Ramadhan 2021
Apa Perbedaan Lailatul Qadar dengan Nuzulul Quran? Ini Penjelasan Ustaz, Mirip tapi Beda Makna
Inilah perbedaan lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, mirip tapi beda makna menurut penjelasan ustaz.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Reporter: Gigih Panggayuh
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah perbedaan lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, mirip tapi beda makna menurut penjelasan ustaz.
Pada momen Ramadhan, ada satu malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan, yakni Lailatul Qadar.
Malam tersebut dikaitkan dengan peristiwa turunnya wahyu berupa ayat-ayat Al Quran kepada Rasulullah.
Namun, ada peringatan lain yang merujuk pada peristiwa serupa, yakni Nuzulul Quran.
Baik Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, sama-sama dikaitkan dengan diturunkannya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Lantas apa perbedaan dari keduanya?
Baca juga: Jangan Terlewat! Kenali Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar saat Ramadhan, Ada 7 Amalan yang Dianjurkan
Baca juga: Kapan Peringatan Nuzulul Quran di Ramadhan 2021? Simak Doa yang Dibacakan dan Penjelasannya

Melalui program Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews.com, dosen Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, memberikan penjelasan soal perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.
Tsalis mengatakan, Al-Quran itu turun tidak dalam satu waktu, melainkan dua waktu.
Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia yang bernama Baitul 'Izzah (Malam Lailatul Qadar).
Proses turunnya Al-Quran ke langit dunia ini pun hanya terjadi sekali saja.
Kedua, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur atau bertahap (Nuzulul Quran).
Proses turunnya Al-Quran ke langit dunia ini pun dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Qadr.

Perbedaan Sudut Pandang
Allah SWT tidak menyebutkan secara jelas kapan tanggal diturunkannya Al-Qur'an ke Baitul 'Izzah, hanya memberikan tanda-tandanya seperti surah di atas.
"Malam Lailatul Qadar ini malam yang dirahasiakan oleh Allah," kata Tsalis.
Menurutnya, ada ulama-ulama yang mengatakan bahwa Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil.
Ada pula yang mengatakan bahwa jika ingin mendapatkan Malam Lailatul Qadar, maka haruslah bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah Ramadhan pada malam pertama hingga akhir.
"Sementara di negara-negara lain seperti di Mesir, ambilnya malam 27 Ramadhan karena merujuk pada sebuah hadits yang menyebutkan malam Lailatul Qadar itu adalah malam turunnya Al-Quran terjadi pada malam 27 Ramadhan," ucap Tsalis.
Hal ini berbeda dengan malam yang diperingati di Indonesia, di mana dirayakan setiap 17 Ramadhan.

Umat muslim di Indonesia memperingati malam turunnya Al-Quran yang kedua kalinya, yakni dari Baitul 'Izah ke Rasulullah secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril.
Inilah yang diperingati di Indonesia setiap 17 Ramadhan, yakni Malam Nuzulul Quran, bukan Malam Lailatul Qadar.
Turunnya wahyu Al-Quran yang pertama kepada Nabi Muhammad ini terjadi saat Rasullah berada di Gua Hira.
Malaikat Jibril membawa wahyu pertama kali yakni Al Quran surah Al Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5).
Simak video selengkapnya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)