Breaking News:

KISAH Pasien Covid-19 Lahiran saat Koma, Kulit Berubah Warna, 75 Hari Dirawat Kini Bertemu Bayinya

Kisah seorang ibu muda sempat terpapar Covid-19, melahirkan saat koma, baru bertemu bayinya 75 hari kemudian.

AP/TARYN ZIEGLER MARIE PHOTOGRAPHY via ABC INDONESIA
Kelsey Townsend melahirkan Lucy 4 November lalu ketika dirinya dalam keadaan koma karena positif Covid-19. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah seorang ibu muda sempat terpapar Covid-19, melahirkan anaknya saat sedang koma.

Setelah hampir tiga bulan, kini akhirnya sang ibu bisa bertemu dengan buah hatinya.

Ibu muda itu bernama Kelsey Townsend asal Wisconsin, Amerika Serikat, melahirkan anak ke 4 nya, Lucy, melalui operasi caesar saat koma dalam perawatan di rumah sakit. 

Townsend berada dalam kondisi koma yang disengaja secara medis karena harus menjalani perawatan serius untuk melawan Covid-19 yang menyerang paru-parunya. Saat koma tanggal 4 November lalu, dokter atas persetujuan suami melakukan operasi sesar agar anaknya dapat lahir.

Usai melahirkan, Kelsey menghabiskan 75 hari dalam perawatan intensif. Akhirnya pada 27 Januari 2021, Kelsey boleh pulang dari RS Universitas di Madison ke rumah dan bertemu Lucy, anaknya yang dilahirkan saat koma di rumah sakit akibat Covid-19.

Kelsey yang berusia 32 tahun waktu itu positif mengidap virus corona dan dokter memutuskan menidurkannnya dalam keadaan koma, sebelum melakukan operasi cesar di Rumah Sakit St Mary's di Madison, Wisconsin Amerika Serikat.

Sejak itu, Kelsey mendapat bantuan pernapasan untuk menjaga jantung dan paru-parunya. "Hi. I love you. Saya sangat menyayangimu Ya aku sudah merindukanmu," kata Kelsey ketika pertama kalinya melihat Lucy.

Baca juga: KRONOLOGI Ibu Hamil Ditolak Melahirkan di 4 RS, Awalnya Rapid Test & Dinyatakan Positif Covid-19

Baca juga: Acara Baby Shower Berujung Maut, Ibu Hamil 8 Bulan Meninggal Setelah Lahirkan Bayi Secara Paksa

Kelsey Townsend saat pulang dari rumah sakit. Setelah 75 hari berjuang mengalahkan Covid-19, Kelsey Townsend bertemu bayinya yang ia lahirkan saat koma di rumah sakit akibat Covid-19 (Sumber: Taryn Marie Photography)


Kelsey pertama kalinya melihat Lucy tanggal 27 Januari lalu, ketika ia diperbolehkan meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah. "Kami langsung merasa dekat ketika bertemu. Dia tersenyum lebar melihat saya, dan memandang saya, seolah-olah dia tahu siapa saya sebenarnya dan itu membuat saya senang sekali," katanya.

Jennifer Krupp, dokter spesialis di rumah sakit tersebut mengatakan hal yang langka bagi rumah sakit untuk bisa membantu kelahiran bayi dari seorang ibu yang sedang menderita parah karena Covid-19.

Saturasi oksigen Kelsey begitu rendah saat ia tiba di rumah sakit, sehingga otak bayi dan organ lainnya berpotensi rusak akibat kekurangan suplai oksigen dari sang ibu.

Kelsey Townsend saat pulang dari rumah sakit. Bayi di pangkuannya adalah Lucy, yang ia lahirkan saat Koma di rumah sakit. Kelsey bisa menemui bayinya setelah 75 hari berjuang mengalahkan Covid-19 (Sumber: AP Photo/Taryn Ziegler)

Kulit Kelsey saat masuk rumah sakit juga sudah berubah menjadi abu-abu dan biru, sehingga menurut dokter Thomas Littlefield yang ikut menanganinya, operasi cesar segera harus dilakukan.

Pada awalnya para dokter memperkirakan Kelsey akan memerlukan transplantasi kedua bilik paru-parunya di akhir Desember.

Namun keadaannya membaik dengan cepat dan di pertengahan Januari tidak perlu lagi dirawat di bagian unit perawatan intensif, dan tidak memerlukan transplantasi paru-paru.

Suami Kelsey, Derek Townsend, menggambarkan apa yang dialami istrinya seperti sebuah perjalanan roller coaster.

"Berulang kali saya mendapat panggilan telepon tengah malam dan dinihari. Dokter mengatakan mereka sudah berusaha maksimal membantu Kelsey dan keadaannya masih tidak stabil," katanya.

"Jadi berulang kali saya merasa bahwa kami akan kehilangan dia."

Derek mengatakan bahkan bayinya Lucy merasa ada seseorang yang hilang ketika istrinya masih dirawat di rumah sakit.

"Tiga bulan terakhir bersama Lucy, kepalanya selalu bergerak dan dia selalu berusaha melihat ke sana kemari. Dan saya mengatakan kepada Kelsey bahwa Lucy berusaha mencari ibunya," kata Derek.

Dia mengatakan dia dan istrinya tertular Covid-19, walau sudah mematuhi protokol kesehatan. Namun Derek membaik, meski keadaan istrinya memburuk, sehingga akhirnya mereka memutuskan pergi ke rumah sakit.

"Keluarga adalah segalanya bagi saya," kata Kelsey.

"Jadi saya berusaha sekuat mungkin untuk bertahan hidup dan ingin pulang ke rumah. "Saya tidak pernah mempertanyakan bahwa mungkin saya tidak akan bisa bertahan."

Ibu Hamil Tak Percaya Covid-19

Seorang wanita hamil asal Inggris mulanya mengira bahwa virus corona adalah sebuah konspirasi. Namun semua berubah setelah dia positif terinfeksi Covid-19.

Wanita bernama Tori Howell (28) tersebut awalnya mulai merasakan gejala Covid-19 pada Minggu (31/1/2021).

Tiga hari kemudian, wanita asal Forest of Dean, Gloucestershire, Inggris tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Dilansir dari Mirror, Tori positif terinfeksi Covid-19 ketika sedang hamil 22 pekan.

Gloucester Live melaporkan, Tori kini dirawat di bawah “bangsal virtual” dan dia wajib melaporkan kondisinya setiap saat kepada dokter.

Setelah terinfeksi virus corona dan merasakannya, Tori menarik semua pernyataan yang dia katakan tentang Covid-19 dan tidak ingin penyakit tersebut menyerang orang-orang.

Awalnya, dia yakin bahwa Covid-19 hanyalah tipuan. Namun kini, dia percaya bahwa virus corona benar-benar ada setelah terinfeksi.

“Kondisi saya sangat buruk sejak Minggu, saya kehilangan indra perasa dan penciuman. Ini semua dimulai dengan flu dan sakit kepala,” kata Tori.

“Sekarang saya benar-benar sesak. Saya menggunakan steroid dan antibiotik karena saya penderita asma. Saya harus mengatakan bahwa kemarin adalah hari terburuk saya,” imbuh Tori.

Meski dia merasa sesak dan tidak sehat, Tori mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya tampaknya baik-baik saja.

“Saya tidak khawatir dengan keadaan kandungan saya saat ini. Faktanya dia tidak pernah banyak bergerak yang mana itu artinya bagus," katanya.

Tori juga mengatakan bahwa dia selalu mengabarkan kondisinya kepada dokter secara online karena dia dirawat di “bangsal virtual”.

“Dan dokter akan menelepon saya untuk memastikan bahwa saya baik-baik saja. Mereka sangat baik,” imbuh Tori.

“Pesan saya kepada orang-orang adalah untuk tetap di rumah. NHS (layanan kesehatan Inggris) sangat brilian tapi saya tidak berharap ini terjadi pada siapa pun,” sambung Tori.

(Kompas TV/Edwin Shri Bimo, Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Penderita Covid-19 Melahirkan Saat Koma, Bertemu Bayinya Setelah 75 Hari Berjuang Untuk Sembuh

dan di Kompas.com dengan judul "Ibu Hamil Tak Percaya Covid-19, Akhirnya Menyesal Setelah Tertular" 

Sumber: Kompas TV
Tags:
Amerika SerikatKelsey TownsendCovid-19komaDerek Townsend
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved