Breaking News:

KISAH Pria Nikah Tanggung Utang, Kini Jual Ginjal Demi Ortu Tak Dibunuh, Nasibnya Kini Makin Tragis

Berawal dari mahar nikah yang kelewat mewah, nasib pria ini tragis. Terpaksa jual ginjal demi ortu tak dibunuh rentenir. Lihat kini kondisinya.

Editor: Monalisa
robertoforzoni.com, LoveThisPic
Akibat menikah tanggung utang, pria ini terpaksa jual ginjal demi ortu tak dibunuh 

TRIBUNSTYLE.COM - Berawal dari mahar nikah yang kelewat mewah, pria ini kini harus menanggung utang dan ancaman orangtuanya akan dibunuh jika tak bisa melunasi.

Bukannya menikmati indahnya rumah tangga sebagai pengantin baru, hidup pria ini justru semakin memilukan.

Bagaimana tidak, akibat mahar nikah sang istri yang kelewat mewah, pria tersebut kini harus menanggung utang puluhan juta rupiah.

Bahkan jika ia tak bisa melunasi utang tersebut, nyawa orangtuanya menjadi taruhan.

Nasib pilu ini dialami oleh seorang pria asal Afghanistan bernama Najbullah (32).

Kini demi melunasi sebagian utangnya, Najbullah terpaksa menjual ginjalnya.

Baca juga: NASIB Pria Gagal Nyaleg Lalu Jual Ginjal 6 Tahun Lalu, Kini Bisa Bagi-bagi Uang ke Pendemo

Baca juga: BERITA DUKA, Pengisi Suara Shizuka di Film Anak Doraemon Meninggal, Sebelumnya Idap Gagal Ginjal

Ilustrasi sepasang pengantin
Ilustrasi sepasang pengantin (TribunStyle.com/ The Insider)

Najbullah (32) pria asal Faryab yang tinggal di kamp pengungsian Herat menjual ginjalnya seharga 300.000 Afghani (Rp 55,26 juta) untuk membayar utang pernikahannya.

Dalam adat setempat ia wajib membayar mahar untuk istrinya, dan jika tak bisa melunasi akan menimbulkan risiko pembunuhan.

"Ini akan berakhir dengan perselisihan di mana 8 orang akan dibunuh.

Jadi lebih baik saya kehilangan ginjal dan jadi setengah hidup," terangnya dikutip Kompas.com dari The Telegraph, Selasa (23/2/2021).

Ia menjual ginjalnya di rumah sakit setempat yang sering melakukan transplantasi.

Orang yang mendapatkan ginjalnya adalah pria dari Kabul, ibu kota Afghanistan.

Mereka menyetujui persyaratan bersama.

Sayangnya kini nasib Najbullah justru makin memperihatinkan.

Bagaimana tidak, utangnya belum semua terbayar kini satu-satunya ginjal Najbullah justru bermasalah.

Sejak operasi Najbullah tak bisa bekerja dan masih punya utang.

" Ginjal saya yang satunya sakit sekarang," keluhnya.

Kebanyakan orang-orang Afghanistan yang menjual ginjal adalah korban perang yang mengungsi ke Herat dan bekerja sebagai buruh harian.

Di pinggiran kota miskin Herat di Afghanistan barat, setidaknya 32 orang dari 150 keluarga memiliki bekas luka operasi ginjal, kata Ebrahim Hakimi tetua setempat.

Baca juga: AKAD NIKAH Semerbak Misteri, Pengantin Enggan Bersentuhan Padahal Sudah Halal, Videografer Keheranan

Laporan dari The Telegraph pada Selasa (23/2/2021) mengungkap sekelompok pria memperlihatkan bekas luka sepanjang sekitar 30 cm di samping perut mereka.

Garis yang merupakan bekas pembedahan itu hanya contoh kecil dari banyaknya warga Afghanistan yang rela menjual ginjalnya.

Hakimi melanjutkan, pria-pria itu terpaksa melakukannya karena faktor kemiskinan dan ada pasar gelap yang menjual organ ilegal di kota itu.

Namun, menjual ginjal terkadang tak sebanding dengan risiko yang mereka tanggung.

Ilustrasi Ginjal
Ilustrasi Ginjal (lifelinescreening.com)

Kesehatan menjadi taruhannya dan peluang kerja mengecil, demi uang instan puluhan juta rupiah.

Warga lain yang mengaku telah menjual ginjalnya adalah wanita bernama Khori Gul di kamp yang sama dengan Najbullah.

Tahun lalu dia menjual ginjal untuk menyelamatkan suaminya, Amiruddin, dari debt collector Taliban.

Ginjal Khori Gul laku 290.000 Afghani (Rp 53,42 juta) yang berhasil membebaskan suaminya, tetapi belum sepenuhnya melunasi utang.

"Saya sangat miskin dan suami sudah melakukan segalanya selama 10 tahun terakhir.

Kalau saya tidak berbuat sesuatu, lalu siapa?"

Fenomena menjual ginjal di Afghanistan sebenarnya sudah terjadi selama bertahun-tahun, tetapi kasusnya baru mengemuka belakangan ini setelah ada laporan media.

Salah satunya adalah klinik transplantasi yang diduga turut membantu praktik ilegal itu, tetapi dibantah mereka dengan balik menuding orang-orang berbohong telah menjual ginjal.

Jual Ginjal Demi Bangun Rumah, Nasib Warga Hokse Miris 'Istananya' Seketika Hancur Diguncang Gempa

Kampung Hokse di Nepal lebih tenar dikenal sebagai lembah ginjal.

Bagaimana tidak, hampir semua penduduk di kampung Hokse telah menjual ginjalnya untuk mendapatkan banyak uang.

Uang hasil penjualan ginjal tersebut rupanya digunakan warga Hokse untuk membangun rumah impian mereka.

Warga Hokse memilih untuk hidup dengan satu ginjal asal impian mereka memiliki rumah yang bagus dan megah dapat terwujud.

Maka tak heran jika bertandang ke kampung Hokse, anda akan disuguhi rumah-rumah yang bagus dan megah.

Dikutip TribunStyle.com dari Intisari diketahui warga Hokse menjual satu ginjal mereka dengan harga 1.300 poundsterling atau setara Rp 235 juta.

 VIRAL Kisah Mahasiswi 18 Tahun Hamil Anak Kembar, Semangat Merawat Buah Hati Meski Ditinggal Pacar

 VIDEO Viral Pernikahan Hancur, Mantan Pacar Mempelai Pria Datang Bawa Perut Besar Aku Hamil Anakmu

Penduduk Hokse yang nekat jual ginjal demi dapatkan banyak uang untuk bangun rumah yang mewah.
Penduduk Hokse yang nekat jual ginjal demi dapatkan banyak uang untuk bangun rumah yang mewah. (Daily Mail)

Warga Hokse menjual ginjal mereka secara ilegal.

Mereka menggunakan jasa calo yang memang sering mengunjungi kampung tersebut.

Sebagian warga menghabiskan hasil penjualan ginjal untuk membangun rumah bak istana.

Geeta, salah satu warga Hokse mengaku telah mengikuti jejak para tetangganya untuk menjual ginjalnya pada seorang calo.

Geeta mengaku hasil penjualan itu telah ia gunakan untuk membeli tanah seluas 12 mil di sebelah tiur Khatmandu.

Para calo memang dengan sengaja menjadikan kampung Hokse sebagai landang dengan ginjal yang siap panen kapan saja.

Cukup dengan rayuan uang, para calo akan dapat dengan mudah mendapatkan ginjal warga Hokse.

 Profil Jeremy Teti, Penyiar Berita yang Pilih Jadi Artis, Kisah Derita Penyakit hingga Dukung LGBT

Banyak trik telah dilakukan para calo demi melancarkan aksinya.

Salah satunya adalah memberi tahu mereka bahwa manusia hanya butuh satu ginjal untuk bertahan hidup.

Selain itu mereka juga mengatakan, ginjal yang sudah dipanen akan tumbuh kembali, selama itu mereka bisa hidup dengan satu ginjal saja.

Ini adalah trik yang digunakan para pemanen ginjal di desa Hokse untuk mendapatkan keuntungan dari kenaifan penduduk desa.

"Selama puluhan tahun, orang-orang datang ke kampung sini dan meyakinkan kami untuk menjual ginjal kami, awalnya saya menyatakan tidak," kata Geeta.

Namun keyakinan Geeta akhirnya goyah saat keinginannya untuk mewujudkan rumah impian bagi keluarganya lebih besar.

"Aku menginginkan rumahku sendiri, dan sebidang tanah untuh hidup bersama anak-anakku, aku benar-benar membutuhkannya," katanya.

Operasi hanya memakan waktu satu jam, namun korban biasanya akan di rumah sakit selama 3 minggu.

Namun siapa sangka, keputusan warga Hokse menjual ginjal mereka justru menjadi malapetaka di kemudian hari.

Lima tahun lalu tepatnya pada 25 April 2015, sebuah gempa berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang Nepal dengan hebat.

Akibatnya hampir semua rumah di kampung Hokse hancur rata dengan tanah.

Rumah bak istana itu seketika runtuh tanpa meninggalkan kemegahan sedikit pun.

 POPULER Kisah Pria Dulu Ditolak Wanita Karena Hanya Punya Motor Jupiter, Kini Bisa Beli Ferrari

Sejak itu warga Hokse terpaksa harus tinggal di tenda dan gubuk yang dibangun di atas tanah mereka sendiri.

Dilaporkan 8.800 warga tewas dan 23.000 jiwa luka-luka.

Dalam kondisi seperti itu, banyak warga yang akhirnya mengalami gangguan kesehatan.

Banyak sejumlah penduduk yang frustasi mulai menjadi pemabuk, untuk menghilangkan kesedihannya, perlahan kesehatan mereka memburuk.

Di sisi lain, banyak orang yang putus asa dengan bencana itu mereka yang belum menjual ginjalnya justru mulai menjual ginjalnya.

Bencana itu seketika membuat keadaan warga Hokse sangat memprihatinkan

Gampa bumi telah menghancurkan sebgain besar rumah di kampung Hokse.
Gampa bumi telah menghancurkan sebagian besar rumah di kampung Hokse. (Daily Mail)

Hidup hanya dengan satu ginjal nyatanya tak mampu membuat mereka kuat untuk berjuang layaknya orang sehat yang normal.

Kini mereka pun hanya mampu pasrah dengan kondisi yang ada.

Dengan kondisi kesehatan yang tidak penuh, kini warga Hokse harus menghabiskan waktunya untuk bertahan hidup dengan sebuah penyesalan. 

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Najbullah Jual Ginjal demi Uang Nikah, agar Keluarganya Tak DibunuhBak Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Jual Ginjal Untuk Beli Rumah, Seluruh Penduduk di Kampung Ini Malah Tinggal di Tenda Gara-gara Rumahnya Roboh Kena Gempa

Sumber: Kompas.com
Tags:
AfghanistanmaharginjalNajbullahutang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved