Virus Corona
Mitos dan Fakta Seputar Vaksinasi Covid-19 yang Banyak Dipercaya oleh Masyarakat, Mana yang Benar?
Berikut adalah mitos dan fakta seputar vaksinasi Covid-19 yang beredar di masyarakat.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
Reporter: Anggie Irfansyah
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut adalah mitos dan fakta seputar vaksinasi Covid-19 yang beredar di masyarakat.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang masih terus bertambah, pemerintah menggenjot vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah menargetkan setidaknya 1 juta dosis vaksin setiap harinya bagi masyarakat.
Namun, ternyata masih ada masyarakat yang memilih untuk tidak divaksin karena berbagai alasan.
Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Format Terbaru, Bisa Diunduh Melalui Smartphone
Baca juga: BERUNTUNG Dapat Bantuan Pemerintah Jepang, Indonesia Kedatangan 998 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca
Selain itu, banyak juga informasi tidak benar yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi Covid-19.
Berikut adalah mitos dan fakta yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi Covid-19:

Mitos vaksin menyebabkan infeksi Covid-19
Banyak mitos beredar bahwa pemberian vaksin bisa menyebabkan infeksi Covid-19 pada orang yang mulanya sehat.
Mitos ini juga menyertakan alasannya, dimana vaksin Covid-19 mengandung virus yang justru disuntikkan kedalam tubuh.
Ternyata, mitos ini tidak benar dan salah kaprah.
Faktanya, vaksin mRNA Covid-19 tidak mengandung virus hidup dan tidak berisiko menyebabkan infeksi Covid-19.
Hayley Gans, MD, doter penyakit menular pedoatrik dari Stanford menjelaskan bahwa mitos vaksin akan membuat infeksi baru tidak benar.
"Cara kerja vaksin adalah dengan memaparkan tubuh pada protein yang ada di permukaan virus, tetapi virus lainnya tidak hadir. Oleh sebab itu Anda tidak terinfeksi virus atau berubah menjadi positif setelah mendapatkan vaksin." ujarnya.
