Mengutip hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir, melebihi kesungguhan di selain malam tersebut.
Adapun amalan utama yang dikerjakan Rasulullah SAW antara lain memperpanjang salat malam.
Kemudian, Rasulullah SAW tidak tidak tidur pada 10 hari terakhir Ramadan.
Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam tersebut untuk salat, zikir hingga waktu fajar.
Tilawah Al Qur'an
Memperbanyak membaca Al Qur'an
Tilawah Al Qur'an adalah ibadah ringan, namun memiliki keutamaan besar.
I'tikaf
Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, berdoa, membaca Al Qur'an, salat sunnah, bersholawat dan bertaubat.
Di masa pandemi Covid-19, i'tikaf dapat dilakukan di rumah atau di masjid namun dengan menerapkan protokol kesehatan.
Memperbanyak sedekah
Sedekah wajib, zakat fitrah dan zakat mal.
Sedekah sunnah, berbentuk harta, pangan, pakaian atau sedekah untuk yatim dan dhuafa.
Keiistimewaan 10 hari terakhir Ramadan
1. Merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah.
2. Malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
3. Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Menurut hadis riwayat Al-Buchori dan Muslim, Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, Nabi Muhammad SAW kencangkan ikat pinggang, bersungguh-sungguh dalam ibadah, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.
Lailatul Qadar
Terdapat keutamaan di masa 10 hari terakhir Ramadan.
Ada beberapa amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat memasuki 10 hari terakhir.
Salah satunya adalah malam 10 hari terakhir Ramadan merupakan waktu turunnya malam Lailatul Qadar, yakni malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia.
Pada malam lailatul qadar disebutkan memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.
Meskipun malam lailatul qadar ini tidak diketahui kapan datangnya, namun umat Islam diminta untuk mencarinya di 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Hal ini seperti sabda Rasulullah: "Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan." (HR. Imam Bukhari).
Lantas, apa saja keutamaan 10 hari terakhir dan amalan yang dapat dilakukan di bulan Ramadan? Berikut ulasannya:
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadan
Sebelum masuk pada keutamaan 10 hari terakhir Ramadan, keutamaan Ramadan sesungguhnya setiap bagian darinya memiliki nilai keuatamaan masing-masing.
Sebagaimana TribunStyle.com kutip dari Wartakotalive.com, Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan, dari Tilawah Al Quran, I'tikaf hingga Memperbanyak Sedekah
Keutamaan tersebut telah dikatakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi berikut:
"Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."
Sepuluh malam terakhir bulan Ramadan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).
Video: Ucapan HUT Ke-22 Harian Warta Kota dari Wapres, Ketua MPR dan Wagub DKI
Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Arti dari perkataan 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya.
Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT. (Antaranews)