Rilis Single 'Flower', Dipha Barus Kawinkan Musik EDM dengan Gamelan Rindik Bali dan Suling Karo

Reporter: Gigih Panggayuh

TRIBUNSTYLE.COM - Rilis single 'Flower' Dipha Barus kawinkan musik EDM modern dengan gamelan rindik Bali dan suling Karo.

Musisi EDM, Dipha Barus, kembali lagi dan baru saja merilis single baru.

Kali ini, ia berkolaborasi dengan musisi asal Amerika Serikat berdarah Kolombia, Jackie Castro.

Adapun single tersebut bertajuk 'Flower', rilis pada 12 Maret 2021 secara digital.

Para penikmat musik bisa menikmatinya lewat berbagai platform streaming musik.

Berdasarkan rilis pers yang diterima TribunStyle.com, single 'Flower' ini sebenarnya sudah digarap sejak Januari 2020.

Baca juga: Dipha Barus Rilis Single Terbaru Bertajuk Flower, Gandeng Musisi Amerika-Kolombia, Jackie Castro

Baca juga: 5 Fakta Menarik Debut Solo Rose BLACKPINK, Judul Album R Berisi 2 Lagu Berbahasa Inggris

Namun, karena adanya pandemi, single itu baru bisa dirilis pada Maret 2021.

“Seharusnya ini dirilis tahun 2020, tapi ya kita sama-sama tahu kejadiannya seperti apa," ungkap Dipha Barus.

Eksplorasi Gamelan Rindik dan Suling Karo

Dipha Barus memang dikenal sebagai musisi yang selalu memasukkan unsur instrumen tradisional di lagu-lagunya.

Pada lagu terbarunya ini, ia mengawinkan musik EDM modern dengan gamelan rindik dari Bali dan suling Karo dari Medan.

"Aku sudah menggunakan instrumen tradisional dalam lagu-laguku sejak 2014 dan aku sudah merekam banyak instrumen tradisional dari berbagai daerah," kata Dipha Barus.

Keragaman budaya di Indonesia dengan begitu banyak instrumen tradisional membuatnya semakin leluasa dalam bereksplorasi.

Cerita Dipha Barus Bisa Berkolaborasi dengan Jackie Castro

Lagu 'Flower' tersebut diciptakan oleh Dipha Barus, Lena Leon, dan Jackie Castro.

Untuk vokal yang diisi Jackie Castro, proses rekamannya dilakukan di Ultra Music Studio, Los Angeles.

Dipha Barus pun menceritakan latar belakang bagaimana bisa berkolaborasi dengan Jackie Castro.

“Waktu itu, gue lagi ada satu sesi studio di Ultra Studio, studionya Ultra Music di Los Angeles.

Tiba-tiba kenalan sama Jackie yang kebetulan ada gig di kota itu. Kita ngobrol dan kok kayaknya asyik nulis lagu bareng.

Salah satu obrolannya adalah berbincang tentang hal-hal yang bikin kita sebagai manusia grateful.

Gue nanya dia apa yang membuatnya grateful, dia juga nanya sebaliknya.

Akhirnya dari situ, kita bisa nulis Flower. Ceritanya memang tentang perasaan grateful untuk hal-hal di sekitar kita,” tutur Dipha Barus.

Seperti sudah disinggung, Flower bercerita tentang perasaan grateful.

Selain itu, ditarik ke belakang, single ini juga berkisah tentang proses growing yang membuat manusia berjalan maju dari satu titik ke titik lainnya yang ada di depan.

“Ada proses growing dan glowing yang mau diceritain dari seorang manusia.

Di dalam ceritanya terdapat banyak orang yang mendukung proses pertumbuhan.

Ini rasa terima kasih untuk mereka yang selalu menopang manusia lainnya dalam proses yang terjadi,” imbuhnya.

Diproduksi Jarak Jauh

Metode produksi jarak jauh yang mengikuti proses pertemuan Dipha Barus dan Jackie Castro juga menarik untuk disimak.

Rekaman ini diselesaikan dengan bentangan benua dan zona waktu yang jauh berbeda.
Selain jarak, secara teknis, ada beberapa pendekatan segar yang coba diterapkan oleh Dipha Barus dalam Flower.

“Ada beberapa sound yang baru. Kebanyakan ditemui selama pandemi dari sesi-sesi studio yang gue lakuin di Bali.

Seharusnya gue kembali ke Los Angeles sih, tapi dengan kondisi yang kayak gini, kayaknya gue nggak pengen ada di mana-mana lagi selain Bali deh,” paparnya.

Selain merilis Flower bersama Jackie Castro, Dipha Barus juga sedang menyelesaikan rekaman Humankind.

Itu adalah judul sebuah album barunya yang berisikan berbagai macam lagu bertema mindfulness dan self love.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca juga: Isyana Sarasvati Rilis Single IL SOGNO, Kembali Suguhkan Lagu Antimainstream dan Progresif

Baca juga: The Panturas Rilis Single Terbaru, Tafsir Mistik, Terinspirasi Gitaris Prancis Era Perang Dunia II