Doa Muslim
Termasuk Setelah Sholat Subuh, Ini 3 Waktu Tidur yang Dibenci Allah SWT, Bisa Jauhkan Rezeki
Bisa jauhkan rezeki, simak 3 waktu yang dilarang tidur bagi seorang muslim, termasuk setelah menunaikan sholat subuh.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Reporter : Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Simak 3 waktu yang dilarang tidur bagi seorang muslim, termasuk setelah menunaikan sholat subuh.
Tidur menjadi salah satu kebutuhan manusia selama hidup.
Dari pandangan medis, tidur diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mengoptimalkan kembali susunan organ tubuh setelah beraktivitas dengan mengistirahatkannya.
Semakin dewasa seseorang, maka waktu tidurnya akan semakin pendek bahkan semakin tidak teratur.
Tidak sedikit dari kita yang bergadang hingga baru bisa tidur setelah menjalankan sholat subuh.
Namun, tahukan kita jika waktu tersebut adalah salah satu waktu bagi muslim untuk dilarang tidur?

Baca juga: Wabah Covid-19 di Indonesia Tembus 50 Ribu Kasus Sehari, Amalkan Doa Tolak Bala untuk Lindungi Diri
Baca juga: Kumpulan Doa Agar Lulus Ujian CPNS 2021, Tenang saat Hadapi Tes, Diberi Kemudahan oleh Allah SWT
Mengapa tidak boleh dan seperti apa dampaknya?
Berikut 3 waktu tidur yang dibenci Allah SWT:
1. Tidur setelah sholat subuh
Meski nyaman dan sangat melegakan, tidur setelah sholat subuh dilarang oleh Allah SWT.
Tidur jenis ini dilarang karena dapat menghalangi kita dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi hari.
Maksudnya pagi hari adalah waktu terbaik untuk menjemput rezeki, jika saat pagi sudah bermalas-malasan dengan tidur, maka waktu selanjutnya selama hari ini akan berpengaruh.
Rasulullah bersabda, “Apabila engkau telah selesai shalat Subuh janganlah Anda tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani).
2. Tidur setelah sholat ashar menuju magrib

Umat muslim juga dilarang tidur antara sholat ashar menuju magrib.
Hal ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan seperti lingkung/pikun hingga gangguan jiwa.
Dalam efek ringan, kerap tidur setelah ashar dapat menyebabkan sesak napas, gelisah, dan murung.
Sebagaimana yang diterangkan dalam hadis bahwa diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah shalat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.”
3. Sebelum melakukan sholat isya
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu: “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum sholat isya’ dan mengobrol setelahnya.” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Untuk itu, sangat disarankan bagi tiap muslim untuk menjaga diri agar tetap terbangun hingga melaksanakan sholat isya.
Ini sejalan juga anjuran nabi yang memerintahkan untuk segera tidur setelah sholat isya.
Semakin cepat sholat isya maka akan semakin cepat juga akan terbangun dan sangat mungkin melakukan sholat malam.
Apa Itu Waktu Tidur Qailulah? Momen Seorang Muslim Dianjurkan Istirahat Siang, Panen Pahala Kebaikan
Salah satu istirahat yang dianjurkan bagi seorang muslim adalah tidur qailulah.
Qailulah dapat diartikan sebagai istirahat yang dilakukan pada pertengahan siang atau saat terik matahari sedang memuncak.
Dikutip dari rumaysho.com, Imam Al-‘Aini mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tidur di tengah siang. Sedangkan Al-Munawi mengatakan bahwa qoilulah adalah tidur di tengah siang ketika zawal (matahari tergelincir ke barat), mendekati waktu zawal atau bisa jadi sesudahnya. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34: 130)

Dalil yang menganjurkan tidur qailulah (tidur siang) adalah hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ
“Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1647)
Hukum tidur qailulah
Dalam ‘Umdah Al-Qari sebagaimana disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34: 130, hukum tidur qailulah adalah sunnah.
Menurut penilaian ulama berarti tidur siang itu tidak wajib.
Artinya tidak sampai berdosa kalau ditinggalkan, tinggal siapa yang mampu dan punya kesempatan menunaikannya.
Tata Cara istirahat qailulah
Lebih lanjut, dilansir dari umma.id, pada nyatanya, qailulah tidak harus tidur, istirahat pada siang hari juga sudah termasuk qailulah.
Dalam sebuah riwayat, pada musim dingin Rasulullah SAW tidur setelah dhuhur, sedangkan saat musim panas Rasulullah SAW tidur sebelum dhuhur.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)
Rasulullah bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”
Dilansir dari Tribuntoraja.com, dalam artikel berjudul Jangan Kelamaan Tidur Siang, Berikut Cara Nabi dan Durasi Tidur yang Sehat berikut durasi tidur siang yang dianjurkan untuk seseorang.
Hasil penelitian di City University of New York, pada tahun 2010, menemukan, orang yang biasa tidur siang dengan waktu 10 – 20 menit, memiliki daya ingat yang lebih tajam dibandingkan orang-orang yang tidak melakukannya.
Namun jika tidurnya terlalu lama, justru bisa menimbulkan masalah.
Secara rinci, Indonesia Men’s Health merilis hasil penelitian tersebut, berikut ini.
- Tidur siang 10 menit dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan ketajaman otak untuk setidaknya 2,5 jam. Namun manfaat ini tidak ditemukan jika tidurnya hanya 5 menit.
- Tidur siang 20 menit dapat meningkatkan reaksi dan performa terhadap tugas yang berhubungan dengan angka.
- Tidur siang 30 menit dapat membuat seseorang mengantuk selama 5 menit pertama setelah bangun kemudian segar selama 90 menit berikutnya.
- Tidur siang 90 menit tidak memberikan manfaat, justru membuat tubuh lebih lelah dari sebelumnya. Sedangkan tidur siang lebih dari 90 menit, justru mendatangkan masalah.
Dr James Maas, pakar tidur dari Cornell University, merumuskan, tidur sebentar di siang hari dapat mengembalikan tenaga dan menjaga kesehatan.
David Dinges, dari University of Pennsylvania School of Medicine mengemukakan, tidur sebentar di siang hari dapat meningkatkan kewaspadaan, kemampuan memori, kemampuan motorik, pengambilan keputusan dan semangat, serta dapat menurunkan kemungkinan sakit jantung dan stress sebesar 30 persen.
Beberapa abad sebelum penelitian-penelitian ini, umat Islam mengenal manfaatqailulahdari penjelasan Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, “Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur yang sekejap pada siang hari karena ia membantu ibadah pada malam hari.”
Menurutnya, qailulah yang paling baik adalah sebelum zhuhur. Sedangkan sebagian sahabat Nabi, ada juga yang melaksanakan qailulah setelah Zhuhur.
Dalam riwayat Imam Bukhari, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Kami bersegera datang ke masjid untuk menanti pelaksanaan shalat Jum’at dan kami qailulah setelah shalat Jum’at.”
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah mendokumentasikan kebiasaan qailulah para sahabat.
Terdapat sebuah hadits dari Ibnu Umar, bahwa beliau berkata, “Kami (para sahabat) pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suka tidur di masjid, kami tidur qailulah di dalamnya, dan kami pada waktu itu masih muda-muda.”
Waktu tidur Qailulah dalam pandangan medis juga dapat mengobati insomnia, menurunkan stres, meningkatkan daya ingat, meningkatkan produktivitas, dan mencegah penyakit jantung.
(TribunStyle.com / Triroessita)
Baca juga artikel terkait tidur di sini ..