Breaking News:

FAKTA Waduk Kedung Ombo Tempat Insiden Perahu Terbalik, Ada Makam Mengapung di Tengah Waduk

Tragedi perahu terbalik yang terjadi Waduk Kedung Ombo pada Sabtu 15 Mei 2021 siang jadi sorotan publik.

Editor: Galuh Palupi
Instagram Visit Surakarta
Ilustrasi/Perahu di Waduk Kedung Ombo terbalik. 

TRIBUNSTYLE.COM - Tragedi perahu terbalik yang terjadi Waduk Kedung Ombo pada Sabtu 15 Mei 2021 siang jadi sorotan publik.

Sejumlah korban tewas tenggelam dalam insiden tersebut.

Waduk Kedung Ombo memang menyajikan wisata yang indah, sehingga saat libur lebaran banyak masyarakat antusias berwisata di tempat satu ini.

Ada fakta terkait Waduk Kedung Ombo.

Bila Anda pernah berwisata ke sana, mungkin menemui sebuah bangunan kecil mengapung.

Makam Nyi Ageng Serang berada di tengah Waduk Kedung Ombo (WKO), Sabtu (7/7/2018).
Makam Nyi Ageng Serang berada di tengah Waduk Kedung Ombo (WKO), Sabtu (7/7/2018). ((KOMPAS.com/LABIB ZAMANI))

Di tengah Waduk Kedung Ombo (WKO) tepatnya di Dusun Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terdapat sebuah bangunan kecil mengapung.

Di samping kanan kiri pintu masuk utama bangunan itu terpasang dua bendera Merah Putih.

Bangunan kecil tersebut diketahui merupakan makam Nyi Ageng Serang, seorang pahlawan nasional Indonesia. Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi.

Ia merupakan anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Sragen - Grobogan.

Letaknya yang mengapung di tengah-tengah waduk membuat makam ini menjadi destinasi wisata religi bagi wisatawan.

Makam ini selalu ramai dikunjungi wisatawan setiap Sura dan Muharram.

Mereka tidak hanya datang dari dalam, namun juga dari luar negeri, seperti Belanda.

Wisatawan yang datang ke makam terbuat dari papan kayu berukuran sekitar 12 x 8 meter tujuan utamanya adalah untuk berziarah.

Karena berada di tengah-tengah waduk, maka akses utama menuju makam tersebut harus menggunakan perahu.

Perahu ini telah disiapkan warga di bibir WKO. Perjalanan menuju makam membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Menurut warga yang tinggal di sekitar WKO, Harwito, akses masuk ke makam tersebut bisa melalui Sragen, Boyolali maupun Grobogan. Alasannya, makam Nyi Ageng Serang berada di tiga wilayah tersebut.

Wisatawan yang ingin berziarah ke makam Nyi Ageng Serang dari Sragen bisa malalui Dusun Bonolayar, Sumber Lawang.

"Nyi Ageng Serang merupakan keturunan Keraton Mataram Yogyakarta. Dia dulu menyebarkan agama Islam. Berkembang di Sragen, Boyolali dan Grobogan," kata Harwito ditemui Sabtu (7/7/2018), sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com dalam artikel berjudul Wisata Religi Makam Nyi Ageng Serang di Tengah Waduk Kedung Ombo.

Nyi Ageng Serang wafat sekitar tahun 1828 dan dimakamkan di kawasan tersebut.

Namun karena ada proyek pembangunan WKO, makam Nyi Ageng Serang kemudian dipindahkan ke Yogyakarta.

Meskipun telah dipindah masih banyak wisatawan yang datang untuk berziarah ke makam tersebut.

Tidak hanya pada siang hari, namun ada beberapa wisatawan yang datang berziarah pada waktu malam hari.

"Setiap Sura dan Muharram makam Nyi Ageng Serang ramai dikunjungi wisatawan yang ingin berziarah. Di sana mereka melakukan tirakatan dan berdoa," kata Ketua RT 027 Dusun Bonolayar, Kecamatan Sumber Lawang, Sragen.

Wisatawan yang datang berziarah tidak dipungut biaya.

Tetapi mereka memberikan uang secara suka rela kepada pemilik perahu yang telah mengantarkannya ke makam Nyi Ageng Serang.

"Sekitar dua tahun lalu ada rombongan wisatawan dari Belanda sekitar 12 orang. Mereka ingin berziarah ke makam Nyi Ageng Serang melalui Dusun Bonolayar, Sragen," kata warga lain, Nur Yanto (25).

Rombongan wisatawan dari Belanda tersebut tiba di makam Nyi Ageng Serang pada siang hari.

Mereka berada di makam tersebut sekitar dua jam.

"Wisatawan mancanegara yang ke sini rata-rata bisa berbahasa Indonesia. Jadi, tidak membuat kita merasa kesulitan ketika mengantar mereka menuju ke makam," kata Yanto.

Pesona Warung Apung Kedung Ombo yang Buat Wisatawan Ramai Berdatangan, Baru Kali Ini Berakhir Pilu

Tragedi libur lebaran, sebuah perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali.

Saat ini polisi bersama pihak berwenang masih mencari penyebab perahu yang mengangkut puluhan penumpang itu terbalik. 

Sementara dari dugaan Koordinator Basarnas Pos SAR Solo, Arif Sugiyarto, kelebihan muatan menjadi salah satu dugaan penyebab perahu terbalik

"Ada dugaan yang mengarah ke sana," kata Arif, Sabtu (15/5/2021).

Dugaan tersebut didasarkan manifest penumpang. 

Dari manifes tersebut diketahui perahu tersebut maksimal memuat 14 orang. 

Perahu yang bikin petaka dipasang garis polisi di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021) sore.
Perahu yang bikin petaka dipasang garis polisi di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021) sore. (TribunSolo.com/Agil Tri)

Itu sudah termasuk 1 nahkoda dan 1 kernet. 

"Sehingga ada kelebihan 6 orang," ucap Arif. 

Selain itu, ada dugaan lain yang menjadi penyebab perahu terbalik, yakni adanya seorang penumpang yang tiba-tiba ber-swafoto saat perahu mendekat menuju warung apung.

"Mendeteksi ada salah seorang penumpang yang maju ke depan saat perahu masih melaju untuk selfie," ujar Arif. 

"Kemudian perahu bergoyang, dan saat itu menimbulkan perahu terbalik," tambahnya.

Menurut keterangan penumpang, ketika kapal sudah akan mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan selfi di bagian ujung depan perahu.

Tak disangka itu awal mula terjadinya tragedi, perahu miring hingga mengaikbatkan air masuk.

Mengutip jatengprov.go.id, warung apung di Kedung Ombo memang jadi magnet tersendiri bagi wisatawan.

Pengunjung bisa merasakan kuliner khas warung apung dengan menu ikan bakar maupun goreng.

Di area parkir kendaraan, terdapat pedagang ikan khas WKO yang diasap dan bisa dijadikan oleh-oleh untuk dimasak di rumah.

Sementara untuk wisata perahu bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan WKO dengan naik perahu.

Di warung apung ini, pengunjung bisa merasakan kuliner khas warung apung dengan menu ikan bakar maupun goreng.

Jarak tempuh ke Wanawisata yang jauh akan terobati dengan suguhan kuliner dan pemandangan yang luar biasa indah ini.

Maka tidak heran saat momen libur Lebaran tiba, warung apung ini jadi magnet bagi wisatawan untuk melepas penat.

Sementara itu, baru kali pertama ini tragedi memilukan dengan jumlah korban tak sedikit terjadi di Waduk Kedung Ombo.

Kesaksian Korban Perahu Terbalik di Kedung Ombo : Istri & Anak Kedua Selamat, Anak Pertamanya Hilang

Terbaliknya perahu wisatawan di Waduk Kedung Ombo Boyolali menyisakan kisah pilu karena ada yang menjadi korban.

Salah satu penumpang yang selamat, Mustakim mengaku hanya bisa terus berdoa.

Ya, dia bersama istrinya dan dua anaknya ikut terjungkap saat perahu terbalik tiba-tiba di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).

Wajahnya masih syok saat ditenangkan polisi, karena ada satu anaknya pertamanya yang berusia 7 tahun terlepas dari tangannya saat menyelamatkan diri.

"Saya mau tangkap tangannya, tapi enggak sampai, karena sudah tenggelam,” aku dia bergetar.

Relawan mengevakuasi perahu yang bikin celaka wisatawan di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).
Relawan mengevakuasi perahu yang bikin celaka wisatawan di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

"Saya berharap anak saya bisa ketemu dengan selamat," harap dia kepada TribunSolo.com.

Sementara istri dan anak keduanya berhasil diselamatkan saat terjungkal di tengah-tengah waduk.

Adapun Mustakim yang merupakn warga Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali itu mengaku ke Waduk Kedung Ombo untuk berlibur saat Lebaran.

"Menyenangkan keluarga dengan berlibur," aku dia.

Di antaranya ia bersama istri dan dua anakanya berecana menikmati suasana dan kulineran di warung apung yang berada di tengah waduk.

"Saya bersama keluarga ke sini ingin mengisi hari libur, kami menaiki perahu tersebut menuju ke warung apung," kata dia.

Namun kenyataan harus diterima karena perahu yang dinaiki 20 orang terbalik, sementara 9 orang dinyatakan hilang.

"Kami tidak mempunyai firasat apapun dengan kejadian ini," jelasnya.

Saat itu dia masih mengingatnya jika saat perahu terbalik keluarnya tercebur ke waduk sedalam puluhan meter tersebut.

"Saat perahu terbalik, saya mencoba memegang sesuatu pada kapal, kemudian memegang istri dan anak kedua saya," ucap dia.

"Saya mencoba meraih tangan anak pertamanya, tak tak bisa," tuturnya menceritakan detik-detik kejadian nahas itu.

Bahkan selain anak yang belum ditemukan, ada keponakan hingga adiknya juga belum ada kabar.

"Berharap ketemu selamat," jelasnya.

Total Korban Ditemukan 6 Orang

Total korban perahu terbalik yang sudah berhasil dievakuasi di Waduk Kedung Ombo Boyolali sebanyak 6 orang.

Kerja keras evakuasi dilakukan menjelang sore sekira pukul 16.00 WIB hingga kini pukul 19.22 WIB masih dilakukan, Sabtu (15/5/2021).

Di antaranya dilakukan oleh tim dari Basarnas Pos Surakarta, Polair Polda Jateng, BPBD Boyolali hingga relawan lainnya.

Dari pantauan TribunSolo.com yang memantau evakuasi langsung, beberapa menit ditemukan kembali 3 korban tenggelam dalam keadaan meninggal dunia.

Yakni pada menit ke 18.22 WIB adalah seorang anak kecil yakni korban ke-4 yang berhasil dievakuasi.

Evakuasi korban tenggelam akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021) sore.
Evakuasi korban tenggelam akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021) sore. (TribunSolo.com/Agil Tri)

Kemudian pada menit ke 18.38 ada korban ke-5 dan pukul 18.45 WIB yakni korban ke-6.

Maka total korban tenggelam akibat perahu terbalik menjadi 6 orang.

"Masih kurang 3 korban," ungkap Koordinator Evakuasi Insiden Waduk Kedung Ombo, Kurniawan Fajar Prasetyo kepada TribunSolo.com di lokasi malam hari.

Temuan Pertama Ada 3 Orang

Tiga orang dari 9 wisatawan yang hilang pasca perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (15/5/2021) sore.

Dari pengamatan TribunSolo.com di lapangan, jenazah korban tenggelam tersebut dua anak-anak atau balita, 1 orang dewasa.

Adapun jaraknya penemuan korban sekira 50 meter dari lokasi kejadian di perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu.

Ketiga korban ditemukan oleh petugas gabungan sekitar pukul 17.20 WIB atau menjelang Magrib.

Saat itu sejumlah jenazah itu dimasukkan dalam kantong mayat dan dibawa dengan tiga ambulans.

"Dibawa ke RSUD Waras Wiris Andong Boyolali," kata petugas di lapangan.

9 Orang Hilang

Total penumpang di dalam kapal yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali dipastikan berjumlah 20 orang.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.

"Jadi 20 orang menaiki kapal, sedangkan kapal maksimal memuat 12 orang," ungkap dia memantau evakuasi di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).

Menurutnya, korban yang hilang bukan 5 orang, tetapi 9 orang masih dalam pencarian oleh petugas yang diduga kuat tenggelam.

"11 yang kita diselamatkan, 9 orang masih dicari (hilang)," terang dia menekankan.

Adapun operasi pencarian menurut dia, dibantu oleh berbagai petugas dan relawan mulai dari BPBD Boyolali, Polair Polda Jateng, Basarnas Pos Surakarta hingga lainnya.

"Operasi (pencarian) sampai 5 hari ke depan," jelasnya.

Kondisi perahu berisi wisatawan yang terbalik di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).
Kondisi perahu berisi wisatawan yang terbalik di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

Jumlah Penumpang 20 Orang

Jumlah penumpang di dalam perahu yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ternyata 20 orang.

Insiden tersebut tepatnya terjadi di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu pada Sabtu (15/5/2021) siang.

Adapun sebelumnya dikabarkan penumpang ada 16 orang, sementara yang dinyatakan hilang tenggelam ada 5 orang.

Dari informasi yang diperoleh TribunSolo.com, perahu itu hendak makan di warung apung yang ada di WKO.

Diketahui pemilik perahu adalah Kardiyo dan dikemudikan oleh Galih.

Seorang saksi mata, Tinuk menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika kapal sudah akan mendekati warung, para penumpang berswafoto di kapal.

"Posisi penumpang saat berswafoto banyak yang ada di depan kapal sehingga air mulai masuk dan kapalnya terbalik," paparnya.
(Tribun Solo)

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Waduk Kedung OmboBoyolaliperahu terbalik
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved