Breaking News:

Pandemi

3 Paket Obat Gratis untuk Pasien Covid-19 yang Sedang Isolasi Mandiri, Apa Saja Isi Paketnya?

Kini pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akan mendapatkan paket obat dari pemerintah.

pexels.com
Kini pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akan mendapatkan paket obat dari pemerintah. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kini pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akan mendapatkan paket obat dari pemerintah.

Obat-obat ini terdiri dari beberapa paket yang disesuaikan dengan kondisi pasien Covid-19.

Pemerintah menjamin obat-obatan bagi pasien Covid-19 yang di rawat di rumah sakit, juga yang melakukan isolasi mandiri alias isoman.

Pembagian obat untuk pasien Covid-19 yang menjalankan isoman sudah dijalankan sejak kemarin, Kamis (15/7/2021).

Adapun obat yang dibagikan berupa paket ini tidak satu jenis atau seragam. Tapi ada tiga paket.

"Ada tiga jenis paket obat isolasi mandiri yang akan kita berikan masing-masing untuk 7 hari," kata Jokowi dalam acara peluncuran paket obat gratis di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Obat-obatan
Ilustrasi paket obat gratis buat pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (newsfirst.lk)

Baca juga: Fakta Susu Beruang & Covid-19, Ahli Tegaskan Bukan Obat Corona, Boleh Diminum Setelah Vaksin?

Baca juga: Gejala Infeksi Covid-19 Varian Delta, Berbeda dengan Gejala Umum Infeksi Virus Corona

1. Paket 1 berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan hasil PCR positif tanpa gejala atau OTG.

2. Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman.

Kedua paket obat di atas membutuhkan konsultasi dan resep dokter, khususnya dokter Puskesmas.

 

3. Paket 3 berisi vitamin dan obat bagi mereka yang hasil PCR-nya positif disertai keluhan panas dan batuk kering.

Ingat, "Paket ini juga membutuhkan konsultasi dan resep dari dokter," ujar Jokowi.

Paket obat gratis ini akan ada beberapa tahap.

Tahap pertama pemerintah akan membagikan 300 ribu paket obat untuk pasien Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali yang sedang isolasi mandiri.

Paket obat untuk pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Tahap kedua, pembagian paket obat akan dilanjutkan untuk pasien Covid-19 di luar Jawa-Bali sebanyak 300.000 paket.

HINDARI Obat Covid-19 Ini untuk Isoman, Tak Direkomendasi WHO

Jangan meminum obat Covid-19 yang dulu pernah direkomendasikan ini, WHO sebut Remdesivir hampir membuat India kolaps.

Virus corona Covid-19 masih merebak di Indonesia.

Pada awal merebaknya virus Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencari pengobatan yang tepat untuk menghentikan infeksi dan pengobatan warga yang terjangkit.

Baca juga: Musisi Virgoun Dituntut Jaga Mental Anak hingga Urus Keluarga Positif Covid-19: Nggak Akan Sanggup

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Tembus Rekor Baru di Indonesia, Amalakan 4 Doa Ini Agar Selamat dari Corona

Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia
Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia ((Shutterstock))

Salah satunya adalah obat Remdesivir, yang pernah direkomendasikan untuk pengobatan di seluruh dunia ini.

Remdesivir sudah diuji coba oleh WHO untuk mengobati Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

Hingga akhirnya, Remdesivir masuk menjadi golongan obat yang harus dihindari pasien Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah.

Remdesivir di India

Kondisi mengkhawatirkan terjadi di India setelah obat remdesivir viral bisa mengobati pasien Covid-19.

Di puncak puncak gelombang kedua Covid-19 India, obat ini pun ramai dipakai untuk mengobati pasien yang memenuhi rumah sakit.

Mengutip thehindu.com, dokter yang telah memonitor ribuan pasien kritis Covid-19 di India telah menyebut bahaya penggunaan obat remdesivir dan obat anti-virus lainnya.

Salah satunya adalah dokter M. Raja Rao yang bekerja di Rumah Sakit Gandhi.

Ia mengatakan Remdesivir seharusnya diberikan hanya di minggu pertama bersamaan dengan plasma konvalesen, untuk para pasien Covid-19 tingkat sedang hingga parah.

Remdesivir tidak baik untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan, ujar Dr. Raja Rao.

"Obat anti-virus dipakai saat virus ada di darah," ujarnya dalam konferensi pers.

Artinya, Remdesivir tidak baik dipakai untuk pasien yang isolasi mandiri di rumah.

WHO sendiri mencatat remdesivir gagal mengurangi kematian, dan pasien masih memerlukan ventilasi mekanis dan lain sebagainya.

Tedros Adhanom Ghebreyesus
Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Remdesivir tak direkomendasikan

Melansir Kompas.com, WHO ternyata sampai saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien Covid-19 baik yang dirawat di RS maupun di rumah.

Seberapa pun tingkat keparahan penyakitnya, remdesivir sebaiknya dihindari.

Hal ini karena belum ditemukan bukti yang kuat bahwa ada manfaat dari penggunaannya.

Remdesivir, meski begitu, sudah mendapat EUA sebagai obat Covid-19 oleh BPOM bersama Favirapir.

"Tapi, tentu saja, berbagai obat yang juga digunakan sesuai dengan protap yang sudah disetujui tentunya dari organisasi profesi ini juga kami dampingi untuk percepatan apabila membutuhkan data pemasukan atau data untuk distribusinya," kata Penny.

Kategori zat aktif atau bentuk persediaan Remdesivir:

  • Remidia
  • Cipremi
  • Desrem
  • Jubi-R
  • Covifor
  • Remdac
  • Remeva, kategori zat aktif Remdesivir larutan konsentrat untuk infus

Dari zat aktif ini sudah dipastikan pengobatannya hanya untuk pasien dengan keparahan berat.

Artinya jika memang tidak diresepkan oleh dokter atau pihak faskes yang menangani pasien, obat remdesivir tidak boleh Anda konsumsi. (GridHealth/TribunStyle/Dhimas Yanuar)

Artikel ini telah tayang di GridHealth berjudul Paket Obat Gratis Bagi Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri, Ini Cara Mendapatkannya

Sumber: Grid.ID
Tags:
Covid-19isolasi mandiriisomanPCR
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved