VIRAL Bayi Makan Kecoa Imbas Ortu Lalai, Ibu Panik Cari Pertolongan: Yang Tersisa di Mulut Cuma Kaki
Gara-gara sibuk main HP, seorang ibu panik lihat anaknya diam-diam makan hewan ini, videonya viral.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Sebuah studi menemukan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat berkembang secara ekstensif dalam usus kecoa. Hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, seperti infeksi saluran kemih, gangguan pencernaan (diare, disentri, kolera, tipes atau demam tifoid), hingga sepsis (keracunan darah).
Reaksi alergi
Menurut hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Allergy, Asthma, & Immunology Research, kecoa adalah salah satu jenis sumber alergen di dalam ruangan.
Hal ini karena alergen yang terdapat di kotoran, tubuh, telur, dan air liur kecoa dapat menyebabkan reaksi alergi yang tidak diinginkan.
Misalnya, bersin, kulit terasa gatal, ruam kulit, dermatitis, pembengkakan kelopak mata, mata berair, hingga infeksi pernapasan serius.
Untuk mengatasi reaksi alergi akibat kecoa, Anda bisa mengonsumsi obat tanpa resep dokter, seperti: Antihistamin Dekongestan Obat kortikosteroid inhalasi
Dokter mungkin juga memberikan resep obat reaksi alergi akibat kecoa, yakni: Natrium kromolin Leukotriene receptor antagonists Pengobatan desensitisasi.
Asma
Kecoa bisa menjadi musuh berbahaya bagi para pengidap asma.
Serangan asma dapat meningkat apabila rumah penuh dengan kecoa.
Pasalnya, alergen kecoa dapat menyebabkan risiko komplikasi parah, bahkan bisa mengancam nyawa.
Orang-orang yang tidak menderita asma dapat terkena asma akibat menghirup alergen kecoa.
Anak-anak merupakan orang yang rentan terhadap paparan alergen kecoa dibandingkan orang dewasa.
Bagi yang memiliki asma, dokter mungkin meresepkan bronkodilator atau obat antiradang untuk mengobati gejala asma akibat kecoa..