10 Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging Merah, Kerusakan Ginjal hingga Mudah Lelah
Tak selamanya daging memberikan efek yang bagus, karena jika kalian terlalu banyak makan daging maka akan mendapatkan keburukan ini.
Penulis: Sinta Manilasari
Editor: Amirul Muttaqin
Reporter: Sinta Manilasari
TRIBUNSTYLE.COM - Tak selamanya daging memberikan efek yang bagus, karena jika kalian terlalu banyak makan daging merah akan mendapatkan keburukan ini.
Saat ini beberapa orang memutuskan untuk menjadi vegetarian, yakni berhenti mengonsumi makanan hewani.
Meskipun daging merah adalah bagian penting dari diet seseorang, makan terlalu banyak mungkin berbahaya bagi kesehatan.
Ada baiknya untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh asupan daging merah yang berlebihan untuk tubuh.
Melansir dari Bright Side paling tidak ada 10 risiko yang mungkin Anda hadapi jika terlalu banyak mengonsumsi daging merah.
Baca juga: 3 Makanan Pantangan Pasien Covid-19 yang Alami Anosmia, Peringatan Keras bagi Pecinta Gorengan
Baca juga: Jangan Kasih Kendor, Tetap Rawat Wajah Meski WFH, Cek 4 Rekomendasi Clay Mask untuk Kulit Kusam
1. Batu ginjal.

Protein hewani memiliki banyak senyawa yang disebut purin.
Senyawa ini terurai menjadi asam urat, dan jika kita memiliki terlalu banyak asam ini, maka bisa mengembangkan batu ginjal.
Anda dapat menghindari hal ini dengan membatasi konsumsi daging, dan juga dengan minum banyak air.
2. Dehidrasi.

Karena kelebihan asam urat, maka bisa merasa lebih haus dari biasanya.
Ginjal Anda membutuhkan air untuk mengencerkan limbah beracun.
Jadi pastikan Anda membawa air setiap saat, di mana pun berada.
3. Sembelit.

Makanan berbahan dasar daging memiliki banyak protein, tetapi tidak banyak serat.
Sembelit dan buang air besar yang menyakitkan bisa menjadi beberapa tanda pertama bahwa asupan serat terlalu rendah.
4. Sakit kepala.

Kurangnya hidrasi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Hal ini menyebabkan darah menjadi lebih kental, yang berarti berkurangnya aliran oksigen ke otak.
Di sisi lain, beberapa produk daging seperti salami atau hotdog mengandung nitrat, yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
5. Masalah jantung.

Semakin banyak serat yang kalaian miliki, semakin terlindungi jantung.
Jika kebanyakan makan daging, maka kalian tidak memiliki tingkat serat yang tinggi.
Daging merah, khususnya, dapat merusak jantung.
Karena dapat melipatgandakan risiko masalah yang berhubungan dengan jantung.
Selain itu daging mengandung banyak lemak jenuh sehingga meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
6. Lebih sering sakit.

Lemak jenuh yang ada dalam daging merah dan daging olahan tidak mengandung antioksidan yang diperlukan tubuh untuk mengalahkan kemungkinan peradangan.
Antioksidan sebagian besar ditemukan dalam buah dan sayuran, itulah mengapa sangat penting.
Warna buah-buahan tertentu adalah pigmen dari kelompok antioksidan tertentu.
7. Bau mulut.

Diet yang terdiri dari protein dan lemak yang sangat tinggi, tetapi kurang karbohidrat, dapat menyebabkan tubuh memproduksi keton.
Keton dilepaskan melalui napas dan berbau seperti aseton.
Jadi pastikan Anda memasukkan beberapa karbohidrat dalam diet Anda juga.
8. Masalah rambut dan kulit.

Produk daging jarang mengandung vitamin C.
Vitamin C memainkan peran penting dalam membentuk kolagen, protein yang membuat kulit, rambut, kuku, tulang, dan banyak lagi, sehingga terlihat jauh lebih baik.
9. Tulang yang lemah.

Protein dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kehilangan kalsium melalui urin.
Kalsium mutlak diperlukan untuk kesehatan tulang.
Karena tubuh tidak menghasilkan kalsium.
Jika tidak cukup, maka tulang Anda bisa menjadi lemah.
10. Merasa lebih lelah.

Makanan yang mengandung daging jauh lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan daripada sayuran atau buah.
Itulah mengapa dibutuhkan lebih banyak upaya bagi tubuh untuk mencerna steak.
Sehingga kalian mungkin merasa sedikit lamban setelah makan sesuatu yang berat.
(Tribunstyle.com/Manila)