Breaking News:

Ramadhan 2021

Kapan Penetapan 1 Ramadhan 1442 H? Sidang Isbat Rencananya Akan Digelar pada 12 April 2021

Kapan penetapan 1 Ramadhan 2021 atau 1442 H? Tunggu Sidang Isbat yang akan digelar pemerintah pada 12 April 2021.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal 1 Ramadhan. 

Reporter: Gigih Panggayuh

TRIBUNSTYLE.COM - Kapan penetapan 1 Ramadhan 2021 atau 1442 H? Tunggu Sidang Isbat yang akan digelar pemerintah sebulan lagi.

Ramadhan 2021, bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim sejagat raya, sebentar lagi akan tiba.

Seiring dengan itu, banyak orang mencari informasi soal kapan datangnya bulan Ramadhan.

Bulan puasa diperkirakan jatuh pada pertengahan April 2021.

Namun, seperti biasa, kepastiannya tetap menunggu keputusan pemerintah melalui Sidang Isbat.

Rencananya, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat pada 12 April 2021.

Baca juga: Serba-Serbi Jelang Ramadhan 2021, 5 Menu Sahur Ini Sebaiknya Dihindari, Picu Bau Mulut saat Puasa

Baca juga: Bacaan Dzikir Setelah Salat Qobliyah Subuh, Lebih Baik dari Seisi Dunia, Amalkan Juga saat Ramadhan

Orang yang sedang meneliti hilal.
Orang yang sedang meneliti hilal. (Twitter/Kemenag_RI)

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamarudin Amin, sebagaimana dikutip dari Kompas.com dalam artikel berjudul Kapan Ramadhan 2021?

"Untuk Isbat awal Ramadhan 1442 H pada tanggal 12 April 2021 M," kata Kamaruddin, Minggu (14/3/2021) malam.

Sementara itu, untuk Isbat awal Syawal 1442 H akan dilaksanakan pada 11 Mei 2021.

Diketahui sejak 1972, Kemenag membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR).

Badan tersebut terdiri atas para ulama, umaroh, dan ahli astronomi.

Kamaruddin menjelaskan, hisab artinya menghitung, sedangkan rukyat artinya memantau.

Seperti namanya, BHR bertugas melakukan hisab dan rukyatul hilal untuk menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Hasil data yang dikumpulkan BHR akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penetapan saat Sidang Isbat berlangsung.

Ilustrasi pemantauan hilal Ramadhan.
Ilustrasi pemantauan hilal Ramadhan. (Tribunnews/Dany Permana)

Penjelasan Cara Menentukan Awal Puasa Lewat Hisab dan Rukyat

Adapun cara menentukan awal puasa Ramadhan, umumnya menggunakan dua metode, yakni hisab dan rukyat (pemantauan hilal).

Hilal sendiri adalah penampakan bulan baru atau sabit yang merupakan penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriah.

Apa Itu Rukyat?

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).

Cara memantaunya bisa dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.

Metode ini dilakukan setelah matahari terbenam.

Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis.

Jika minimal dua orang yang melihat hilal, maka pada petang waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah.

Namun, jika hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam.

Adapun metode serta kriteria rukyatul hilal di Indonesia digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU), dengan dalih mencontoh sunnah Rasulullah dan para sahabatnya dan mengikut ijtihad para ulama empat mazhab.

Bagaimanapun, hisab tetap digunakan, meskipun hanya sebagai alat bantu dan bukan sebagai penentu masuknya awal bulan Hijriyah.

Ilustrasi bocah makan dan bulan Ramadhan.
Ilustrasi bocah makan dan bulan Ramadhan. (Kolase TribunStyle (Pixabay, Freepik))

Apa Itu Hisab?

Metode ini menghitung pergerakan posisi hilal di akhir bulan untuk menentukan awal bulan.

Jika penentuan awal Ramadhan dengan rukyatul hilal harus melihat bulan baru atau sabit, metode hisab tak harus melihat hilal dengan mata kepala telanjang, tetapi bisa menggunakan ilmu.

Dalam Al-Qur'an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Allah memang sengaja menjadikan Matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya.

Demikian pula dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.

Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu Tariq, Al Khawarizmi, Al Batani, dan Habash.

Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi.

Berbagai perangkat lunak (software) yang praktis juga telah ada.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

#Ramadhan2021 #SidangIsbat

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Ramadhan 2021Gigih Panggayuhsidang isbat1 Ramadhan 1442 H
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved