Breaking News:

PRIA Misterius Tiba-tiba Masuk Saf Wanita, Cabuli Anak Gadis saat Shalat, Aksi Bejatnya Terekam CCTV

Seorang pria nekat melakukan pelecehan seksual terhadap anak gadis saat shalat di masjid, aksi bejatnya terekam CCTV.

thedailystar.net
Ilustrasi. 

TRIBUNSTYLE.COM - Baru-baru ini aksi bejat seorang pria melakukan pelecehan seksual terhadap anak gadis menuai sorotan di media sosial.

Pria itu nekat melakukan pelecehan seksual terhadap anak gadis tersebut saat sedang shalat di masjid.

Aksi pria ini terekam oleh CCTV yang terpasang di masjid tersebut.

Video itu viral dan beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram, @gawe_gila, Selasa (18/5/2021).

Dalam video yang beredar, nampak seorang anak gadis sedang menunaikan ibadah shalat di belakang wanita.

Lalu, tiba-tiba datang seorang pria tak dikenal menggunakan masker masuk ke saff wanita di masjid itu.

Terlihat dalam video, pelaku mencabuli anak gadis itu saat sang gadis melakukan gerakan sujud.

Baca juga: 2 Tahun Mengira Pernikahan Bahagia, Istri Tuna Rungu Hancur Tahu Rahasia Suami, Ternyata Sebejat Ini

Baca juga: Dokter Malah Asyik Berfantasi saat Periksa Keputihan Pasien, Tak Sadar Aksi Bejatnya Direkam

Ilustrasi
Ilustrasi (The Standard/ Shutterstock)

Anak gadis ini terlihat kebingungan saat bangun dari sujudnya, sambil melihat pria tersebut.

Insiden ini terjadi di Masjid Baitul, Kecamatan Giri Maya, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Hingga kini, diketahui aksi tak senonoh itu sedang di tangani kepolisian.

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews KRONOLOGI Anak Gadis Dicabuli Pria saat Shalat di Masjid, Polisi Lakukan Penyelidikan, berikut fakta aksi pencabulan pria terhadap anak gadis, dikutip dari berbagai sumber:

1. Kronologi Kejadian

Sang pengurus masjid Baitul Makmur, Saiful Anwar menyebut kejadian tersebut terjadi Minggu (16/5/2021) saat waktu shalat isha.

Saiful mengatakan pihak masjid sudah melaporkan ke Polsek Bukit Intan terkait kejadian yang terjadi di masjid tersebut.

Saiful menjelaskan, malam itu juga usai salat sang ibu anak perempuan itu langsung melapor ke pengurus masjid, bahwa anaknya diganggu oleh seorang laki-laki.

"Jadi usai salat orangtua langsung melapor ke kita berdasarkan aduan anaknya bahwa dia diganggu oleh seorang laki-laki saat salat."

"Jadi waktu itu juga kita langsung periksa CCTV bersama orangtuanya," kata Saiful kepada Bangkapos.com, Senin (18/5/2021).

Hingga kini, pihaknya masih mencari pelaku pria tersebut, agar dapat diproses secara hukum.

"Kami sudah melapor ke Polsek Bukit Intan namun untuk prosesnya baru bisa kalau si korban itu yang melapor, nah berdasarkan informasi katanya mereka itu bukan orang sini tapi orang Koba Bangka Tengah, dan mereka belum melapor sampai hari ini jadi kami yang melaporkan atas kejadian itu," jelasnya.

Lanjut Saiful, pihaknya kedepan akan lebih meningkatkan pengamanan di masjid, agar kejadian serupa tak terulang kembali.

"Kami kedepannya akan lebih waspada lagi, seperti menambah cctv hingga kalau bisa kami tambahkan security di masjid untuk pantau langsung."

"Kalau sudah seperti ini bahaya kita harus waspada nanti horden juga akan kita turunkan biar kelihatan dari luar yang sedang salat," jelasnya.

2. Sedang dalam Penyelidikan Polisi

Kini, tim kepolisian masih menyelidiki siapa pria pelaku pencabulan tersebut.

Informasi itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkal Pinang AKP Adi Putra.

"Masih dalam penyelidikan, dari Tim Naga melakukan pengejaran terhadap pelaku," ucap Adi dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Viral Seorang Wanita Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soetta

Viral curhatan seorang wanita mengaku menjadi korban pelecehan seksual saat rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Diketahui wanita tersebut berinisial LHI, yang kemudian menceritakan peristiwa itu melalui akun Twitter-nya, @listongs.

Menurutnya, hal tersebut terjadi saat ia menjalani rapid test di terminal 3 Bandara Soetta.

"Pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter rapid test Bandara Soekarno-Hatta, Terminal 3, tulisnya dalam sebuah utas Twitter, Jumat (18/9/2020).

Kala itu, tepatnya 13 September 2020, ia hendak terbang menuju Nias, Sumatra Utara.

LHI mengaku telah melaporkan apa yang telah dialaminya kepada pihak berwajib.

TEGANYA Dokter Ini Manfaatkan Situasi Keruh Pandemi Covid-19, Palsukan Hasil Rapid Test Demi Fulus

Ilustrasi rapid test.
Ilustrasi rapid test. (Shutterstock)

Namun, lantaran belum diproses, akhirnya ia memutuskan untuk membagikannya di media sosial.

"Sebenernya dari kemarin-kemarin mau bikin thread ini maju mundur, takut kenapa-kenapa, tapi karena laporan aku belum ada yang diproses, jadi ya sudah lapor ke netizen saja," ungkapnya melalui Twitter.

Dikutip dari Kompas.com, LHI menceritakan kronologi pelecehan seksual terhadapnya.

Ia mengaku datang lebih awal ke bandara untuk melakukan rapid test karena itu adalah syarat melakukan penerbangan.

"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit).

Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," tutur LHI kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020)

Ia kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas yang dimiliki Kimia Farma.

Kronologi LHI Mengaku Alami Pelecehan Seksual

Setelah melakukan rapid test, hal tak terduga dilakukan oleh petugas kesehatan.

Awalnya, petugas tersebut mengatakan hasil rapid test LHI

Namun, petugas pria itu menyarankannya untuk melakukan tes ulang dan menjamin hasilnya akan nonreaktif.

LHI bingung dan merasa ada sesuatu yang tak beres, tapi tetap mengikuti usulan itu.

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Indianexpress)

Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya.

Tak disangka, ternyata petugas itu meminta sejumlah uang untuk keterangan nonreaktif yang dikeluarkannya.

Menurut LHI, ia merasa diperas oleh petugas rapid test tersebut.

Tak mau ribet, LHI lantas mentransfer uang sejumlah Rp 1,4 juta melalui ponsel ke rekening petugas itu.

Tak selesai di situ, pria tersebut malah mencium dan meraba bagian dada LHI.

Hal itu sontak membuatnya kaget dan trauma.

Situasi bandara yang masih sepi, di mana waktu baru menunjukkan sekitar pukul 04.00 WIB, LHI tak bisa melawan atau teriak minta tolong.

Setelah tiba di Nias, LHI mengaku telah melaporkan kejadian yang dia alami ke polisi setempat.

Namun, polisi setempat menyarankan untuk melapor ke polisi di mana kejadian perkara berlangsung.

"Saya juga sudah telepon ke teman saya yang polisi," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Istimewa)

Polisi Minta Korban Membuat Laporan Resmi

Sementara itu, Polres Bandara Soekarno-Hatta mengaku belum menerima laporan terkait peristiwa pelecehan seksual dan pemerasan.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho, mengatakan belum ada laporan secara resmi hingga Jumat (18/9/2020).

Alex pun meminta pemilik akun Twitter yang menulis utas terkait kekerasan seksual dan pemerasan di Bandara Soetta membuat laporan secara resmi.

"Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal kami mohon pemilik akun untuk dapat membuat laporan secara resmi," kata Alex, dikutip dari Kompas.com.

Untuk memastikan, Alex akan melakukan pemeriksaan CCTV terkait tindakan pelecehan seksual tersebut.

(Tribunnews.com/Shella, Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)(Kompas.com/Kontributor Pangkal Pinang, Heru Dahnur, TribunStyle.com/Gigih Panggayuh))

#masjid #pelecehanseksual #BangkaBelitung

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
pencabulanmasjidshalatBangka Belitung
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved