Imlek 2021
DIJULUKI Bapak Tionghoa, Gus Dur Ulama dan Presiden yang Bebaskan Perayaan Imlek, Bela Tionghoa
Mengingat sejarah perayaan Imlek di tanah air, tak bisa lepas dari peran Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Hari Ini Jumat 12 Februari 2021, masyarakat Tionghoa tengah merayakan Imlek.
Mengingat sejarah perayaan Imlek di tanah air, tak bisa lepas dari peran Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid.
Sosok ulama yang akran disapa Gus Dur ini adalah orang pertama yang menghapuskan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia.

Bahkan, Gus Dur mendapat julukan atau gelar Bapak Tionghoa Indonesia.
Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000, Gus Dur menyudahi satu permasalah diskriminasi pada etnis Tionghoa hingga akhirnya mereka bisa merayakan Imlek secara bebas dan terbuka, sebagaimana dimuat Kompas.com pada 2020 silam.
Keppres tersebut mematahkan aturan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.
Dalam peraturan lama, kelompok Tionghoa di Indonesia tidak diperkenankan melakukan tradisi atau kegiatan peribadatan secara mencolok dan hanya diperbolehkan di lingkungan keluarga.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Imlek 2021 Bahasa Inggris Lengkap Arti Gong Xi Fa Chai, Penuh Makna Mendalam
Alasannya, saat itu Presiden Soeharto menganggap aktivitas warga Tionghoa menghambat proses asimilasi dengan penduduk pribumi.
Kala itu, etnis Tionghoa juga diminta untuk mengganti identitas menjadi nama Indonesia.
Ketika resmi menjabat sebagai Presiden, Gus Dur banyak tidak sependapat dengan pemikiran Soeharto.
Menurut dia, etnis Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia karena itu harus mendapatkan hak-hak yang setara.
Termasuk dalam menjalankan ibadah keagamaan.

Gus Dur juga sempat menganggap Muslim Tionghoa boleh merayakan Tahun Baru Imlek sehingga tidak dianggap sebagai tindakan musyrik.
Bagi dia, perayaan ini adalah bagian dari tradisi budaya, bukan agama.
Dia kemudian menjadikan hari raya Imlek sebagai hari libur fluktuatif.
Artinya hanya yang merayakan yang diperbolehkan libur.
Baru dua tahun kemudian, tepat di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Imlek dijadikan hari nasional.
Hal itu disampaikan Mega saat menghadiri Peringatan Nasional Tahun Baru Imlek 2553 pada 17 Februari 2002.
Baca juga: Rayakan Imlek, Ruben Onsu Beberkan Persiapan, Suami Sarwendah Pasang Barongsai di Rumah
Sementara itu, penetapan Imlek sebagai hari libur nasional baru dilakukan pada 2003.
Pesan untuk Masyarakat Tionghoa
Gus Dur meminta masyarkat Tionghoa untuk terus berani memperjuangkan hak-haknya.
"Di mana-mana di dunia, kalau orang lahir ya yang dipakai akta kelahiran, orang menikah ya surat kawin, tidak ada surat bukti kewarganegaraan. Karena itu, saya mengimbau kawan-kawan dari etnis Tionghoa agar berani membela haknya," ujar dia.
Gus Dur mengatakan, etnis Tionghoa juga bagian dari Bangsa Indonesia.
Karena itu, tokoh Nahdlatul Ulama ini meminta seluruh masyarakat Indonesia memberikan hak dan kesempatan yang sama.
"Mereka adalah orang Indonesia, tidak boleh dikucilkan hanya diberi satu tempat saja. Kalau ada yang mencerca mereka tidak aktif di masyarakat, itu karena tidak diberi kesempatan," ucap Gus Dur.
"Cara terbaik, bangsa kita harus membuka semua pintu kehidupan bagi bangsa Tionghoa sehingga mereka bisa dituntut sepenuhnya menjadi bangsa Indonesia," ujar dia.

Bapak Tionghoa Indonesia
Tidak hanya keturunan Tionghoa, Gus Dur juga mendapat gelar 'Bapak Tionghoa Indonesia' pada 10 Maret 2004 silam dari kelenteng Tay Kek Sie.
Gelar itu bukan didasarkan pada kebijakan dan pemikiran-pemikirannya yang plural.
Saat penobatan, dia hadir dengan menggunakan baju cheongsam, meski harus duduk di kursi roda.
Selepas kepergian Gus Dur pada 30 Desember 2009, makam ulama NU ini masih didatangi warga Tionhoa yang ingin berdoa.
Bahkan foto mendiang Gus Dur masih terpampang sejumlah kelenteng untuk mengingat jasa-jasanya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul "Mengenang Gus Dur, Ulama yang Mengaku Berdarah Tionghoa"
Baca juga: LENGKAP Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021, dari Bahasa Mandarin, Inggris, dan Indonesia
Baca juga: Makin Akrab, Gisel Bakal Rayakan Imlek Bareng Keluarga Wijin, Beberkan Persiapannya