Breaking News:

Selamat Hari Anti Narkotika Internasional! Mengapa Diperingati Setiap 26 Juni? Begini Sejarahnya

Sejarah Hari Anti Narkotika Internasional diperingati setiap tanggal 26 Juni.

HANDOUT via KOMPAS.COM
Sejarah Hari Anti Narkoba Internasional - ilustrasi narkoba 

Reporter: Amirul Muttaqin

TRIBUNSTYLE.COM - Sejarah Hari Anti Narkotika Internasional diperingati setiap tanggal 26 Juni.

Setiap tanggal 26 Juni, warga dunia memperingati Hari Anti Narkotika Internasional.

Perayaan ini merupakan ekspresi tekad untuk memperkuat aksi dan kerja sama mencapai tujuan masyarakat internasional yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Lantas bagaimana sejarah peringatan Hari Anti Narkotika Internasional ini?

Baca juga: Anji Jalani Rehabilitasi 3 Bulan di RSKO Cibubur, Proses Hukum Kasus Narkoba Tetap Berjalan

Baca juga: Ogah Lari ke Narkoba saat Banyak Masalah, Nikita Mirzani Justru Senang Lakukan Hal Ini, Apa Itu?

Ilustrasi n.
Sejarah Hari Anti Narkoba Internasional - ilustrasi narkoba (The Ruminator)

Hari Anti Narkotika Internasional juga dikenal dengan nama Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap.

Peringatan ini ditetapkan oleh PBB untuk melawan penyalahgunaan narkoba dan perdagangan narkoba ilegal.

Hari Anti Narkotika Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 26 Juni, sejak tahun 1989.

Tanggal 26 Juni diambil dari peristiwa pembongkaran perdagangan opium oleh Lin Zexu di Humen, Guangdong, yang berakhir pada tanggal 25 Juni 1839, tepat sebelum Perang Candu Pertama di Cina.

Pada tanggal 26 Juni 1987, dua teks penting (Garis Besar Multidisipliner Komprehensif Kegiatan Masa Depan dalam Pengendalian Penyalahgunaan Narkoba & Deklarasi Konferensi Internasional Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap) diadopsi pada Konferensi Internasional Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap, yang diadakan di Wina selama 17-26 Juni 1987.

Konferensi merekomendasikan bahwa hari tahunan harus diperingati untuk menandai pentingnya memerangi penyalahgunaan narkoba dan perdagangan gelap.

Tanggal 17 Juni dan 26 Juni diusulkan, dan dalam pertemuan selanjutnya, 26 Juni dipilih dan ditulis ke dalam rancangan dan resolusi akhir.

Peringatan itu dilembagakan oleh Resolusi Majelis Umum PBB 42/112 tanggal 7 Desember 1987.

Hari Anti Narkotika Internasional sering disebut oleh juru kampanye Anti-Narkoba sebagai 26/6.

Itu merupakan sebuah tandingan dari istilah "4/20" yang biasa digunakan oleh pengisap ganja untuk merayakan ganja.

Hari Anti Narkotika Internasional biasanya diperingati dengan berkampanye, unjuk rasa, perancangan poster dan banyak program lainnya.

Hal itu gencar dilakukan mengingat penggunaan narkoba yang semakin meningkat di berbagai penjuru dunia.

Mengutip World Drug Report PBB, antara 2010-2019, jumlah orang yang menggunakan narkoba meningkat sebesar 22 persen di mana sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan populasi global.

Berdasarkan perubahan demografis saja, proyeksi saat ini menunjukkan peningkatan 11 persen dalam jumlah orang yang menggunakan narkoba secara global pada tahun 2030.

Peningkatan yang nyata sebesar 40 persen terjadi di Afrika karena pertumbuhan pesat dan populasi mudanya.

Tema Hari Anti Narkotika Internasional 2021

Tema Hari Anti Narkotika Internasional 2021 (PBB)

PBB menentukan tema untuk peringatan Hari Anti Narkotika Internasional setiap tahunnya.

Tahun 2021 ini, temanya adalah Berbagi Fakta Tentang Narkoba, Menyelamatkan Nyawa.

Tema ini bertujuan untuk memerangi informasi yang salah dan mempromosikan berbagi fakta tentang narkoba.

Hal itu termasuk risiko kesehatan dan solusi untuk mengatasi masalah narkoba dunia, hingga pencegahan berbasis bukti, pengobatan, dan perawatan.

Dengan demikian, semua pihak didorong memberikan fakta dan solusi praktis untuk masalah narkoba dunia saat ini, untuk mencapai visi kesehatan untuk semua berdasarkan sains.

COVID-19 telah membawa kesadaran publik yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang kesehatan, langkah-langkah perlindungan untuk tetap sehat, dan yang paling penting, dan untuk saling melindungi.

Tumbuhnya rasa komunitas global dan solidaritas terus muncul, seperti halnya kebutuhan untuk memastikan perawatan kesehatan untuk semua.

Hari Narkoba Sedunia adalah hari untuk berbagi temuan penelitian, data berbasis bukti, dan fakta yang menyelamatkan jiwa, untuk terus memanfaatkan semangat solidaritas bersama.

Kampanye ini mengajak semua orang untuk melakukan bagian mereka, dengan mengambil sikap tegas terhadap informasi yang salah dan sumber yang tidak dapat diandalkan.

Tentu saja dibarengi dengan komitmen untuk hanya membagikan data nyata yang didukung ilmu pengetahuan tentang narkoba dan menyelamatkan nyawa.

Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2021 di Indonesia

Tema Hari Anti Narkotika Internasional 2021 di Indonesia (BNN Kota Metro)

Indonesia turut serta dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI).

Badan Narkotika Nasional (BNN) menentukan tema untuk peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Indonesia setiap tahunnya.

Tahun 2021 ini, temanya adalah War On Drugs atau perang melawan narkoba di masa pandemi Covid-19 menuju Indonesia Bersih Narkoba (BERSINAR).

Peringatan ini pun menjadi perhatian para pemangku kepentingan di berbagai darerah di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sumsel, Ika Wahyu Hindaryati, mengatakan, kegiatan HANI 2021 dilakukan terbatas karena terkendala pandemi Covid-19.

Menurutnya di masa pandemi saat ini, masyarakat tetap harus waspada dengan ancaman narkoba sebab penyebaran barang haram ini juga dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Semua golongan masyarakat mulai dari masyarakat umum, pigur publik seperti Artis, jaksa, polisi, TNI, dosen, bahkan anggota BNN juga berpotensi sebagai target penyalahgunaan narkoba

Ika menyebut, saat ini pihaknya tengah melakukan survei peningkatan penggunaan narkoba di masa pandemi. Survei dilakukan sejak awal Juni hingga Agustus 2021.

"Sekarang ini imbas dampak pandemi khususnya masalah ekonomi, pekerjaan, orang pakai narkoba. Bisa jadi karena tidak banyak orderan. Ini jadi faktor pemicu. Masyarakat harus punya benteng iman," jelas Ika Wahyu Hindaryati dikutip dari TribunSumsel.com.

Dalam mengoptimalkan pencegahan penyalahgunaan narkoba, BNNP provinsi Sumsel juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Bersinar. Satgas ini merupakan bagian dari program Indonesia Bersinar.

Dalam program ini ada Desa Bersinar, Kampung Bersinar, Kampus Bersinar, Tempat Kerja Bersinar dan Lapas Bersinar.

(Tribunstyle/ Amr)

Sebagian artikel telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul "Tema dan Logo Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 26 Juni 2021, War On Drugs, Ini Sejarahnya"

Baca artikel lainnya terkait narkoba di sini >>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Amirul Muttaqinnarkotikasejarahnarkoba
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved