DRAMA Cinta Segiempat, Sosok R Naksir Nani Aprilliani Lalu Sarankan Kirim Sate Beracun ke Mantan
Fakta baru terungkap dalam kasus sate beracun yang menewaskan putra seorang driver ojol di Bantul.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Fakta baru terungkap dalam kasus sate beracun yang menewaskan putra seorang driver ojol di Bantul.
Terungkap sosok R, pria yang menyarankan pelaku Nani Aprilliani untuk mengirimkan sate beracun ke mantan pacarnya.
R ini rupanya naksir Nani Aprilliani, namun cintanya bertepuk sebelah tangan.

Ternyata, R merupakan pelanggan Nani Aprilia Nurjaman yang bekerja di sebuah salon.
"Bahwa tersangka adalah pegawai sebuah salon dan memiliki beberapa pelanggan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dalam rilisnya, Senin (3/5/2021) dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Wanita Pengirim Sate Takjil Beracun Diduga Introvert, Ini Penjelasan Polisi".
Dijelaskannya, dari beberapa pelanggan salon, ada salah satu pelanggan berinisial R yang terkait tersangka. Tetapi, cintanya bertepuk sebelah tangan, Nani yang memilih T.
Namun, setiap Nani dan T memiliki masalah, dia bercerita kepada R. Kemudian, R menyarankan untuk memberikan pelajaran kepada T, yaitu memberikan KCN atau kalium sianida yang bersama dengan makan.
Baca juga: BARU Terkuak Ini Sosok Pria Sarankan NA Kirim Sate Sianida, Pelanggan Salon, Terlibat Cinta Segitiga
Menurut R kepada Nani, efeknya hanya muntah dan diare.
"Akhirnya tersangka pun mengikuti anjuran pelanggan inisial R dengan cara membeli (KCN) secara online," kata Ngadi
KCN tersebut dicampurkan dalam bumbu makanan sate ayam yang sudah dibeli sebelumnya oleh tersangka.
Ketika memberikan makanan tersebut kepada pelanggan berinisial T, tersangka juga mendapatkan anjuran dari R agar dikirimkan melalui ojek online.
Namun, tanpa aplikasi agar tidak diketahui siapa yang mengirim.
"Tersangka mengikuti saran tesebut," kata Ngadi.

Sementara Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, bahan kimia yang dipesan melalui aplikasi online cukup lama dan dicampurkan ke satenya itu.
"Dari peristiwa ini kami simpulkan bahwa sebenarnya, peristiwa ini sudah dirancang tidak saat itu. Tetapi dirancang beberapa hari atau beberapa minggu sebelumnya," kata Burkan.