Breaking News:

Ramadhan 2021

Hukum Perempuan Itikaf di Masjid di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan 3 Hal Ini

Itikaf tak hanya dilakukan oleh laki-laki tapi juga perempuan, bagaimana hukum dan tata caranya? Ustaz Adi Hidayat beri penjelasan.

wallpaperdp / ISLAMPOS tribunmanado.co.id
Ilustrasi seorang muslimah itikaf di masjid 

Reporter : Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Itikaf tak hanya dilakukan oleh laki-laki tapi juga perempuan, bagaimana hukum dan tata caranya? Ustaz Adi Hidayat beri penjelasan.

Itikaf menjadi salah satu amalan ibadah sunnah yang banyak dilakukan oleh umat muslim di bulan Ramadhan.

Amalan menyepi di masjid untuk bermuhasabah ini dilakukan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Dikutip dari jateng.kemenag.go.id, Sebagaimana Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada setiap Ramadhan selama 10 hari dan pada akhir hayat, beliau melakukan i’tikaf selama 20 hari. (HR. Bukhari).

Umat muslim akan banyak berdzikir, bermuhasabah, membaca al quaran hingga melakukan sholat sunnah malam.

Lantas bagaimana hukum untuk melakukan itikaf bagi seorang muslimah?

Tata Cara Lengkap Itikaf raih malam Lailatul Qadar
Tata Cara Lengkap Itikaf raih malam Lailatul Qadar (moeslim choice)

Baca juga: Rahasia Lailatul Qadar, Ustaz Adi Hidayat Jelasakan Makna Mendalam dan 2 Keistimewaan di baliknya

Baca juga: Malam Lailatul Qadar - Waktu, Tanda-tanda, Keutamaan, hingga Bacaan Doa yang Diajarkan Nabi SAW

Baca juga: KAPAN Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2021? Ini Tanda-tanda dan Amalan yang Bisa Dilakukan

Dikutip dari tayangan Info Singkat, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hukum itikaf adalah sunnah muakkad.

"Itikaf itu disunnahkan, sunnah muakkad," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Lalu ia menjelaskan hukum sunnah tersebut berlaku bagi semua umat muslim termasuk muslimah dengan syariatnya.

Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, hukum itikaf itu pun berlaku bagi muslimah yang memiliki waktu luang sesuai ketentuan syariatnya.

Sementara bagi kaum laki-laki itikaf di masjid tidak ada persoalan.

Namun bagi kaum perempuan paling tidak, ada 3 syarat yang disepakati ahli fiqih, kata Ustaz Adi Hidayat.

1. Terbebas dari fitnah

Maksud terbebas dari fitnah adalah bila ia itikaf di masjid, jangan sampai menimbulkan fitnah.

Suaminya di rumah sementara istrinya ke masjid.

Seorang istri itikaf sendiri di masjid tidak diperkenankan.

Paling tidak harus ada mahram yang bisa memberikan rasa aman.

Termasuk keamanan dalam berpakaian.

Jangan sampai menampilkan pakaian yang tidak baik dilihat menampilkan aurat.

2. Tempat yang aman

Untuk itikaf di masjid bagi kaum perempuan maka harus ada tempat khusus.

Kaum perempuan tidak bercampur dengan kaum laki-laki saat itikaf

Pastikan ada sekat yang tidak bisa dilihat oleh kaum laki-laki

3. Tidak ada kewajiban di rumah yang berlaku khusus untuk perempuan

Ilustrasi merawat anak
Ilustrasi merawat anak (Freepik)

Baca juga: Kenapa Disunnahkan Mematikan Lampu Sebelum Tidur? Simak Penjelasan dan 6 Amalan Anjuran Nabi Lainnya

Baca juga: BACAAN Doa di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, Simak Juga Tanda-tanda Lailatul Qadar

Kata Ustaz Adi Hidayat, pada dasarnya lebih dari itikaf perempuan memiliki kewajiban di rumah.

Semisal menyusui anak dan mengurusi rumah tangga lainnya.

Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan kaitannya tersebut dikutip daalam hadis Al Bukhari No 2996.

"Jika seorang hamba memiliki udhur atau safar bila suatu ibadah biasanya dikerjakan maka pahalanya tetap ada,"

Dijelaskan Ustaz, maka bagaimana dengan seorang perempuan misalnya.

Dalam keadaan sucinya yang selalu beramal.

Sementara ia tak mengerjakan itikaf di Masjid maka masih ada pahala lainnya.

Semisal dari pahala membaca Al Quran, membimbing anak-anak di rumah, menyediakan keperluan rumah tangga dan sebagainya.

Demikian kaitannya dengan itikaf, dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim.

Kisahnya seorang perempuan kaum anshor datang kepada Nabi Muhammad SAW.

Lalu ia menyampaikan kepada Rasululullah,

'Ya Rasulullah enak menjadi laki-laki,'

Kemudian Nabi SAW bertanya, 'mengapa?'

'Mau haji tidak harus ada makhram, mau jihad bisa kapan saja, ke masjid juga nyaman, lalu kami ( perempuan) bagaimana?' tanya perempuan Anshor tersebut

Kata Rasulullah pertanyaan dan komentar yang diajukan perempuan tersebut sangat baik.

Oleh sebab itu Rasulullah berkata, dan meminta menyampaikan pesan jawaban beliau kepada teman-temannya (kaum perempuan)

Rasulullah berkata, 'Sampaikan kepada teman-temanmu, apa yang dilakukan oleh kaum pria di luar rumah sepanjang engkau ridha memberikan kebaikan untuknya, maka sesungguhnya engkau mendapatkan pahala yang sama dengan apa yang mereka (kaum pria) kerjakan

Kemudian Ust Adi Hidayat menjelaskan cara itikaf.

"Itikaf itu hanya fokus pada sesuatu, ditambah usaha yang maksimal untuk fokus.

Itikaf Salah satu faedah atau manfaatnya supaya bisa memfokuskan diri kita untuk kepentingan ibadah saja." Terangnya.

Dilanjutkannya anda kemesjid supaya fokus ,masuk rumah Allah memiliki aturan, apa yang boleh dilakukan dan juga ada yang tidak boleh.

(TribunStyle.com/Triroessita Intan)

#itikaf #Ramadhan2021 #AllahSWT #MuhammadSAW

Baca juga: Ust Adi Hidayat Jelaskan Doa Buka Puasa Ramadhan yang Benar, Ini 5 Amalan Sunnah Saat Batalkan Shaum

Baca juga: 7 Amalan Mulia Saat Berbuka Puasa yang Dicontohkan Rasullullah SAW, Ternyata Ini Menu Favorit Nabi

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
ItikafTriroessita Intan PertiwimuslimahNabi Muhammad SAWUstaz Adi Hidayat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved