Breaking News:

PILU Bocah 11 Tahun Banting Tulang Rawat 3 Adiknya Usai Ayah & Ibu Dipenjara, Kondisi Memprihatinkan

Kisah seorang bocah 11 tahun asal Malaysia banting tulang rawat 3 adiknya setelah ayah dan ibu mendekam di penjara.

Sinar Harian
Kisah memilukan bocah 11 tahun rawat 3 adiknya setelah ayah dan ibu ditangkap polisi. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah memilukan seorang bocah perempuan berusia 11 tahun, Nurul Farisha Mohd Ridzuan (11), kini harus merawat adik-adiknya.

Pasalnya, ayah dan ibunya ditangkap polisi karena tersandung kasus narkoba.

Tentu kondisi yang harus dijalaninya sangat berbeda dengan anak-anak seusianya yang asik bermain dengan teman sepermainan dan belajar.

Melansir dari Sinar Harian, Senin (22/2/2021) anak kedua dari lima bersaudara ini tidak pernah mengeluh.

Ia teguh menjalankan tugas orang tuanya dibantu abangnya Muhammad Faris Abdullah (12) menjaga ketiga adik mereka, yaitu Muhammad Faisal (6,) Muhammad Fakhrul Rizal (3) dan Muhammad Faiz Farhan (1).

Sambil mendongeng untuk adik bungsunya, mata Nurul Farisha tidak lepas dari memperhatikan gelagat Faisal dan Muhammah Fakhrul Rizal yang sedang bermain.

Bukan hanya itu, Nurul juga menyediakan makanan untuk abang dan adik-adiknya.

Baca juga: VIRAL Nenek Sebatang Kara Sempat Diarak Karena Mencopet, Begitu Mengaji Suara Merdunya Buat Kagum

Baca juga: VIRAL Bocah Nangis di Liang Kubur Ayah: Dulu Bayi Diadzanin, Sekarang Gantian Wahyu Adzanin Bapak

Ia memasak menggunakan kayu, karena tidak ada kompor gas.

Ketika melakukan tugasnya tersebut, sesekali adik terkecilnya menangis, sehingga Nurul harus mendiamkan adik kecilnya ini menangis.

Nurul berkata semenjak ayah dan ibunya dipenjara karena kasus narkoba, ia dan Muhammad Faris atau abangnya, yang mengambil alih menjaga adik-adik mereka.

"Di rumah kami tinggal bersama kakek dan nenek," tulisnya.

"Tapi kakek saya Fauzi Ismail (63) menderita asma kronis dan tidak sehat.

"Sedangkan nenek saya Wan Hasiah Wan Aziz (56) pergi bekerja untuk menghidupi keluarga kami," katanya saat dikunjungi media setempat di kediamannya tepatnya di Kampung Binjal Pulau, Kubang Terap, Malaysia.

Terangnya, setelah nenek keluar dari rumah untuk berjualan minyak urut dari rumah ke rumah, segala tanggung jawab rumah jatuh kepadanya. 

Nenek keluar rumah sejak pukul 9 pagi dan pulang pada pukul 6 petang.

Nurul mengatakan setiap hari ini memasak nasi dan menggoreng ikan dan ada kalanya mereka sekeluarga hanya memakan mie. 

Karena kesempitan hidup, Nurul memberikan kreamer kental manis kepada adik terkecil menggantikan susu tepung.

Ia pun turut mengatakan mereka tidak sekolah selama dua tahun terakhir karena sebelum ini menetap di Negeri Sembilan sebelum menetap di Kelantan.

"Terakhir sekolah ketika berada di Seremban Negeri Sembilan, saya tidak pandai menulis dan membaca tapi abang saya Muhammad Faris bisa.

"Kami sangat ingin untuk pergi sekolah, tapi hidup kami tidak seperti orang lain," katanya. 

Kisah Nenek Hidup Sebatang Kara

Kisah memilukan juga dialami seorang nenek di Lamongan, Jawa Timur.

Muntiah (80) nenek warga Desa Pangkarejo, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur ini hidup sebatang kara.

Kini kondisi nenek tersebut jadi perhatikan banyak kalangan.

Viral di media sosial, video Muntiah dalam kondisi memprihatikan, kurus tak terawat dan tergolek lemas. 

"Sebenarnya Mbah Muntiah ini sudah dirawat oleh keponakannya. Namun ia tidak selalu terpantau setiap saat karena tidak serumah," kata Kepala Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Usmin kepada TribunJatim.com, (Tribunnews.com, grup ), Senin (25/1/2021).

Muntiah  tinggal di rumah sendirian, dan sesekali keponakannya menjenguk untuk memberi makan dan membantu kebutuhan Muntiah.

Sejatinya Muntiah dirawat oleh keponakannya, Islama yang juga warga miskin. Sehari-hari Islama bekerja sebagai buruh tani. 

Kesehariannya ia tidak selalu bersama Muntiah. Jadi maklum,  kurang memperhatikan kondisi nenek Muntiah. 

"Muntiah janda ditinggal meninggal suaminya tanpa dikarunia anak seorang pun, " kata Usmin.

Karena pikun dan tidak mampu berjalan, terkadang Mbah Mun, sapaan akrabnya, semaunya ada di lantai.

Seperti ketika ada yang datang ke rumah Mbah Mun dan kebetulan dia sedang tiduran di lantai dengan pakaian seadanya, lusuh tak layak pakai.

Diakui Islama, bibinya itu sendirian di rumah.

"Biasanya rumah saya kunci dengan tali karena si mbah sering merangkak sendiri pengen keluar rumah," kata  Islama.

Kebutuhan makan juga dirinya yang memenuhi dengan menu makanan seadanya, seperti juga yang dimakan Islama sekeluarga.

Soal makan dan buang hajat semaunya, Islama lah selama ini yang membantu, termasuk membersihkannya.

Hanya karena pikun, Muntiah sering memaksa keluar rumah meski dengan merangkak.

Islama tidak ingin bibinya terjadi sesuatu di luar rumah. Makanya ia selalu mengunci pintu rumah Mbah Mun memakai tali dari luar.

"Bek Mun ya akhirnya semaunya di dalam rumah, termasuk tiduran di lantai, " kata Islama yang dibenarkan Kades Usmin.

Mendapati kenyataan itu, Kepala Desa Usmin kini mengambil langkah, Muntiah sepenuhnya dalam pengawasannya.

Artinya, ia sudah memerintahkan pada seorang warganya khusus merawat Mbah Mun.

"Biaya semua dari saya pribadi, termasuk upah untuk yang merawat, " katanya.

Ia sebenarnya juga  sudah memberikan bantuan, termasuk memasukkannya kedalam daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah.

"Tahun 2018 sudah kita uruskan kependudukan di sini, Desa Pangkatrejo. Ya sebelumnya dia adalah warga arena Lawangan Agung," ungkapnya seraya menambahkan jika setiap bulannya sudah mendapatkan  bantuan.

Viralnya nenek Muntiah ini juga menyedot perhatian Yayasan Berkas yang dikelolah Aipda Purnomo, anggota Polsek Babat.

Minggu (24/1/2021) sore, Purnomo bersama pengurus Yayasan Berkas menyerahkan donasi untuk Mbah Muntiah total Rp 12 juta yang diterimakan kepada Kades Pangkatrejo, Usmin.

"Alhamdulillah, kita dari Yayasan Berkas bisa membantu Rp 12 juta untuk Mbah Muntiah, " kata Purnomo.

Penyerahan donasi juga disaksikan sejumlah perangkat Desa Pangkatrejo di rumah Mbah Muntiah.

Selain itu juga banyak masyarakat yang membantu setelah mendengar keadaan Muntiah, mereka datang ada yang membantu mie instan dan makanan siap saji lainnya.

Sekedar diketahui, Video seorang menek yang viral di media sosial ini diunggah oleh akun @poernomo_dtt di akun instagramnya. Unggahannya membuat nitizen miris.

(Serambinews.com/Syamsul Azman, Tribunjatim.com/Hanif Manshuri)

Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Kisah Bocah Usia 11 Tahun Rawat 3 Adiknya, Setelah Ayah & Ibunya Ditangkap Polisi Atas Kasus Narkoba

dan di Tribunjatim.com dengan judul Prihatin Kondisi Nenek Sebatang Kara di Pangkarejo, Anggota Polsek Babat Salurkan Donasi Rp 12 Juta

Tags:
MalaysiaNurul Farisha Mohd RidzuannarkobaNurulbocah rawat 3 adiknya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved