Tren Wanita
Idul Adha Dapat Banyak Daging? Jangan Sampai Dipanaskan Lebih dari Satu Kali, Simak Penjelasan Ahli
Daging sebaiknya jangan dipanaskan lebih dari satu kali. Kenapa? Simak penjelasan ahli. Bagaimana solusinya jika punya banyak daging?
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Daging sebaiknya jangan dipanaskan lebih dari satu kali. Kenapa? Simak penjelasan ahli. Bagaimana solusinya jika punya banyak daging?
Daging jadi makanan khas saat Idul Adha.
Hal ini karena saat Idul Adha, banyak orang membagi-bagikan daging kurban.
Setelah Hari Raya Idul Adha, menu makanan biasanya akan didominasi oleh daging.
Moms bisa mengolah daging menjadi berbagai jenis masakan lezat untuk keluarga.
Tapi Moms harus berhenti memanaskan daging lebih dari satu kali jika tidak ingin bahaya kesehatan mengintai.
Baca juga: Cara Mengolah Daging Kambing Kurban Idul Adha 2021 agar Empuk dan Tidak Bau, Bahannya Praktis!
Baca juga: Jelang Idul Adha 1442 H, Ini 4 Resep Memasak Daging Sapi Lezat: Buat Steak, Bumbu Rujak, Rendang

Kalian juga disarankan untuk memasak daging dalam porsi kecil kemudian dihabiskan.
Ketimbang memasak banyak kemudian harus melewati proses pemanasan berkali-kali agar daging tidak bau.
Bukan tanpa alasan, ternyata ini sebab memanaskan daging lebih dari satu kali sangat tidak disarankan.
Melansir dari Kompas.com, asisten ahli teknologi pangan dan nustrisi dari Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari STP Msc, mengingatkan kalau memanaskan daging hanya boleh dilakukan satu kali. Kenapa?
1. Daging bisa menjadi keras
Pada saat memasak daging, cara terbaik untuk mengetahui tingkat keempukannya adalah dengan dikunyah.
Namun, tahukah Moms kalau daging akan mengeras apabila berulang kali dipanaskan?
"Teksturnya (daging matang) akan berubah menjadi lebih keras akibat perubahan struktur protein," ujarnya.
Baca juga: 4 RESEP Memasak Rendang Berbagai Kreasi untuk Dinner di Rumah: Bahan Daging, Kerang, Ayam, Kentang
Baca juga: 3 RESEP Kroket Kentang yang Bisa Dicoba di Rumah, Masaknya Gampang: Jagung, Daging, Cordon Bleu
2. Nilai gizi berkurang
Apabila masakan daging dipanaskan lebih dari satu kali, itu bisa mengurangi nilai gizinya.
Pemenuhan gizi yang baik juga akan membantu imunitas tubuh berjalan dengan baik dan membuat kita sehat selalu.
"Jika berulang (pemanasan daging matang),
maka nilai gizi di dalam daging akan berkurang akibat pemanasan,
seperti vitamin dan mineral," kata Rianita.
3. Aroma barubah
Ketika daging dipanaskan berulang-ulang, maka aromanya akan berubah.
Daging yang diolah dengan rempah tidak boleh dipanasi lebih dari satu kali karena akan merusak aromanya.
"Aromanya pun dapat berubah akibat oksidasi komponen-komponen volatil seperti asam lemak dan senyawa karbonil yang terkandung dalam daging," jelasnya.
Lantas bagaimana cara yang benar?
Dari pada memanaskan olahan daging matang berulang kali, lebih baik untuk menyimpan daging yang sudah dimasak dalam per porsi makan.
"Sehingga akan langsung habis dimakan dalam satu waktu setelah pemanasan kembali," ujarnya.
Artinya, Moms tidak harus memanaskan semua sisa daging dalam sekali waktu.
Hanya, satu porsi wadah untuk sekali makan saja.
Sehingga, sisa daging di porsi wadah simpanan lainnya bisa dipanaskan hanya satu kali pemanasan saja juga, dan tidak terjadi pemanasan berulang-ulang kali.
Kebanyakan Makan Daging Picu Masalah Kesehatan, Waspada Sembelit hingga Batu Ginjal
Meski banyak stok daging, konsumsinya harus dibatasi.
Masalah kesehatan mengintai jika makan terlalu banyak daging.
Melansir dari Bright Side berjudul What Happens to Your Body When You Eat Too Much Meat, ada 10 risiko yang mungkin kamu hadapi jika kamu memanjakan diri dengan terlalu banyak protein.
1. Menyebabkan batu ginjal

Protein hewani memiliki banyak senyawa yang disebut purin .
Zat ini terurai menjadi asam urat.
Jika kamu memiliki terlalu banyak asam ini, kamu bisa terkena batu ginjal.
Kamu dapat menghindarinya dengan membatasi konsumsi daging dan juga dengan minum banyak air.
2. Dehidrasi
Karena kelebihan asam urat yang kita bicarakan di atas, kamu bisa merasa lebih haus dari biasanya.
Ginjal membutuhkan air untuk mengencerkan limbah beracun.
Jadi, pastikan kamu membawa air setiap saat, di mana pun berada.
3. Alami sembelit

Makanan berbahan dasar daging memiliki banyak protein, tetapi tidak banyak serat.
Kamu biasanya mendapatkan serat ini dari buah, sayuran, atau biji-bijian, jadi pastikan kamu memasukkan semua kategori makanan ini ke dalam menumu.
Sembelit dan nyeri saat buang air besar bisa menjadi beberapa tanda pertama bahwa asupan serat terlalu rendah.
Jadi, cobalah untuk konsumsi salad.
4. Sakit kepala
Kekurangan hidrasi/air juga bisa menyebabkan sakit kepala.
Ini menyebabkan darah menjadi lebih kental, yang berarti berkurangnya aliran oksigen ke otak.
Di sisi lain, beberapa produk berbahan dasar daging seperti salami atau hotdog mengandung nitrat, yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
5. Alami masalah jantung

Semakin banyak serat yang kamu konsumsi, semakin terlindungi jantungmu.
Jika kamu kebanyakan makan daging, berarti kamu tidak memiliki tingkat serat yang tinggi.
Daging merah, khususnya, dapat merusak jantung.
Ini dapat melipatgandakan risiko masalah yang berhubungan dengan jantung, dan mengandung banyak lemak jenuh.
Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Baca juga: 7 Manfaat Mangga untuk Kesehatan Tubuh, Atasi Sembelit hingga Mencegah Kanker
Baca juga: 8 Manfaat Tak Terduga Minum Air Putih Pagi Hari Setelah Bangun Tidur, Termasuk Cegah Batu Ginjal
6. Lebih sering sakit
Lemak jenuh yang ada dalam daging merah dan daging olahan tidak mengandung antioksidan yang diperlukan tubuh untuk mengatasi kemungkinan peradangan.
Kamu kebanyakan akan menemukan antioksidan tersebut dalam buah dan sayuran, itulah mengapa sangat penting untuk memiliki pola makan yang "berwarna".
Warna buah tertentu adalah pigmen dari kelompok antioksidan tertentu.
7. Alami bau mulut

Pola makan yang sangat tinggi protein dan lemak, tetapi kekurangan karbohidrat, dapat menyebabkan tubuh memproduksi keton.
Keton dilepaskan melalui napas dan baunya seperti aseton.
Itu sebabnya, jika pernah mengikuti diet keto, bisa jadi kamu pernah mengalami gangguan pernapasan.
Jadi, pastikan kamu juga memasukkan beberapa karbohidrat ke dalam makanan Anda.
8. Memiliki masalah rambut dan kulit
Produk daging jarang mengandung vitamin C.
Vitamin C memainkan peran penting dalam pembentukan kolagen, protein yang membuat kulit, rambut, kuku, tulang, dan lainnya, terlihat jauh lebih baik.
Jika kamu melihat perubahan yang tidak menyenangkan pada rambut dan kulit, kamu mungkin perlu mempertimbangkan kembali pola makan dan berhenti makan daging.
9. Memiliki tulang yang lemah

Baca juga: 5 Manfaat Tak Terduga Batang Pisang untuk Kesehatan, Mulai Obati Diabetes Hingga Batu Ginjal
Jumlah protein yang tinggi dapat meningkatkan kehilangan kalsium dalam urin.
Dan kalsium mutlak diperlukan untuk kesehatan tulang.
Tubuh tidak menghasilkan kalsium.
Itu hanya didapat melalui makanan yang kamu makan, atau dari suplemen.
Jika tidak cukup, maka tulang bisa menjadi lemah.
10. Merasa lebih lelah
Makanan yang mengandung daging jauh lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan kita daripada sayuran atau buah yang kamu makan.
Itulah sebabnya tubuh membutuhkan lebih banyak upaya untuk mencerna steak, dan itulah mengapa kamu mungkin merasa agak lesu setelah makan sesuatu yang berat.
(Nakita/ Diah Puspita Ningrum, TribunStyle.Com/Putri Asti)
Sebagian artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Tolong Hentikan Mulai Sekarang, Ahli Sudah Ingatkan untuk Tidak Memanaskan Daging Lebih dari Satu Kali karena Alasan Ini