RATAP PILU Ibu Pengantin yang Lompat dari Lantai 7, Terungkap Kondisi Calon Istri, Nangis Terpukul
Kisah pilu calon pengantin pria lompat dari lantai 7, sang ibu pasrah, terungkap kondisi terkini calon istri.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNSTYLE.COM - Perasaan pilu tengah dirasakan keluarga calon pengantin pria di Manado, Gerald Farlen Suatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerald Farlen Suatan loncat dari lantai 7 hotel hanya 2 jam sebelum pernikahan digelar.
Sementara itu, jenazah Gerald Farlen Suatan dimakamkan hari ini Minggu 30 Mei 2021.
Keluarga tampak pilu meratapi jenazah Gerald Farlen Suatan di rumah duka di Desa Tateli 3, Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara.
Sang ibunda tak kuasa menahan tangisnya melepas putranya pergi untuk selama-lamanya.
Dan inilah yang terucap dari bibir ibunda Alen.
Ia mengatakan dirinya dan keluarga tidak bisa berbuat apa-apa.
"Sudah kering air mata saya.
Saya cuma bisa pasrah, semua ini sudah rencana Tuhan," kata Ibunda Alen.
Baca juga: TAK Seperti Isyarat, Ucapan Pengantin Sebelum Loncat dari Lantai 7: Nanti Foto di Tempat Resepsi Ya
Baca juga: Obrolan Terakhir Calon Pengantin ke Ibu Sebelum Tewas Loncat dari Lantai 7, Diduga Malu karena Ini
Foto: Suasana rumah duka Gerald Suatan di Desa Tateli 3, Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (30/5/2021). (Tribun Manado/Isvara Savitri)
Menurut pantauan tim Tribunmanado.co.id, pihak keluarga tampak masih syok.
Beberapa anggota keluarga terlihat masih terus menangis termasuk ibunda Alen.
Suasana di Rumah Duka Gerald Suatan. (Tribun Manado/Arthur Rompis)
Saat ditanya soal rencana pemakaman, ibu Alen tampak masih bingung.
"Kami masih belum bisa memastikan apa-apa karena semua masih syok," ujar sang ibu seperti dikutip dari Tribun Manado Kata-kata yang Terucap dari Bibir Ibunda Gerald Suatan Beberapa Jam Sebelum Pemakaman.
Pemakaman Gerald Farlen Suatan, seorang calon pengantin yang loncat dari lantai 7 salah satu hotel ternama di Manado, Sulawesi Utara, dikabarkan akan dilaksanakan hari ini Minggu (30/5/2021).
Menurut informasi yang diperoleh, pemakaman akan dilaksanakan Pukul 13.00 Wita
Suasana rumah terlihat sanak saudara dan tetangga mulai berdatangan. (Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri)
Janji dan Pesan Gerald Suatan kepada Keluarga
Duka masih menyelimuti keluarga Gerald Suatan.
Keluarga, orangtua, adik-adik, kerabat, sahabat mata mereka terus berkaca-kaca bahkan menangis melihat tubuh Gerald Suatan terbujur kaku.
Janji dan pesan Gerald Suatan tinggal kenangan.
Tak bisa ditepati dan didengar lagi dari mulut Gerald Suatan.
Inilah pesan dan janji Gerald Suatan, yang masih diingat keluarga yang berduka.
1. Pesan Gerald Suatan kepada adiknya Rangga
Ada pesan yang menjadi Kata-kata terakhir Gerald Suatan kepada adiknya bernama Rangga Raintung.
Hal itu diungkap Rangga Raintung kepada tribunmanado.co.id.
Diketahui Gerald Suatan adalah calon pengantin yang meninggal dunia setelah terjatuh dari kamar di lantai 7 hotel. Gerald Suatan akrab disapa Alen.
Kejadian yang menimpanya menjadi heboh di Manado Sulut kemarin Jumat 28 Mei 2021.
Alen mempunyai 4 orang saudara.
Alen adalah anak sulung dari lima bersaudara.
Adik kedua Alen laki-laki bernama Rangga Raintung.
Adik ketiga juga laki-laki.
Sedangkan adik keempat dan kelima perempuan kembar.
Kepada tribunmanado.co.id Rangga menceritakan sosok sang kakak semasa hidup.
"Kakak orang yang bergaul dan baik hati bagi kami adik-adiknya," ucap Rangga, Sabtu (29/5/2021).
Menurut Rangga ketika dirinya ada keperluan selalu hanya menghubungi sang kakak.
Alen bekerja di Jakarta dan sekarang ada di Manado untuk melangsungkan pernikahan.
Namun kapan baliknya ke Jakarta tidak disebutkannya kepada adiknya kapan.
"Setiap ada keperluan saya hanya minta ke dia (Alen) dan langsung diberikan," kata Rangga.
Menurut Rangga ada satu pesan yang tidak bisa dilupakannya dari sang kakak.
"Saat dihotel kemarin, kakak bilang nanti satu kali berswafoto di tempat resepsi," ungkap Rangga.
Rangga juga memastikan pemakaman akan dilaksanakan besok Minggu 30 Mei 2021 Pukul 13.00 atau jam 1 siang. (fis)
2. Janji yang Disampaikan Gerald Suatan kepada Ibunya
Ibunda Gerald Suatan mengungkap apa yang menjadi janji anaknya kepada dirinya.
Janji tersebut tak bisa lagi ditepati anak kesayangannya itu.
Gerald Suatan meninggal dunia setelah jatuh dari kamar di lantai 7 sebuah hotel di Manado kemarin Jumat (28/5/2021).
Kejadian itu terjadi beberapa jam sebelum acara pesta pernkahan Gerald dan kekasihnya.
Hari ini Sabtu 29 Mei 2021, terpantau di rumah duka ibunda Gerald Suatan terus menangisi jenazah anaknya.
Rumah duka berada di Desa Tateli 3 Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut.
"Ado kasiang Alen, ngana pe bae skali, tumpuan hidup keluarga, selama ini ngana salalu bantu pa mama deng ade," kata dia.
Foto Alen mengenakan pakaian kapten terpasang di depan peti jenazah.
Alen menuntut ilmu di sekolah pelayaran Jakarta dan telah menyandang gelar perwira muda.
Suasana di Rumah Duka Gerald Suatan.
Rekan rekan Alen kemudian datang menjenguk.
Tangis si ibu kembali pecah.
"Alen napa ngana pe tamang tamang so datang kamari," tangisnya.
Para sahibul bait Alen meneteskan air mata.
Sang ibu kepada Tribun Manado mengaku sangat kehilangan anaknya.
"Dia seorang (anak) yang sangat baik dan selalu membantu keluarga," kata dia.
Ia mengulang kembali janji Alen kepadanya.
"Ngana bilang ngana mo berlayar ka tujuh samudra," bebernya.
Ia menuturkan sang anak sekolah di Jakarta dan telah bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta.
"Dia adalah kebanggaan kami," ujar dia. (*)
Meis Menangis Hingga Pingsan
Meis, calon pengantin Gerald Suatan, menemani jenazah calon suaminya itu Jumat malam di rumah duka Desa Tateli 3, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut.
Gerald adalah calon pengantin yang tewas setelah jatuh dari kamar lantai 7 sebuah hotel di Manado, Jumat (28/5/2021).
"Ia mendampingi jenazah calon suaminya," beber seorang perwakilan keluarga yang enggan namanya disebut.
Meis begitu terpukul. Ia menangis tersedu sedu.
Berkali kali Meis pingsan karena tak kuat menahan beban derita.
"Dia pusing dan pingsan, hari ini pulang ke rumah dulu nanti balik sebentar," katanya.
Ia menuturkan Meis adalah guru di salah satu sekolah ternama di Manado.
Ia belum tahu berapa lama keduanya berpacaran.
"Keduanya mengurus sendiri perkawinan," ujar dia. (*)