Anime
7 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Anime Demon Slayer, Bersikap Baik hingga Tak Mudah Menyerah
7 Pelajaran hidup yang bisa dipetik dari anime Demon Slayer. Mulai dari bersikap baik, tak mudah menyerah, hingga move on dari masa lalu.
Penulis: Tsania Fadhillah
Editor: Ika Putri Bramasti
Reporter: Tsania Fadhillah
TRIBUNSTYLE.COM - 7 Pelajaran hidup yang bisa dipetik dari anime Demon Slayer. Mulai dari bersikap baik, tak mudah menyerah, hingga move on dari masa lalu.
Pelajaran hidup datang dari berbagai bentuk.
Mulai dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, hingga serial anime.
Meski terdengar cukup aneh, sebenarnya anime memiliki banyak pelajaran hidup, Demon Slayer misalnya.
Anime ini bercerita tentang anak remaja berama Tanjiro Kamado yang melakukan perjalanan melintasi era Taish Jepang untuk membalas dendam pada iblis yang membunuh keluarganya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Judul Anime yang Bisa Ditonton Gratis Lewat Muse Indonesia, Ada Tokyo Revengers
Baca juga: 5 Karakter Penjahat Anime yang Berubah Menjadi Pahlawan, Vegeta Dragon Ball hingga Gaara Naruto

Ia menanggung beban untuk menemukan obat untuk kesembuhan saudara perempuannya, Nezuko yang berubah menjadi iblis.
Alur ceritanya yang unik, dan terselip berbagai pelajaran hidup membuat Demon Slayer digemari banyak orang.
Lantas apa saja pelajaran hidup yang terkandung dalam anime ini?
Berikut TribunStyle rangkum 7 pelajaran hidup yang terkandung dalam anime Demon Slayer dilansir dari Zula.sg, di antaranya:
1. Hargai apa yang kamu miliki sebelum hilang

Tanjiro berasal dari keluarga miskin yang hidup bahagia.
Di awal episode 1, Tanjir pergi ke kota untuk menjual arang agar keluarganya bisa makan enak di malam pergantian tahun.
Sepulang dari menjual arang, Tanjiro harus menelan pil pahit karena keluarganya dibunuh saudara perempuannya yang berubah menjadi iblis.
Setelah kejadian itu, hidup Tanjiro berubah.
Dari situ kita bisa belajar untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya bersama orang tersayang sebelum mereka pergi dari hidup kita.
2. Jangan takut untuk melindungi yang penting bagimu

Sejak keluarganya meninggal, Tanjiro menghabiskan waktunya bersama Nezuko.
Ia menjaga adiknya yang berubah menjadi iblis agar tetap aman.
Kemana pun Tanjiro pergi, ia selalu membawa Nezuko di dalam kotak kayunya.
Nezuko sempat beberapa kali diserang oleh musuhnya.
Tanjiro berusaha melindungi Nezuko dengan sekuat tenaganya.
Hal ini karena Tanjiro melihat Nezuko sebagai orang terpenting di dalam hidupnya.
Tanjiro berjuang semaksimal mungkin agar tak kehilangan satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki saat ini.
3. Sukses butuh waktu

Beberapa saat setelah keluarganya meninggal, Tanjiro bertemu dengan Giyuu, Water Hashira yang menyelamatkan hidupnya dan Nezuko.
Ia menrekomendasikan Tanjiro kepada gurunya sendiri, Urokodaki untuk melatih Tanjiro membunuh para iblis.
Setelah satu tahun pelatihan ketat, Urokodaki memberi tahu bahwa ia telah mengajari semua yang ia bisa.
Tugas terakhir yang harus dilakukan Tanjiro adalah memotong batu menjadi dua dengan ilmunya.
Namun tugas ini begitu berat dan memakan banyak waktu.
Hingga akhirnya ia dibantu oleh Sabito dan Mamoko.
Dari gambaran cerita itu, kita dapat belajar bahwa untuk menjadi sukses tidak bisa instan.
Kita membutuhkan waktu dan dorongan dari orang-orang di sekitar untuk menjadi sukses.
4. Selalu bersikap baik

Tanjiro dikenal sebagai salah satu tokoh protagonis anime terbaik karena sifatnya yang ramah dan bersahabat.
Salah satunya adalah setelah adegan pertarungan Tanjiro dengan Rui.
Saat itu, Giyuu menginjak pakaian Rui, namun Tanjiro berusaha memberi tahu seniornya agar tak menginjaknya.
Meski bertarung, Tanjiro juga menghormati Rui.
Dari cerita tersebut, kita dapat belajar untuk tetap bersikap baik.
5. Jika kamu hanya bisa melakukan satu hal, asahlah dengan sempurna

Ya, tidak semua orang berbakat melakukan berbagai hal.
Begitu pula dengan Zenitsu.
Salah satu teman dekat Tanjiro, Zenitsu membunuh iblis dengan gaya Thunder Breathing.
Meskipun Thunder Breathing memiliki 6 gerakan, Zenitsu hanya mengetahui 1 di sepanjang season 1.
Zenitsu mempelajari satu jurus itu dengan penuh perjuangan.
Ia begitu putus asa karena kesulitan pada awalnya.
Namun setelah gurunya, Kuwajima mengatakan "Jika kamu hanya bisa melakukan satu hal, asahlah dengan sempurna", Zenitsu akhirnya berhasil menguasai jurus itu.
6. “Tidak apa-apa menangis. Tidak apa-apa untuk melarikan diri. Hanya saja, jangan pernah menyerah”

Pelajaran hidup kali ini masih tentang Zenitsu.
Selama pelatihannya, Zenitsu mencoba beberapa kali untuk melarikan diri, tetapi ia selalu tertangkap pada akhirnya.
Dia memberi tahu gurunya bahwa dia menganggap iblis terlalu menakutkan, dan Zenitsu takut mati.
Meski begitu, Zenitsu tak pernah menyerah dan akhirnya lulus ujian seleksi akhir.
Ia bahkan muncul sebagai satu dari hanya lima siswa bertahan dari dua puluh peserta.
Ia berhasil lolos sampai akhir.
Zenitsu mengajarkan kita bahwa tidak apa-apa takut, dan kadang-kadang menangis.
Tapi, kita masih perlu bangkit dan terus berjuang untuk mencapai tujuan.
7. Jika ingin maju, kamu harus melupakan masa lalu
Sebuah misi pertama Tanjiro, ia bertemu Kazumi yakni pemuda yang kekasihnya diculik oleh setan rawa.
Setelah pertempuran sengit dengan iblis, Tanjiro berhasil menyelamatkan Kazumi dan seorang gadis muda dengan bantuan Nezuko.
Sayangnya iblis mengungkap bahwa kekasih Kazumi telah dibunuh dan hanya menyisakan jepit rambutnya saja.
Tentu saja keadaan itu membuat Kazumi merasa terpukul.
Tanjiro pun memahami apa yang dirasakan Kazumi.
Ia juga mengatakan pada Kazumi untuk harus terus hidup meski banyak kerugian yang dialami.
Untuk terus bergerak maju, kita harus belajar menerima masa lalu dan tidak memelihara harapan.
(Tribunstyle/ Tsania)