Breaking News:

5 Cara Menghilangkan Hasad dalam Diri, Hempas Rasa Iri Lihat Kebahagiaan Orang Lain di Idul Fitri

Berikut 5 cara menghilangkan hasad dari diri sendiri, bahagianya Idul Fitri 1442 H tanpa rasa iri.

Highwaystarz-Photography
Ilustrasi hasad melihat nikmat orang lain 

Reporter : Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Berikut 5 cara menghilangkan hasad dari diri sendiri, bahagianya Idul Fitri 1442 H tanpa rasa iri.

Besok, Kamis (13/5/2021) umat muslim di Indonesia akan merayakan Idul Fitri 1442 H.

Berbagai cara dilakukan untuk menyambut hari nan bahagia, mulai dari membeli pakaian baru, menyiapkan berbagai masakan hingga bersiap melakukan tradisi silaturahmi .

Nah, sayangnya, di momen lebaran ini tak sedikit dari kita yang terjebak hasad dengan kondisi orang lain.

Ilustrasi dengki atau hasad
Ilustrasi dengki atau hasad (Forbes)

Baca juga: Bacaan Doa Akhir Ramadhan dan Takbiran Malam Idul Fitri Pendek dan Panjang, Lengkap Arab dan Latin

Baca juga: 50 Kata-kata Mutiara dan Gambar Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Bahasa Indonesia dan Inggris

Hal ini diperparah dengan adanya media sosial yang membuat setiap orang bisa membagikan apa saja yang ingin mereka share.

Secara tak sadar kita akan membandingkan diri kita dengan keadaan orang lain, yang kemudian bisa saja berdampak buruk pada kondisi hati.

Jika kita tidak bisa bersyukur dan mengambil hikmah, kita bisa jadi membenci nikmat orang lain tersebut.

Bahkan jika tidak hati-hati, kita berharap agar nikmat tersebut hilang dan pindah kepada diri kita.

Lantas bagaimana agar kita terhindar dari hasad di Idul Fitri 2021 ini?

Terlebih dahulu kita pahami, apa itu hasad?

Ada dua pengertian hasad. Ada pengertian versi jumhur sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Musthafa Al-‘Adawi,

الحَسَدُ هُوَ تَمَنَّى زَوَالَ النِّعْمَةِ عَنْ صَاحِبِهَا

“Hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain.” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 720)

Ada juga pengertian hasad sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah,

الْحَسَدَ هُوَ الْبُغْضُ وَالْكَرَاهَةُ لِمَا يَرَاهُ مِنْ حُسْنِ حَالِ الْمَحْسُودِ

“Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:111).

Hasad adalah sifat jelek karena kebencian yang ada disebabkan oleh kurang berimannya kita kepada takdir Allah dan tidak setuju pada pembagian karunia Allah.

Ada juga sebabnya karena cinta dunia, takut disaingi, takut diejek oleh orang lain, dan lemahnya iman.

Ilustrasi cemburu dengan kebahagiaan orang lain
Ilustrasi cemburu dengan kebahagiaan orang lain (shutterstock)

Baca juga: Bacaan Takbir di Hari Raya Idul Fitri yang Benar dan Lengkap Berserta Artinya

Baca juga: Kerap Salah, Beda Arti Ucapan Lebaran, Minal Aidin Wal faizin & Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

Cara agar kita tidak hasad atau benci dengan nikmat orang

1. Memiliki ilmu dan iman

Kita perlu ilmu dan iman agar tidak terjebak dengan hasad pada orang lain.

Memiliki dua hal tersebut, kita akan jauh dari hasad, dan terhindar dari kerugian baik di dunia dan di akhirat.

Di antara dampak jelek dari hasad adalah:

a. Orang yang hasad berarti menentang takdir Allah.

b. Orang yang hasad itu menjadi bala tentara setan.

c. Orang yang hasad itu memecah bela kaum muslimin.

d. Kebaikan orang yang hasad akan hilang.

e. Orang yang hasad akan terus berada dalam keadaan sedih.

2. Mengingat akhibat hasad

Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah berkata, “Ketahuilah bahwa orang yang didengki (dihasadi) akan mendapatkan kebaikan dari orang yang hasad. Kebaikan dari orang yang hasad akan diambil dan akan diberi pada orang yang dihasadi. Apalagi sampai ada ghibah dan menjelekkan.” (Fiqh Al-Hasad, hlm. 47)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا, فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ, فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ

“Barangsiapa yang berbuat zalim pada saudaranya, maka hendaknya dia meminta kehalalan padanya, karena kelak di akhirat tiada lagi dinar maupun dirham sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zalimi). Bila tidak memiliki kebaikan maka kejelekan saudaranya (yang dia zalimi) akan diberikan padanya.” (HR. Bukhari, no. 6534)

3. Memperbanyak syukur

Dikutip dari rumaysho.com, dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4: 278. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 667)

4. Melihat orang yang kondisinya di bawah kita

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ

“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 6490; Muslim, no. 2963)

Dalam hadits lain disebutkan,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim, no. 2963)

5. Berdoa kebaikan pada orang yang mendapat nikmat

Saat melihat orang lain mendapatkan nikmat, maka jika kita mendoa untuk orang tersebut maka kita meendapat apa yang sama.

Dari Ummu Darda’ radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan doanya kepada saudarany). Ketika dia berdoa kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata: Aamiin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya.” (HR. Muslim, no. 2733)

(TribunStyle.com / Triroessita Intan P)

#hasad #IdulFitri

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
hasadIdul Fitri 1442 Hcara menghindari rasa hasadTriroessita Intan Pertiwi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved