Breaking News:

VIRAL Balita Suka Makan Batu Bata, Dilarang Malah Marah & Nangis, Ortu Bingung: Awalnya Makan Pasir

Seorang bocah 3 tahun di Indramayu geger, suka makan batu bata. Jika dilarang akan menangis histeris.

Editor: Monalisa
TribunJabar.com/Handhika Rahman
Ibnu, bocah Indramayu yang viral makan batu batu 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang balita asal Indramayu mendadak viral di media sosial lantaran gemar makan batu bata.

Bocah malang ini diketahui bernama Ibnu dan masih berusia tiga bulan.

Sayangnya di usia tiga tahun, Ibnu justru sering makan bahan material bangunan seperti pasir dan batu bata.

Sebenarnya pihak keluarga sudah melarang Ibnu agar tidak makan batu bata.

Sayangnya setiap kali dilarang, Ibnu malah marah dan menangis histeris.

Setelah ramai menjadi pemberitaan, Jajaran Polres Indramayu langsung melakukan kunjungan ke rumah Ibnu.

Baca juga: SIASAT Licik Guru Ngaji Rayu Bocah 8 Tahun Jadi Pemuas Nafsu, Ibu Curiga Usai Korban Ngeluh Sakit

Baca juga: NASIB Bocah 13 Tahun Disiksa Paman & Bibi, Dikubur Hidup-hidup, Pelaku Ngaku Dendam ke Ortu Korban

Ibnu, bocah pemakan batu bata saat didatangi pihak kepolisian
Ibnu, bocah pemakan batu bata saat didatangi pihak kepolisian (istimewa)

Diketahui, Ibnu merupakan warga Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Pada kunjungan itu, Kasat Binmas Polres Indramayu, Iptu Harry mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk perhatian polisi mengingat Ibnu memiliki kebiasaan yang tidak biasa.

Ia juga meminta kepada Junanih (40), ibu dari Ibnu untuk tidak membiarkan kebiasaan buruk anaknya yang doyan memakan batu bata.

Ia juga meminta Junanih memeriksakan kesehatan anaknya ke puskesmas.

"Kami memberikan pengarahan dan juga penyuluhan kepada Junanih.

Baca juga: DULU Hidup Susah jadi Sopir Angkot & Jualan Kue, Nasib Bocah Ini Berubah, Kini jadi Menteri Jokowi

Agar jangan mengabaikan kebiasaan Ibnu yang suka mengunyah lalu memakan batu bata atau pasir yang nantinya bisa saja menggangu sistem pencernaan dan juga kesehatan Ibnu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (14/6/2021).

Iptu Harry menyampaikan, pihak keluarga termasuk tetangga sebenarnya sudah melarang agar balita tersebut tidak memakan batu bata.

Hanya saja, Ibnu selalu marah dan menangis setiap kali dilarang.

Pada kesempatan itu, Satbinmas Polres Indramayu juga memberikan bingkisan sebagai bentuk perhatian kepada Ibnu dan keluarga dengan didampingi Perangkat Desa Lurah Tulungagung.

Rencana kedepannya, Polres Indramayu akan mengandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu dan puskesmas untuk memantau kesehatan Ibnu.

ilustrasi batu bata
ilustrasi batu bata ()

Pemantauan ini bertujuan agar kebiasaan memakan batu bata tersebut bisa dihilangkan karena tidak baik untuk kesehatan.

"Mengenai persoalan ini kami akan berkoordinasi kembali dengan Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat dan akan melakukan pemantauan terhadap perilaku dan kesehatan Ibnu,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Junanih ibu dari Ibnu mengatakan, kebiasaan aneh itu sudah sering Ibnu lakukan sejak 1 bulan terakhir.

"Awalnya itu makan pasir.

Terus kan saya larang, dianya ke luar malah makan batu bata," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya pada Jumat (11/6/2021).

Ibnu sendiri merupakan anak kedua dari pasangan Junanih dan Karwadi (50).

Junanih menceritakan, kebiasaan aneh tersebut hanya dialami oleh anak keduanya itu saja.

Sedangkan kakaknya, diketahui normal seperti anak pada umumnya.

Meski demikian, Junanih menyampaikan, kebiasaan memakan batu bata ini walau sering dilakukan Ibnu, akan tetapi tidak rutin ia lakukan setiap saat.

Hanya ketika Ibnu ingin memakan batu bata, ia akan keluar rumah mencari batu bata yang sedikit basah.

"Gak tentu, seinginnya dia saja.

Tapi anehnya kalau dikasih tuh gak mau, tapi kalau dilarang pas lagi makan batu bata malah nangis," ujar dia, dikutip dari TribunJabar.com, HEBOH Bocah 3 Tahun di Indramayu Hobi Makan Batu Bata, Nangis saat Dilarang Makan.

Orangtua Bercerai, 3 Anak Bernasib Pilu, Terpaksa Makan Sabun dan Mengaku Rasanya Seperti Susu

Sementara itu, kisah lain yang taka kalah miris tiga anak balita malah terpaksa makan sabun setelah terlantar ditinggal orangtuanya bercerai.

Ketiga anak tersebut adalah Nofriani (11), Yuliana (9) dan Andika (4).

Tiga bocah bersaudara ini dilahirkan seorang ibu bernama Ratima Siregar (45) dan ayah Rosul Lubis (48).

Sayang, ayah dan ibu mereka berpisah sejak tiga tahun lalu.

Ratima meninggalkan suami dan ketiga anaknya.

Akhirnya, tiga bersaudara ini hidup bersama ayah dan neneknya di Desa Muaratais II, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Ibu mereka sudah tiga tahun meninggalkan suami dan anak-anaknya.

Jadi mereka tinggal bersama saya dan ayahnya," kata Suryani Batubara (75) nenek ketiga bocah tersebut saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/2/2020).

Tiga Bocah Bersaudara jadi pemakan sabun akibat faktor ekonomi, kurang perhatian keluarga dan warga di Desa Muaratais, Angkola Muaratais, Tapanuli Selatan, Selasa (25/2/2020)
Tiga Bocah Bersaudara jadi pemakan sabun akibat faktor ekonomi, kurang perhatian keluarga dan warga di Desa Muaratais, Angkola Muaratais, Tapanuli Selatan, Selasa (25/2/2020) ((KOMPAS.COM/ORYZA PASARIBU))

Awal mula makan sabun

Suryani mengaku, kebiasaan memakan sabun mulanya hanya dilakukan cucunya si sulung Nopriani.

Lalu, Nopriani mengajarkan kepada kedua adiknya.

"Memang begitu, sudah sering sekali.

Padahal kalau makan saya kasih, tapi tetap saja dia mencari sabun dan memakannya.

Kemudian diajarkannya kepada adiknya," ucap Suryani.

Nurkholila Lubis, bou (bahasa batak;adik perempuan ayah) mereka menceritakan, kebiasaan ketiganya memakan sabun mulai terkuak setelah si bungsu Andika mengalami sakit dan dibawa ke puskesmas setempat.

Di sana baru diketahui, Andika sering mengkonsumsi sabun bersama kedua kakaknya.

Berat badannya tidak sesuai dengan anak sehat seusianya. Kurang gizi.

"Memang kakaknya yang paling besar sejak usia satu tahun sudah sering makan sabun.

Sabun jenis apa saja, dan itu memang sudah bawaannya," kata Nurkholila, dikutip dari Kompas.com dengan judul Kisah Miris Tiga Bocah Bersaudara Pemakan Sabun di Tapanuli Selatan, Si Bungsu Sampai Kurang Gizi

Dan kebiasaan itu terus terbawa hingga Nopri sang kakak berusia 11 Tahun dan tercatat sebagai siswa kelas 3 di Sekolah Dasar setempat.

Setelah ayah dan ibu mereka berpisah, perhatian dan kasih sayang tidak lagi didapat seperti biasa.

#bocahviralmakanbatubata #Indramayu

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved