Ramadhan 2021
Apakah Mengharap Pahala saat Melakukan Ibadah Bisa Disebut Ikhlas? Ini Penjelasan Quraish Shihab
Ramadhan 2021, apakah mengharap pahala saat melakukan ibadah bisa disebut ikhlas? Simak penjelasan dari Quraish Shihab.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
Reporter: Gigih Panggayuh
TRIBUNSTYLE.COM - Ramadhan 2021, apakah mengharap pahala saat melakukan ibadah bisa disebut ikhlas? Simak penjelasan dari Quraish Shihab.
Pada momen Ramadhan, umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Selain berpuasa, Ramadhan juga jadi momentum untuk memperbanyak ibadah karena bulan ini penuh ampunan.
Soal ibadah, semestinya hal itu dilakukan dengan penuh keikhlasan, semata-mata karena Allah SWT.
Quraish Shihab memberikan penjelasan tentang keikhlasan dalam melakukan ibadah.
Hal itu disampaikannya lewat video Shihab & Shihab kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Kenapa Orang Bergembira ketika Buka Puasa? Quraish Shihab Jelaskan Maknanya, Tak Hanya Soal Makanan
Baca juga: Bukan Sekadar Isi Kekuatan, Quraish Shihab Jelaskan Keistimewaan Rutin Sahur saat Puasa Ramadhan

Terkait perkara ikhlas, Najwa Shihab bertanya kepada ayahnya, Quraish Shihab.
Apakah mengharap pahala termasuk keikhlasan beribadah?
Quraish Shihab pun memberikan jawaban bahwa mengharapkan pahala itu juga bisa disebut ikhlas.
Menurutnya, selama tujuan melakukan ibadah itu dibenarkan oleh Allah, bisa disebut ikhlas.
"Itu termasuk ikhlas. Jadi Ikhlas itu melakukan sesuatu demi karena Allah atau melakukannya demi untuk yang lain bersama Allah, selama yang lain itu dibenarkan oleh Allah," jawab Quraish.
Mantan Menteri Agama tahun 1998 itu lantas memberikan contoh kasus.
"Contoh, bersedekah, ikhlas, tulis di amplop nama, itu dapat pahala tidak?
Tujuan saya, menulis nama saya itu supaya terjalin hubungan yang harmonis antara saya dengan yang saya beri.
Karena tujuan ini dibenarkan oleh Allah," imbuhnya.

Makna Ibadah, Tidak Hanya Ritual, tapi Juga Ada Nonritual
Sebelumnya, Najwa Shihab bertanya kepada Quraish Shihab tentang makna ibadah.
Menurut Quraish, makna ibadah itu sangat luas.
Dari segi umum, dikatakannya, dibagi menjadi dua, yakni ibadah ritual dan ibadah nonritual.
Senada dengan hal itu, Habib Husein Ja'far juga menandaskan terkait ibadah yang bukan ritual.
Menurutnya, ibadah bisa dinilai bukan hanya salat dan ritual lainnya, melainkan juga perilaku sosial.
"Segala hal yang kita persembahkan kepada Allah atas dasar ketundukan, itu bernilai ibadah selam tidak ada larangannya.
Itulah yang kemudian disebut sebagai ibadah ghoirumahdoh.
Dan intinya ibadah itu bukan hanya ritual, tapi juga ibadah sosial, ibadah kepada sesama manusia.
Ujungnya semua itu dilandaskan kepada ibadah yang sifatnya spiritual, yaitu menghadirkan hati dalam ibadah kita," ungkap Habib Husein Ja'far.
Adapun maksud dari menghadirkan hati dalam setiap ibadah itu bisa dimaknai sebagai ikhlas, karena Allah SWT.
Cara Mengoptimalkan Ibadah Menurut Quraish Shihab dan Habib Husein Ja'far
Soal mengoptimalkan ibadah saat Ramadhan, Quraish Shihab mengatakan yang penting adalah sesuai target.
Menurutnya, lebih baik bersaing dengan diri sendiri ketimbang membandingkan amalan kita dengan apa yang sudah dilakukan orang lain.
"Kita bersaing dengan diri kita dalam arti, hari ini saya melakukan ini, besok harus lebih baik dari ini.
Sehingga pada akhirnya kita mencapai yang optimal, sesuai dengan kesanggupan kita," ungkap Quraish Shihab.

Sedikit Demi Sedikit tapi Istiqomah
Habib Husein Ja'far menambahkan, ibadah itu sebaiknya sedikit-sedikit tapi istiqomah.
"Karena konsep keberhasilan dalam ibadah itu dalam tradisi tasawuf adalah latihan.
Latihan itu sedikit demi sedikit yang penting istiqomah," tutur Habib Husein Ja'far.
Ia pun mengatakan bahwa belajarlah dari orang yang melakukan fitnes.
"Makanya saya sering mengatakan belajarlah dari orang fitnes.
Kalau fitnes itu langsung ngangkat beban yang banyak, ketika kita pulang, ngangkat gayung saja tidak bisa," imbuhnya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)