Breaking News:

Pandemi

Lansia dan Penderita Diabetes Ternyata Lebih Berisiko Terkena Covid-19, Simak Penjelasan Ahli

Lansia dan penyandang diabetes bisa lebih berisiko terkena Covid-19, mengaoa?

Tribunnews.com
Lansia dan penyandang diabetes bisa lebih berisiko terkena Covid-19, mengaoa? 

TRIBUNSTYLE.COM - Virus corona telah menimbulkan kematian bagi jutaan orang di dunia sejak kemunculannya 2 tahun lalu.

Ternyata, orang-orang lansia dengan kondisi kesehatan mendasar, misalnya diabetes dan hipertensi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serius.

Berkali-kali, para ahli telah memperingatkan kelompok populasi ini tentang perlunya tindakan pencegahan ekstra dan langkah-langkah keamanan agar tetap aman.

Tapi apa sebenarnya penyebab penyakit serius pada orang tua dan penyandang diabetes?

Penyakit Diabetes
Penyakit Diabetes (nps.org.au)

Baca juga: Lansia Rentan Terpapar Covid-19, Ini Tips dari WHO untuk Kesehatan Para Manula di Masa Pandemi

Baca juga: IKUT Reuni di Tengah Pandemi, 3 Lansia Positif Covid-19, Kepala DKK Gemas: Udah Tua Kumpul-kumpul

Para peneliti dari Sekolah Ilmu Kehidupan Universitas Nanjing di China mengklaim telah mengidentifikasi alasannya.

Menurut mereka, kekebalan microRNA (miRNA) yang rendah meningkatkan risiko infeksi Covid-19 pada orang dewasa yang lebih tua dan penderita diabetes.

Ini diterbitkan dalam jurnal Signal Transduction and Targeted Therapy.

MicroRNAs adalah kelas kunci regulator ekspresi gen yang memainkan peran penting dalam peradangan dan respons imun.

Para peneliti telah mengidentifikasi empat miRNA yang bersirkulasi - miR-7-5p, miR-24-3p, miR-145-5p dan miR-223-3p - yang tinggi pada orang sehat dan jauh lebih rendah pada orang tua dan penyandang diabetes.

MiRNA ini dapat secara efektif menghambat replikasi SARS-CoV-2 dengan secara langsung menargetkan protein S. Eksosom.

Ini adalah serum yang mengandung miRNA yang dapat menghambat replikasi SARS-CoV-2, tetapi efek penghambatan ini rendah pada orang tua dan pasien diabetes, kata para peneliti.

Namun, para peneliti melihat bahwa olahraga jangka panjang dapat meningkatkan tingkat miRNA ini dalam darah yang menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap virus SARS-CoV-2.

Tim menemukan bahwa tiga dari empat miRNA yang bersirkulasi meningkat secara signifikan dalam serum sukarelawan sehat setelah latihan fisik terus menerus selama 8 minggu.

 

Eksosom serum yang diisolasi dari sukarelawan ini juga menunjukkan efek penghambatan yang lebih kuat pada ekspresi protein S dan replikasi SARS-CoV-2.

Studi ini juga memberikan pengamatan menarik bahwa latihan fisik terus menerus dapat meningkatkan kekebalan miRNA terhadap SARS-CoV-2, yang memberi kita alasan untuk semakin giat berolahraga.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Tags:
diabeteslansia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved