebabnya? simak penjelasan berikut!
Baca juga: Jangan Sembarangan, Ketahui Aturan Minum Susu Beruang Bagi Pengidap Diabetes & Kolesterol Tinggi
Baca juga: Benarkan Pengidap Anemia Tak Boleh Konsumsi Susu Beruang? Apakah Turunkan Zat Besi? Simak Faktanya

Diare setelah minum susu beruang?
Gejala tersebut kemungkinan muncul pada orang yang mengalami intoleransi laktosa.
Lantaran tubuh tidak bisa mencerna laktosa dengan baik.
Laktosa merupakan salah satu jenis gula dalam kandungan susu.
Pada pengidap intoleransi laktosa, enzim laktase mereka tidak cukup sehingga laktosa tidak tercerna dengan baik.
Menjadikan bakteri di usus besar melakukan proses fermentasi laktosa menjadi asam dan gas.
Banyaknya laktosa yang difermentasi ini bisa menjadi pemicu perut kembung dan mual.
Ada juga yang mengalami diare atau sembelit.
Selain intoleransi laktosa, gejala tersebut juga bisa dialami oleh orang yang sensitif terhadap kandungan protein tertentu dalam susu.
Untuk informasi lebih lanjut konsultasikan ke dokter.
(TribunStyle.com/Yuliana)